Makassar (ANTARA) - Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebutkan empat korban luka akibat bom bunuh diri di gerbang depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) sudah diizinkan pulang dari rumah sakit.
"Empat orang telah melaksanakan rawat jalan," kata Kapolri dalam konferensi pers di Mapolda Sulsel, di Makassar, Senin.
Sedangkan untuk korban lainnya, masih ada 13 orang yang dirawat di RS Bhayangkara, dan dua orang dirawat RS Siloam.
Mengenai perkembangan kondisi 13 korban yang ada di RS Bhayangkara, kata dia, juga sudah terlihat mulai berangsur-angsur pulih.
"Sudah masuk ruang rawat biasa. Untuk dua orang masih ICU, namun telah dilakukan operasi luka bakar dan menunggu pemulihan," ujarnya pula.
Kapolri juga menegaskan seluruh biaya pengobatan para korban bom di Makassar ini akan ditanggung oleh negara.
Kapolri juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang, tidak usah panik.
"Kita sampaikan soal teroris tentunya menjadi tugas kami untuk menyelesaikan," katanya lagi.
"Empat orang telah melaksanakan rawat jalan," kata Kapolri dalam konferensi pers di Mapolda Sulsel, di Makassar, Senin.
Sedangkan untuk korban lainnya, masih ada 13 orang yang dirawat di RS Bhayangkara, dan dua orang dirawat RS Siloam.
Mengenai perkembangan kondisi 13 korban yang ada di RS Bhayangkara, kata dia, juga sudah terlihat mulai berangsur-angsur pulih.
"Sudah masuk ruang rawat biasa. Untuk dua orang masih ICU, namun telah dilakukan operasi luka bakar dan menunggu pemulihan," ujarnya pula.
Kapolri juga menegaskan seluruh biaya pengobatan para korban bom di Makassar ini akan ditanggung oleh negara.
Kapolri juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang, tidak usah panik.
"Kita sampaikan soal teroris tentunya menjadi tugas kami untuk menyelesaikan," katanya lagi.