Timika (ANTARA) - Aparat TNI dan Polri di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, kembali menangkap seorang simpatisan kelompok kriminal bersenjata (KKB) Kali Kopi pimpinan Joni Botak yang berencana memasok bahan makanan untuk kelompok bersenjata itu.
Kapolres Mimika AKBP IGG Era Adhinata di Timika, Rabu, mengatakan tersangka atas nama Ter Jangkup bersama tiga rekan-nya ditangkap beberapa hari lalu saat hendak mengantar bahan makanan ke KKB Joni Botak di Jalan Trans Papua Timika-Nabire.
"Tim kami mencurigai sebuah mobil Toyota Avanza berwarna putih dengan nomor polisi PA-1629-MM melaju kencang ke arah PT PAL (Pusaka Agro Lestari). Mobil tersebut kemudian dihentikan dan tim kami mengamankan empat orang," ungkap AKP Era Adhinata saat menggelar konferensi pers bertempat di Kantor Pelayanan Polres Mimika di Timika.
Konferensi pers itu juga dihadiri oleh Dandim 1710 Mimika Letkol Inf Yoga Cahya Prasetya, Danlanud Yohanis Kapiyau Timika Letkol Penerbang Suronno, dan Danlanal Timika Letkol Laut (P) Deni Indra Murdianto.
Berdasarkan catatan pihak kepolisian, Ter Jangkup yang berada dalam mobil Toyota Avanza berwarna putih itu diketahui pernah terlibat penembakan mobil PJJ Brimob dan Bus PT Freeport Indonesia di Utikini, Distrik Tembagapura pada 8 Maret 2020.
Selain menemukan aneka bahan makanan yang hendak disuplai ke KKB Kali Kopi pimpinan Joni Botak, aparat juga menyita beberapa telefon genggam milik Ter Jangkup, dimana di dalamnya terdapat sejumlah foto aktivitas yang bersangkutan bersama anggota KKB lainnya.
Ter Jangkup, anggota KKB Kali Kopi pimpinan Joni Botak dikawal aparat bersenjata lengkap dihadirkan saat konferensi pers di Kantor Pelayanan Polres Mimika, Rabu (17/3/2021). (ANTARA/Evarianus Supar)
Pada salah satu foto, Ter Jangkup memegang senjata api M-16 didampingi Otis dan Juliame (keduanya sudah tertangkap dan diproses hukum) serta DD yang hingga kini masih menjadi buronan pihak kepolisian.
"Foto-foto itu diambil sebelum rombongan KKB gabungan yang dipimpin Lekagak Telenggen melakukan serangkaian penembakan di wilayah Distrik Tembagapura," tutur AKBP Era Adhinata.
Adapun tiga rekan Ter Jangkup yang ikut diamankan kini sudah dilepas lantaran tidak memiliki rekam jejak terlibat berbagai tindak kriminalitas.
Kapolres Mimika menegaskan jajaran TNI dan Polri di Mimika tidak akan berhenti untuk melakukan proses penegakan hukum terhadap para pelaku kekerasan bersenjata di wilayah itu.
"Kami mendapatkan banyak informasi bahwa ada rencana KKB pimpinan Joni Botak untuk meminta bahan makanan. Kami akan berusaha untuk mencegah masuknya bahan makanan untuk membantu kelompok itu, apalagi senjata api dan amunisi," ujarnya.
Sehubungan dengan itu, Kapolres Mimika meminta dukungan dari warga masyarakat setempat untuk membantu aparat TNI dan Polri dalam menjaga situasi kamtibmas yang kondusif di Mimika dari ancaman dan gangguan keamanan oleh KKB.
Kapolres Mimika mengakui bahwa Jalan Trans Papua rute Timika-Nabire selama ini menjadi salah satu jalur pemasok bahan makanan maupun senjata api dan amunisi bagi KKB, dimana di lokasi itu aparat sudah beberapa kali menggagalkan rencana suplai bama ke gerombolan bersenjata yang selama ini beroperasi di wilayah hutan rimba Papua.
