Buntok (ANTARA) - Persatuan Wartawan Indonesia Barito Selatan, Kalimantan Tengah mengadakan seminar tetap produktif dan ampuh hadapi stres di masa pandemi Corona Virus Disease-19 (COVID-19).
Kegiatan seminar sekaligus bakti sosial dengan menghadirkan Kadarisman, seorang praktisi dan trainer Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) Healing dari Tanjung, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan tersebut berlangsung di aula KNPI kabupaten setempat, Buntok, Sabtu.
"Tujuan seminar untuk memantapkan dan memotivasi pengurus serta anggota, maupun calon anggota PWI Barito Selatan dalam menjalankan aktivitasnya sebagai jurnalis," kata Ketua PWI Barito Selatan Hamdan usai kegiatan tersebut.
Selain seminar, pihaknya juga melaksanakan bakti sosial dengan memberikan sembako dalam upaya membantu anggota PWI Barito Selatan di masa pandemi.
Menurut dia, kegiatan seminar dan bakti sosial tersebut sebenarnya dilaksanakan saat menyambut Hari Pers Nasional pada Februari 2021 lalu, namun mengalami penundaan dan baru dilaksanakan pada hari ini.
Ia berharap, adanya kegiatan tersebut bisa menambah motivasi dan semangat bagi rekan-rekan wartawan untuk melaksanakan tugasnya secara baik dengan menerapkan protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah.
Sementara itu SEFT Healing Kadarisman mengatakan, seminar ini dalam upaya mengajak semua pihak menjalankan aktivitas tanpa rasa takut dan tanpa rasa cemas.
Sudah seharusnya menjalankan aktivitas sehari-hari di masa pandemi ini dengan rasa bahagia tanpa mengesampingkan ikhtiar zahir dan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Menurutnya dengan tetap bahagia dan semangat, serta selalu ceria merupakan motivasi bagi diri sendiri dalam menjalankan aktivitas.
Adapun sumber penderitaan yang dialami manusia terdiri dari lima, yakni meratapi masa lalu, tidak terima kenyataan, takut hari esok atau masa depan, tidak memaafkan dan meletakan kebahagiaan pada mulut orang lain.
"Kelima hal itu merupakan sumber penderitaan dan harus menjadi bahan introspeksi bagi kita semua untuk tidak meratapi masa lalu, serta jangan menolak dan tidak terima dengan kenyataan yang terjadi saat ini," ucapnya.
Kemudian kata dia, semua pihak juga tidak usah khawatir akan hari esok dan selalu memaafkan apa pun yang menjadi persoalannya. Menjalani hari secara baik dengan melakukan perencanaan dan eksekusinya dengan cara terbaik.
"Kita juga harus selalu berbaik sangka dan jangan meninggalkan ikhtiar zahir," tambah Kadarisman yang juga Media Relation Section Head pada PT Adaro Indonesia itu.
Pada kesempatan itu, ia juga memotivasi wartawan di Barito Selatan agar tetap produktif bekerja saat masa pandemi COVID-19, namun jangan lupa untuk selalu bahagia.
"Karena setiap kejadian seperti pandemi COVID-19 ini pasti ada hikmahnya dari Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena itu fokus pada hikmahnya dan fokus kepada pesan cinta Tuhan agar kita selalu sehat, damai dan bahagia," demikian Kadarisman.
Kegiatan seminar sekaligus bakti sosial dengan menghadirkan Kadarisman, seorang praktisi dan trainer Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) Healing dari Tanjung, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan tersebut berlangsung di aula KNPI kabupaten setempat, Buntok, Sabtu.
"Tujuan seminar untuk memantapkan dan memotivasi pengurus serta anggota, maupun calon anggota PWI Barito Selatan dalam menjalankan aktivitasnya sebagai jurnalis," kata Ketua PWI Barito Selatan Hamdan usai kegiatan tersebut.
Selain seminar, pihaknya juga melaksanakan bakti sosial dengan memberikan sembako dalam upaya membantu anggota PWI Barito Selatan di masa pandemi.
Menurut dia, kegiatan seminar dan bakti sosial tersebut sebenarnya dilaksanakan saat menyambut Hari Pers Nasional pada Februari 2021 lalu, namun mengalami penundaan dan baru dilaksanakan pada hari ini.
Ia berharap, adanya kegiatan tersebut bisa menambah motivasi dan semangat bagi rekan-rekan wartawan untuk melaksanakan tugasnya secara baik dengan menerapkan protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah.
Sementara itu SEFT Healing Kadarisman mengatakan, seminar ini dalam upaya mengajak semua pihak menjalankan aktivitas tanpa rasa takut dan tanpa rasa cemas.
Sudah seharusnya menjalankan aktivitas sehari-hari di masa pandemi ini dengan rasa bahagia tanpa mengesampingkan ikhtiar zahir dan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Menurutnya dengan tetap bahagia dan semangat, serta selalu ceria merupakan motivasi bagi diri sendiri dalam menjalankan aktivitas.
Adapun sumber penderitaan yang dialami manusia terdiri dari lima, yakni meratapi masa lalu, tidak terima kenyataan, takut hari esok atau masa depan, tidak memaafkan dan meletakan kebahagiaan pada mulut orang lain.
"Kelima hal itu merupakan sumber penderitaan dan harus menjadi bahan introspeksi bagi kita semua untuk tidak meratapi masa lalu, serta jangan menolak dan tidak terima dengan kenyataan yang terjadi saat ini," ucapnya.
Kemudian kata dia, semua pihak juga tidak usah khawatir akan hari esok dan selalu memaafkan apa pun yang menjadi persoalannya. Menjalani hari secara baik dengan melakukan perencanaan dan eksekusinya dengan cara terbaik.
"Kita juga harus selalu berbaik sangka dan jangan meninggalkan ikhtiar zahir," tambah Kadarisman yang juga Media Relation Section Head pada PT Adaro Indonesia itu.
Pada kesempatan itu, ia juga memotivasi wartawan di Barito Selatan agar tetap produktif bekerja saat masa pandemi COVID-19, namun jangan lupa untuk selalu bahagia.
"Karena setiap kejadian seperti pandemi COVID-19 ini pasti ada hikmahnya dari Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena itu fokus pada hikmahnya dan fokus kepada pesan cinta Tuhan agar kita selalu sehat, damai dan bahagia," demikian Kadarisman.