Jakarta (ANTARA) - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 mencatat pada Jumat (12/3) hingga pukul 12.00 WIB, terdapat 3.769.174 orang telah menerima suntikan vaksin COVID-19 se-Indonesia, dengan pertambahan jumlah penerima sebanyak 73.115 orang.
Satgas juga mencatat terdapat 43.747 orang telah mendapatkan suntikan dosis kedua hingga dalam selang waktu sehari sebelumnya.
Dengan tambahan itu, jumlah penerima vaksin COVID-19 hingga dua kali penyuntikan sebanyak 1.339.362 orang untuk membentuk kekebalan kelompok dari virus SARS-CoV-2 tersebut.
Target sasaran vaksinasi pemerintah pada tahap ini sebanyak 40.349.051 orang, dengan sasaran vaksinasi untuk tenaga kesehatan sebanyak 1.468.764 orang.
Kepala Lembaga Biologi Molekular Eijkman, Amin Soebandrio mengatakan program vaksinasi COVID-19 perlu dipercepat sebelum virus SARS-Cov2 penyebab penyakit tersebut bermutasi semakin banyak.
"Sebelum virus ini berubah bentuk, sistem kekebalan tubuh kita harus dibentuk," kata Amin pada talkshow tentang pemantauan genomik varian baru SARS-Cov2 di Indonesia yang dipantau secara daring di Jakarta.
Dia mengatakan terkait munculnya mutasi virus corona, ada rekomendasi agar sedapat mungkin vaksinasi diselesaikan lebih cepat sebelum virusnya bermutasi.
Pemerintah terus melakukan program percepatan vaksinasi sebagai upaya menghambat laju pandemi. Tercatat sebelumnya pada Kamis (11/3) sebanyak 3.696.059 jiwa telah menjalani vaksinasi COVID-19 dosis pertama. Sementara 1.295.615 jiwa telah mendapatkan vaksinasi dosis kedua.
Satgas juga mencatat terdapat 43.747 orang telah mendapatkan suntikan dosis kedua hingga dalam selang waktu sehari sebelumnya.
Dengan tambahan itu, jumlah penerima vaksin COVID-19 hingga dua kali penyuntikan sebanyak 1.339.362 orang untuk membentuk kekebalan kelompok dari virus SARS-CoV-2 tersebut.
Target sasaran vaksinasi pemerintah pada tahap ini sebanyak 40.349.051 orang, dengan sasaran vaksinasi untuk tenaga kesehatan sebanyak 1.468.764 orang.
Kepala Lembaga Biologi Molekular Eijkman, Amin Soebandrio mengatakan program vaksinasi COVID-19 perlu dipercepat sebelum virus SARS-Cov2 penyebab penyakit tersebut bermutasi semakin banyak.
"Sebelum virus ini berubah bentuk, sistem kekebalan tubuh kita harus dibentuk," kata Amin pada talkshow tentang pemantauan genomik varian baru SARS-Cov2 di Indonesia yang dipantau secara daring di Jakarta.
Dia mengatakan terkait munculnya mutasi virus corona, ada rekomendasi agar sedapat mungkin vaksinasi diselesaikan lebih cepat sebelum virusnya bermutasi.
Pemerintah terus melakukan program percepatan vaksinasi sebagai upaya menghambat laju pandemi. Tercatat sebelumnya pada Kamis (11/3) sebanyak 3.696.059 jiwa telah menjalani vaksinasi COVID-19 dosis pertama. Sementara 1.295.615 jiwa telah mendapatkan vaksinasi dosis kedua.