Tamiang Layang (ANTARA) - Warga Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah bisa menjadi calon penerima program bantuan usaha budidaya tanaman jagung hibrida pakan ternak ataupun singkong.
“Memang saat ini program budidaya jagung pakan dan singkong dipusatkan di Kecamatan Awang dan Patangkep Tutui. Namun warga kecamatan lain janganlah berkecil hati," kata Bupati Bartim Ampera di Tamiang Layang, Selasa.
Pihaknya akan tetap membantu usaha budidayanya, sepanjang memenuhi persyaratan tumbuh kembangnya dua komoditas tersebut.
Upaya Pemkab Bartim dalam pengembangan jagung pakan selama ini mendapat dukungan penuh dari pemerintah pusat, dengan diberikannya bantuan benih yang disalurkan melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bartim.
Semakin banyak warga yang menanam jagung pakan dan singkong, maka akan semakin baik prospeknya, karena telah diwacanakan pembangunan pabrik jagung pakan ternak di Patangkep Tutui yang memberi multi dampak positif baik di sektor pertanian, ketahanan pangan maupun perekonomian yang bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Program ekonomi kerakyatan pada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bartim merupakan pengaplikasian dari visi misi Pemkab Bartim, khususnya pada program pembangunan ekonomi kerakyatan melalui pengembangan pertanian, peternakan perikanan, perkebunan berdasarkan keahlian dan kearifan lokal,” jelasnya.
Pembangunan pada sektor pertanian ini, juga sejalan dengan upaya pencapaian swasembada pangan dan mewujudkan swasembada pangan berkelanjutan, sebagaimana yang telah diprogramkan Pemerintah Republik Indonesia melalui nawacita.
Untuk itu, orang nomor satu di Pemkab Bartim tersebut mengajak warga mengembangkan dua komoditas tanaman tersebut karena cukup mudah. Dikarenakan lahan di Bartim hampir merata berjenis tanah aluvial dan memiliki tingkat kesuburan tanah cukup tinggi.
Dengan dukungan kondisi tanah dan faktor geografis, keberhasilan menanam dua komoditas tanaman tersebut sangat tinggi. Tinggal ditunjang keseriusan diiringi kegigihan dari petani, mulai dari menanam dan merawat, hingga panen.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bartim Trikorianto menambahkan, budidaya tanaman jagung pakan ternak di Bartim seluas 150 hektare dan dipusatkan di Kecamatan Patangkep Tutui seluas 40 hektare dan Awang seluas 30 hektare.
“Tiap poktan dijatahi lima hektare. Warga luar Kecamatan Awang dan Patangkep Tutui yang ingin menjadi petani jagung pakan ternak bisa mengusulkan ke Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bartim,” ungkap Trikorianto.
Tambahnya, pada 2020 Pemkab Bartim menyediakan anggaran untuk pembukaan lahan dan bantuan bibitnya dari APBN. Untuk 2021, warga yang ingin mendapatkan bantuan dari program budidaya jagung pakan ternak harus memenuhi syarat, diantaranya membentuk kelompok tani dan memiliki lahan siap tanam.
“Memang saat ini program budidaya jagung pakan dan singkong dipusatkan di Kecamatan Awang dan Patangkep Tutui. Namun warga kecamatan lain janganlah berkecil hati," kata Bupati Bartim Ampera di Tamiang Layang, Selasa.
Pihaknya akan tetap membantu usaha budidayanya, sepanjang memenuhi persyaratan tumbuh kembangnya dua komoditas tersebut.
Upaya Pemkab Bartim dalam pengembangan jagung pakan selama ini mendapat dukungan penuh dari pemerintah pusat, dengan diberikannya bantuan benih yang disalurkan melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bartim.
Semakin banyak warga yang menanam jagung pakan dan singkong, maka akan semakin baik prospeknya, karena telah diwacanakan pembangunan pabrik jagung pakan ternak di Patangkep Tutui yang memberi multi dampak positif baik di sektor pertanian, ketahanan pangan maupun perekonomian yang bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Program ekonomi kerakyatan pada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bartim merupakan pengaplikasian dari visi misi Pemkab Bartim, khususnya pada program pembangunan ekonomi kerakyatan melalui pengembangan pertanian, peternakan perikanan, perkebunan berdasarkan keahlian dan kearifan lokal,” jelasnya.
Pembangunan pada sektor pertanian ini, juga sejalan dengan upaya pencapaian swasembada pangan dan mewujudkan swasembada pangan berkelanjutan, sebagaimana yang telah diprogramkan Pemerintah Republik Indonesia melalui nawacita.
Untuk itu, orang nomor satu di Pemkab Bartim tersebut mengajak warga mengembangkan dua komoditas tanaman tersebut karena cukup mudah. Dikarenakan lahan di Bartim hampir merata berjenis tanah aluvial dan memiliki tingkat kesuburan tanah cukup tinggi.
Dengan dukungan kondisi tanah dan faktor geografis, keberhasilan menanam dua komoditas tanaman tersebut sangat tinggi. Tinggal ditunjang keseriusan diiringi kegigihan dari petani, mulai dari menanam dan merawat, hingga panen.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bartim Trikorianto menambahkan, budidaya tanaman jagung pakan ternak di Bartim seluas 150 hektare dan dipusatkan di Kecamatan Patangkep Tutui seluas 40 hektare dan Awang seluas 30 hektare.
“Tiap poktan dijatahi lima hektare. Warga luar Kecamatan Awang dan Patangkep Tutui yang ingin menjadi petani jagung pakan ternak bisa mengusulkan ke Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bartim,” ungkap Trikorianto.
Tambahnya, pada 2020 Pemkab Bartim menyediakan anggaran untuk pembukaan lahan dan bantuan bibitnya dari APBN. Untuk 2021, warga yang ingin mendapatkan bantuan dari program budidaya jagung pakan ternak harus memenuhi syarat, diantaranya membentuk kelompok tani dan memiliki lahan siap tanam.