Pulang Pisau (ANTARA) - Petani melalui Kelompok Budidaya Ikan Sinar Lestari Desa Mentaren II Kecamatan Kahayan Hilir, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah menerima bantuan sarana dan prasarana penunjang yang diharapkan bisa memberikan kontribusi kepada masyarakat sekitar.
"Bantuan yang kami berikan ini melalui Program Coorporate Social Responsibility (CSR)," kata General Manager PT PJB UBJOM PLTU Pulang Pisau Munif, Senin.
Pihaknya tetap melakukan kerja sama dengan masyarakat sekitar dan juga sosial maping atau pemetaan, sehingga diketahui apa saja kebutuhan masyarakat yang dapat memberikan nilai manfaat.
Dalam panen perdana ikan patin kelompok Sinar Lestari di Rei 7 Desa Mentaren II yang lokasinya berbatasan dengan Desa Buntoi Kecamatan Kahayan Hilir itu, Munif mengaku program yang diberikan bukan hanya sekali tetapi secara berkelanjutan dengan melihat usulan maupun kebutuhan masyarakat.
Dijelaskannya, selain melihat hasil panen perdana di salah satu kolam yang mampu menampung empat ribu ekor ikan jenis patin ini, sebelumnya pihaknya juga memberikan bantuan jaring dan mesin pompa air.
Evaluasi dan monitoring terus dilakukan kepada penerima bantuan, sehingga apabila bantuan yang diberikan bisa berjalan dengan baik, maka diharapkan kedepan program tersebut bisa menjadi lebih besar dengan melibatkan petani atau kelompok yang lebih banyak.
"Kami harapkan sinergi dengan pemerintah setempat dalam setiap program pemberdayaan, sehingga bersama-sama bisa memberikan kontribusi kepada masyarakat," terang Munif.
Ketua Kelompok Tani Sinar Lestari, Suwandi, mengungkapkan, saat ini ada sekitar 11 kolam yang pihaknya kelola. Masing-masing kolam berisi 3-4 ribu ekor bibit ikan.
Bantuan mesin pompa air dan jaring dari PLN UPDK Palangka Raya melalui PT PJB UBJOM PLTU Pulang Pisau, diharapkan bisa membantu dan meningkatkan produktivitas hasil yang diperoleh.
"Kalau untuk pemasaran hasil ikan patin tidak ada kendala," ungkap Suwandi.
Dikatakannya penjualan ikan hasil kolam bisa sampai ke luar daerah, diantaranya Sampit, Pontianak, Pangkalan Bun dan Banjarmasin. Sebanyak 11 kolam yang dikelola hingga panen dalam kurun waktu enam bulan, biaya yang dikeluarkan bisa mencapai Rp300 Juta.
Biaya operasional itu lebih banyak kepada pakan ikan dan berkurang, apabila untuk memenuhi pakan ikan diolah dengan mesin dan tenaga sendiri.
Keuntungan hasil panen, terang Suwandi, bila hasil bagus bisa mencapai puluhan juta rupiah. Namun, apabila kurang beruntung, hasinya bisa nihil. Kendala tersebut diakibatkan matinya bibit ikan karena berbagai faktor.
Kasi Pengawasan Budi Daya Dinas Perikanan dan Kelautan Pulang Pisau, Rambang, mengatakan, kerja sama yang dilakukan PLN UPDK Palangka Raya bersama PT PJB UBJOM PLTU Pulang Pisau ini diharapkan memberikan kontribusi yang besar dalam peningkatan ekonomi dan penghasilan masyarakat sekitar.
"Ada sekitar 60 kolam milik masyarakat melalui kelompok yang ada di Mentaren I dan Mentaren II yang masih produktif dikelola petani secara mandiri," ucap Rambang.
Program yang pihaknya berikan berupa pembinaan. Kedepan, pihaknya lebih menitikberatkan kepada industri hasil olahan dari kolam petani.
Selain itu memfasilitasi produk hasil olahan ikan ini agar mencapai sertifikasi produk dan dikemas secara menarik, sehingga bisa masuk ke mini market maupun swalayan.
Tahun ini dianggarkan bantuan berupa alat pengasapan untuk Desa Tanjung Sangalang. Bantuan tersebut sebagai bentuk pembinaan kepada kelompok, agar hasil produk olahan ikan menjadi sebuah branding sehingga memudahkan dalam pemasaran.