Kapolres Mimika AKBP IGG Era Adhinata di Timika, Rabu, mengatakan tersangka atas nama Ter Jangkup bersama tiga rekan-nya ditangkap beberapa hari lalu saat hendak mengantar bahan makanan ke KKB Joni Botak di Jalan Trans Papua Timika-Nabire.
"Tim kami mencurigai sebuah mobil Toyota Avanza berwarna putih dengan nomor polisi PA-1629-MM melaju kencang ke arah PT PAL (Pusaka Agro Lestari). Mobil tersebut kemudian dihentikan dan tim kami mengamankan empat orang," ungkap AKP Era Adhinata saat menggelar konferensi pers bertempat di Kantor Pelayanan Polres Mimika di Timika.
Konferensi pers itu juga dihadiri oleh Dandim 1710 Mimika Letkol Inf Yoga Cahya Prasetya, Danlanud Yohanis Kapiyau Timika Letkol Penerbang Suronno, dan Danlanal Timika Letkol Laut (P) Deni Indra Murdianto.
Berdasarkan catatan pihak kepolisian, Ter Jangkup yang berada dalam mobil Toyota Avanza berwarna putih itu diketahui pernah terlibat penembakan mobil PJJ Brimob dan Bus PT Freeport Indonesia di Utikini, Distrik Tembagapura pada 8 Maret 2020.
Selain menemukan aneka bahan makanan yang hendak disuplai ke KKB Kali Kopi pimpinan Joni Botak, aparat juga menyita beberapa telefon genggam milik Ter Jangkup, dimana di dalamnya terdapat sejumlah foto aktivitas yang bersangkutan bersama anggota KKB lainnya.
Ter Jangkup, anggota KKB Kali Kopi pimpinan Joni Botak dikawal aparat bersenjata lengkap dihadirkan saat konferensi pers di Kantor Pelayanan Polres Mimika, Rabu (17/3/2021). (ANTARA/Evarianus Supar)
Pada salah satu foto, Ter Jangkup memegang senjata api M-16 didampingi Otis dan Juliame (keduanya sudah tertangkap dan diproses hukum) serta DD yang hingga kini masih menjadi buronan pihak kepolisian.
"Foto-foto itu diambil sebelum rombongan KKB gabungan yang dipimpin Lekagak Telenggen melakukan serangkaian penembakan di wilayah Distrik Tembagapura," tutur AKBP Era Adhinata.
Adapun tiga rekan Ter Jangkup yang ikut diamankan kini sudah dilepas lantaran tidak memiliki rekam jejak terlibat berbagai tindak kriminalitas.
Kapolres Mimika menegaskan jajaran TNI dan Polri di Mimika tidak akan berhenti untuk melakukan proses penegakan hukum terhadap para pelaku kekerasan bersenjata di wilayah itu.
"Kami mendapatkan banyak informasi bahwa ada rencana KKB pimpinan Joni Botak untuk meminta bahan makanan. Kami akan berusaha untuk mencegah masuknya bahan makanan untuk membantu kelompok itu, apalagi senjata api dan amunisi," ujarnya.
Sehubungan dengan itu, Kapolres Mimika meminta dukungan dari warga masyarakat setempat untuk membantu aparat TNI dan Polri dalam menjaga situasi kamtibmas yang kondusif di Mimika dari ancaman dan gangguan keamanan oleh KKB.
Kapolres Mimika mengakui bahwa Jalan Trans Papua rute Timika-Nabire selama ini menjadi salah satu jalur pemasok bahan makanan maupun senjata api dan amunisi bagi KKB, dimana di lokasi itu aparat sudah beberapa kali menggagalkan rencana suplai bama ke gerombolan bersenjata yang selama ini beroperasi di wilayah hutan rimba Papua.