Jakarta (ANTARA) - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengumumkan penjualan mobil pada Februari 2021 sebanyak 49.202 unit, turun sekira 7 persen jika dibandingkan penjualan pada Januari 2021 sebanyak 52.909 unit mobil baru.
Pihak Gaikindo mengatakan bahwa penurunan penjualan disebabkan keputusan masyarakat yang menunda pembelian pada Februari ke Maret 2021 setelah ditetapkannya kebijakan relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) untuk mobil baru.
Ketua Gaikindo Yohannes Nangoi, kepada pewarta dikutip Senin, mengatakan "Tentu, calon pembeli akan menahan pembelian untuk mendapat insentif sampai 100 persen."
Yohannes memprediksi penjualan mobil akan kembali naik pada Maret dan bulan-bulan selanjutnya. Hal serupa juga diutarakan Juru Bicara Kementerian Perindustrian, Febri Hendri, bahwa pada bulan Maret penjualan mobil sudah mulai meningkat.
Sejak dikeluarkannya kebijakan ini beberapa hari lalu, perusahaan otomotif melaporkan peningkatan penjualan, ujar Febri Hendri melalui keterangan resmi.
Berdasarkan laporan Gaikindo, penjuala wholesales tertinggi pada Februari 2021 dipegang Toyota sebanyak 15.144 unit (turun dari 16.033 pada Januari), diikuti Daihatsu sebanyak 9.412 unit (naik dari 8.993 pada Januari).
Honda di posisi tiga dengan penjualan 6.812 unit (turun dari 7.231 unit), Mitsubishi 4.887 unit (turun dari 6.765 unit), dan Suzuki mengalami penurunan dari 6.400 unit menjadi 4.600 pada Februari.
Di urutan enam sampai 10 terdapat Fuso sebanyak 2.680 unit, Isuzu sebanyak 1.833 unit, Hino sebanyak 1.443 unit, Wuling 534 unit dan Mazda 293 unit untuk penjualan whole sales.
Adapun penjualan retail dari diler ke konsumen, komposisinya adalah Toyota sebanyak 12.537 unit, Daihatsu, 8.414 unit, Honda 6.018 unit, dan Suzuki 5.132 unit.
Di urutan enam sampai 10 terdapat Fuso sebanyak 2.340 unit, Isuzu 1.814 unit, Hino 1.323 unit, Nissan 985 unit, dan Wuling sebanyak 861 unit untuk penjualan retail.
Gaikindo menetapkan penjualan mobil baru pada tahun 2021 sebanyak 750ribu unit, dengan penjualan rata-rata 70ribu unit per bulan.
Kami sangat berharap sesegera mungkin industri kendaraan bermotor di Indonesia bisa pulih kembali, yang dapat ditandai dengan membaiknya penjualan kendaraan bermotor di Indonesia," jelas Nangoi.
Pihak Gaikindo mengatakan bahwa penurunan penjualan disebabkan keputusan masyarakat yang menunda pembelian pada Februari ke Maret 2021 setelah ditetapkannya kebijakan relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) untuk mobil baru.
Ketua Gaikindo Yohannes Nangoi, kepada pewarta dikutip Senin, mengatakan "Tentu, calon pembeli akan menahan pembelian untuk mendapat insentif sampai 100 persen."
Yohannes memprediksi penjualan mobil akan kembali naik pada Maret dan bulan-bulan selanjutnya. Hal serupa juga diutarakan Juru Bicara Kementerian Perindustrian, Febri Hendri, bahwa pada bulan Maret penjualan mobil sudah mulai meningkat.
Sejak dikeluarkannya kebijakan ini beberapa hari lalu, perusahaan otomotif melaporkan peningkatan penjualan, ujar Febri Hendri melalui keterangan resmi.
Berdasarkan laporan Gaikindo, penjuala wholesales tertinggi pada Februari 2021 dipegang Toyota sebanyak 15.144 unit (turun dari 16.033 pada Januari), diikuti Daihatsu sebanyak 9.412 unit (naik dari 8.993 pada Januari).
Honda di posisi tiga dengan penjualan 6.812 unit (turun dari 7.231 unit), Mitsubishi 4.887 unit (turun dari 6.765 unit), dan Suzuki mengalami penurunan dari 6.400 unit menjadi 4.600 pada Februari.
Di urutan enam sampai 10 terdapat Fuso sebanyak 2.680 unit, Isuzu sebanyak 1.833 unit, Hino sebanyak 1.443 unit, Wuling 534 unit dan Mazda 293 unit untuk penjualan whole sales.
Adapun penjualan retail dari diler ke konsumen, komposisinya adalah Toyota sebanyak 12.537 unit, Daihatsu, 8.414 unit, Honda 6.018 unit, dan Suzuki 5.132 unit.
Di urutan enam sampai 10 terdapat Fuso sebanyak 2.340 unit, Isuzu 1.814 unit, Hino 1.323 unit, Nissan 985 unit, dan Wuling sebanyak 861 unit untuk penjualan retail.
Gaikindo menetapkan penjualan mobil baru pada tahun 2021 sebanyak 750ribu unit, dengan penjualan rata-rata 70ribu unit per bulan.
Kami sangat berharap sesegera mungkin industri kendaraan bermotor di Indonesia bisa pulih kembali, yang dapat ditandai dengan membaiknya penjualan kendaraan bermotor di Indonesia," jelas Nangoi.