Tamiang Layang (ANTARA) - Bupati Barito Timur, Kalimantan Tengah Ampera AY Mebas mengajak seluruh elemen masyarakat menyatukan langkah dan tekad, bahu membahu dalam penanggulangan kebakaran hutan dan lahan.
“Kita jangan lengah dalam upaya pencegahan karhutla, apalagi saat ini dalam situasi pandemi COVID-19," kata Bupati Bartim Ampera AY Mebas usai memimpin apel gelar pasukan dalam rangka penanggulangan karhutla di Tamiang Layang, Kamis.
Ampera mengajak semua pihak, bisa memanfaatkan perkembangan teknologi seperti informasi BMKG dalam membantu penanggulangan bencana terutama karhutla.
Ditambahkannya, penanggulangan karhutla tahun ini melalui upaya preventif aktif berupa penyuluhan dan sosialisasi kepada masyarakat secara luas dan dilaksanakan secara bersinergi dengan Bhabinkamtibmas, Babinsa dan BPBD Bartim, serta aparatur pemerintah maupun Masyarakat Peduli Api.
Langkah pencegahan karhutla harus diikuti upaya mengajak seluruh elemen masyarakat, untuk melaksanakan pengawasan secara rutin dan terjadwal di daerah yang kemungkinan rawan terjadi karhutla.
“Ada dua wilayah yang rawan karhutla yakni Kecamatan Pematang Karau dan Paju Epat. Penanggulangan karhutla pada Kecamatan Paju Epat dibantu perusahaan PT Sawit Graha Manunggal, PT Indopenta dan Rimau Group. Sedangkan di Kecamatan Pematang Karau dibantu CAA group,” jelasnya.
Pemadaman karhutla tahun ini akan lebih maksimal dikarenakan adanya tambahan sarana dan prasarana seperti mesin penyedot air alkon dari pemerintah desa dalam penanggulangan karhutla.
Kapolres Bartim AKBP Afandi Eka Putra menambahkan, sedikitnya ada 200 personel Polres Bartim dan 40 personel Brimob Kompi C Lenggang dan TNI yang siap menanggulangi karhutla.
“Orientasi kita adalah upaya preventif aktif, yakni dilakukan upaya sosialisasi dan penyuluhan berkaitan karhutla yang dilaksanakan seluruh satuan hingga Bhabinkamtibmas,” ungkapnya.
Tambahnya, seluruh personel telah disiagakan walaupun kondisi di Bartim saat ini dalam kategori kerawanannya menengah dari kabupaten lainnya. Dalam persiapan penanggulangan karhutla, Polres Bartim dan BPBD setempat telah membuat enam posko penanggulangan karhutla.
“Dalam waktu dekat akan dilaksanakan rapat koordinasi membahas masalah teknis penanggulangan karhutla tersebut,” demikian Afandi.
“Kita jangan lengah dalam upaya pencegahan karhutla, apalagi saat ini dalam situasi pandemi COVID-19," kata Bupati Bartim Ampera AY Mebas usai memimpin apel gelar pasukan dalam rangka penanggulangan karhutla di Tamiang Layang, Kamis.
Ampera mengajak semua pihak, bisa memanfaatkan perkembangan teknologi seperti informasi BMKG dalam membantu penanggulangan bencana terutama karhutla.
Ditambahkannya, penanggulangan karhutla tahun ini melalui upaya preventif aktif berupa penyuluhan dan sosialisasi kepada masyarakat secara luas dan dilaksanakan secara bersinergi dengan Bhabinkamtibmas, Babinsa dan BPBD Bartim, serta aparatur pemerintah maupun Masyarakat Peduli Api.
Langkah pencegahan karhutla harus diikuti upaya mengajak seluruh elemen masyarakat, untuk melaksanakan pengawasan secara rutin dan terjadwal di daerah yang kemungkinan rawan terjadi karhutla.
“Ada dua wilayah yang rawan karhutla yakni Kecamatan Pematang Karau dan Paju Epat. Penanggulangan karhutla pada Kecamatan Paju Epat dibantu perusahaan PT Sawit Graha Manunggal, PT Indopenta dan Rimau Group. Sedangkan di Kecamatan Pematang Karau dibantu CAA group,” jelasnya.
Pemadaman karhutla tahun ini akan lebih maksimal dikarenakan adanya tambahan sarana dan prasarana seperti mesin penyedot air alkon dari pemerintah desa dalam penanggulangan karhutla.
Kapolres Bartim AKBP Afandi Eka Putra menambahkan, sedikitnya ada 200 personel Polres Bartim dan 40 personel Brimob Kompi C Lenggang dan TNI yang siap menanggulangi karhutla.
“Orientasi kita adalah upaya preventif aktif, yakni dilakukan upaya sosialisasi dan penyuluhan berkaitan karhutla yang dilaksanakan seluruh satuan hingga Bhabinkamtibmas,” ungkapnya.
Tambahnya, seluruh personel telah disiagakan walaupun kondisi di Bartim saat ini dalam kategori kerawanannya menengah dari kabupaten lainnya. Dalam persiapan penanggulangan karhutla, Polres Bartim dan BPBD setempat telah membuat enam posko penanggulangan karhutla.
“Dalam waktu dekat akan dilaksanakan rapat koordinasi membahas masalah teknis penanggulangan karhutla tersebut,” demikian Afandi.