Adapun selain Kepala Desa Mentaren II Agus Imam Murdianto, hadir dalam panen perdana tersebut, Kasat Sabhara Polres Pulang Pisau Iptu Jonedinoto, serta perwakilan manajemen UPDK PLN Palangka Raya Abdullah.
"Bantuan yang kami berikan ini melalui Program Coorporate Social Responsibility (CSR)," kata General Manager PT PJB UBJOM PLTU Pulang Pisau Munif, Senin.
Pihaknya tetap melakukan kerja sama dengan masyarakat sekitar dan juga sosial maping atau pemetaan, sehingga diketahui apa saja kebutuhan masyarakat yang dapat memberikan nilai manfaat.
Dalam panen perdana ikan patin kelompok Sinar Lestari di Rei 7 Desa Mentaren II yang lokasinya berbatasan dengan Desa Buntoi Kecamatan Kahayan Hilir itu, Munif mengaku program yang diberikan bukan hanya sekali tetapi secara berkelanjutan dengan melihat usulan maupun kebutuhan masyarakat.
Dijelaskannya, selain melihat hasil panen perdana di salah satu kolam yang mampu menampung empat ribu ekor ikan jenis patin ini, sebelumnya pihaknya juga memberikan bantuan jaring dan mesin pompa air.
Evaluasi dan monitoring terus dilakukan kepada penerima bantuan, sehingga apabila bantuan yang diberikan bisa berjalan dengan baik, maka diharapkan kedepan program tersebut bisa menjadi lebih besar dengan melibatkan petani atau kelompok yang lebih banyak.
"Kami harapkan sinergi dengan pemerintah setempat dalam setiap program pemberdayaan, sehingga bersama-sama bisa memberikan kontribusi kepada masyarakat," terang Munif.
Ketua Kelompok Tani Sinar Lestari, Suwandi, mengungkapkan, saat ini ada sekitar 11 kolam yang pihaknya kelola. Masing-masing kolam berisi 3-4 ribu ekor bibit ikan.
Bantuan mesin pompa air dan jaring dari PLN UPDK Palangka Raya melalui PT PJB UBJOM PLTU Pulang Pisau, diharapkan bisa membantu dan meningkatkan produktivitas hasil yang diperoleh.
"Kalau untuk pemasaran hasil ikan patin tidak ada kendala," ungkap Suwandi.
Dikatakannya penjualan ikan hasil kolam bisa sampai ke luar daerah, diantaranya Sampit, Pontianak, Pangkalan Bun dan Banjarmasin. Sebanyak 11 kolam yang dikelola hingga panen dalam kurun waktu enam bulan, biaya yang dikeluarkan bisa mencapai Rp300 Juta.
Biaya operasional itu lebih banyak kepada pakan ikan dan berkurang, apabila untuk memenuhi pakan ikan diolah dengan mesin dan tenaga sendiri.
Keuntungan hasil panen, terang Suwandi, bila hasil bagus bisa mencapai puluhan juta rupiah. Namun, apabila kurang beruntung, hasinya bisa nihil. Kendala tersebut diakibatkan matinya bibit ikan karena berbagai faktor.
Kasi Pengawasan Budi Daya Dinas Perikanan dan Kelautan Pulang Pisau, Rambang, mengatakan, kerja sama yang dilakukan PLN UPDK Palangka Raya bersama PT PJB UBJOM PLTU Pulang Pisau ini diharapkan memberikan kontribusi yang besar dalam peningkatan ekonomi dan penghasilan masyarakat sekitar.
"Ada sekitar 60 kolam milik masyarakat melalui kelompok yang ada di Mentaren I dan Mentaren II yang masih produktif dikelola petani secara mandiri," ucap Rambang.
Program yang pihaknya berikan berupa pembinaan. Kedepan, pihaknya lebih menitikberatkan kepada industri hasil olahan dari kolam petani.
Selain itu memfasilitasi produk hasil olahan ikan ini agar mencapai sertifikasi produk dan dikemas secara menarik, sehingga bisa masuk ke mini market maupun swalayan.
Tahun ini dianggarkan bantuan berupa alat pengasapan untuk Desa Tanjung Sangalang. Bantuan tersebut sebagai bentuk pembinaan kepada kelompok, agar hasil produk olahan ikan menjadi sebuah branding sehingga memudahkan dalam pemasaran.
Adapun selain Kepala Desa Mentaren II Agus Imam Murdianto, hadir dalam panen perdana tersebut, Kasat Sabhara Polres Pulang Pisau Iptu Jonedinoto, serta perwakilan manajemen UPDK PLN Palangka Raya Abdullah.