Makassar (ANTARA) - Presiden Joko Widodo berharap program vaksinasi COVID-19 yang dilaksanakan secara massal termasuk diikuti ratusan guru, aktivitas belajar mengajar dapat dilaksanakan kembali di sekolah-sekolah namun terbatas dan tetap mengikuti protokol kesehatan.
"Di sini semuanya tadi ada guru. Ada 500-an guru yang divaksin dan kita harapkan nanti, dari total delapan ribu yang ada di Makassar semua sudah (vaksin)," papar Presiden Jokowi saat meninjau festival smart vaksinasi di Hotel Dalton, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis.
Ia berharap, apabila seluruh tenaga pengajar telah menjalani vaksinasi, maka proses belajar mengajar di sekolah bisa kembali di buka, asalkan secara terbatas dan mematuhi protokol kesehatan.
"Apabila semuanya telah selesai, kita harapkan nanti akan ada uji coba tatap muka terbatas. Kemudian di bulan Juli, akan dilakukan lagi untuk masuk sekolah, tetapi juga program tatap muka terbatas," tutur Presiden.
Baca juga: Sekolah wajib memberikan opsi layanan PTM terbatas, kata Nadiem Makarim
Apabila seluruh tenaga pengajar telah divaksin, dan melihat perkembangan, maka akan dievaluasi apakah nanti bisa dilakukan tatap muka penuh pada bulan berikutnya.
"Dari situlah nanti dievaluasi apakah nanti bisa dilakukan tatap muka penuh. Mungkin pada bulan-bulan (Juli) setelah itu. Kita berharap bahwa proses vaksinasi ini tidak hanya dilakukan di Provinsi Sulawesi Selatan, Kota Makassar, tetapi juga di provinsi-provinsi lain," ucap Jokowi.
Presiden bahkan telah menginstruksikan kepada pimpinan kepala daerah seluruh Indonesia maupun provinsi lain untuk segera melaksanakan vaksinasi secara massal agar pandemi bisa segera berakhir.
Baca juga: Nadiem Makarim targetkan semua sekolah tatap muka Juli 2021
"Saya perintahkan untuk secepat-cepatnya, sesegera mungkin melakukan vaksinasi, utamanya para pada lansia, para petugas publik agar vaksinasi semakin hari semakin cepat dan semakin banyak, agar bisa mengurangi penularan COVID-19 di negara kita," ujar mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Selain meninjau festival smart vaksinasi di Makassar, presiden juga menyempatkan melihat proses vaksinasi di Kabupaten Tanah Toraja disela kunjungan kerja peresmian Bandar Udara Bontokunik, Toraja.
Sementara Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto, mengatakan, festival smart vaksinasi ini adalah salah satu dari pencanangan Makassar Recover dilaksanakan di hotel Dalton jalan Perintis Kemerdekaan dan juga diikuti 500 lebih guru menerima vaksin.
Baca juga: Jokowi : 'Tidak ada kata lelah dalam kamus saya'
"Kini kita fokus Makassar Recover dan hari ini di hotel Dalton dilaksanakan festival smart vaksin disaksikan Presiden Jokowi. Kita berharap festival ini bisa membentengi kekebalan tubuh masyarakat dari serangan virus COVID-19," katanya.
Untuk proses vaksinasi, di fokuskan pada tenaga pendidik. Selain itu disiapkan dua kontainer yang sudah didesain sebagai ruangan para tenaga kesehatan.
"Ada dua bilik saat ini sebagai percontohan juga untuk selanjutnya kontainer seperti itu akan di tempatkan di seluruh kelurahan di Makassar. Fungsinya dua bilik ini, satu sebagai klinik kecil guna mengetahui kondisi seseorang lalu bilik selanjutnya untuk pendaftaran," tambah pria akrab disapa Danny Pomanto itu.
Baca juga: Jokowi berharap pendidikan tatap muka bisa dilakukan semester II
"Di sini semuanya tadi ada guru. Ada 500-an guru yang divaksin dan kita harapkan nanti, dari total delapan ribu yang ada di Makassar semua sudah (vaksin)," papar Presiden Jokowi saat meninjau festival smart vaksinasi di Hotel Dalton, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis.
Ia berharap, apabila seluruh tenaga pengajar telah menjalani vaksinasi, maka proses belajar mengajar di sekolah bisa kembali di buka, asalkan secara terbatas dan mematuhi protokol kesehatan.
"Apabila semuanya telah selesai, kita harapkan nanti akan ada uji coba tatap muka terbatas. Kemudian di bulan Juli, akan dilakukan lagi untuk masuk sekolah, tetapi juga program tatap muka terbatas," tutur Presiden.
Baca juga: Sekolah wajib memberikan opsi layanan PTM terbatas, kata Nadiem Makarim
Apabila seluruh tenaga pengajar telah divaksin, dan melihat perkembangan, maka akan dievaluasi apakah nanti bisa dilakukan tatap muka penuh pada bulan berikutnya.
"Dari situlah nanti dievaluasi apakah nanti bisa dilakukan tatap muka penuh. Mungkin pada bulan-bulan (Juli) setelah itu. Kita berharap bahwa proses vaksinasi ini tidak hanya dilakukan di Provinsi Sulawesi Selatan, Kota Makassar, tetapi juga di provinsi-provinsi lain," ucap Jokowi.
Presiden bahkan telah menginstruksikan kepada pimpinan kepala daerah seluruh Indonesia maupun provinsi lain untuk segera melaksanakan vaksinasi secara massal agar pandemi bisa segera berakhir.
Baca juga: Nadiem Makarim targetkan semua sekolah tatap muka Juli 2021
"Saya perintahkan untuk secepat-cepatnya, sesegera mungkin melakukan vaksinasi, utamanya para pada lansia, para petugas publik agar vaksinasi semakin hari semakin cepat dan semakin banyak, agar bisa mengurangi penularan COVID-19 di negara kita," ujar mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Selain meninjau festival smart vaksinasi di Makassar, presiden juga menyempatkan melihat proses vaksinasi di Kabupaten Tanah Toraja disela kunjungan kerja peresmian Bandar Udara Bontokunik, Toraja.
Sementara Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto, mengatakan, festival smart vaksinasi ini adalah salah satu dari pencanangan Makassar Recover dilaksanakan di hotel Dalton jalan Perintis Kemerdekaan dan juga diikuti 500 lebih guru menerima vaksin.
Baca juga: Jokowi : 'Tidak ada kata lelah dalam kamus saya'
"Kini kita fokus Makassar Recover dan hari ini di hotel Dalton dilaksanakan festival smart vaksin disaksikan Presiden Jokowi. Kita berharap festival ini bisa membentengi kekebalan tubuh masyarakat dari serangan virus COVID-19," katanya.
Untuk proses vaksinasi, di fokuskan pada tenaga pendidik. Selain itu disiapkan dua kontainer yang sudah didesain sebagai ruangan para tenaga kesehatan.
"Ada dua bilik saat ini sebagai percontohan juga untuk selanjutnya kontainer seperti itu akan di tempatkan di seluruh kelurahan di Makassar. Fungsinya dua bilik ini, satu sebagai klinik kecil guna mengetahui kondisi seseorang lalu bilik selanjutnya untuk pendaftaran," tambah pria akrab disapa Danny Pomanto itu.
Baca juga: Jokowi berharap pendidikan tatap muka bisa dilakukan semester II