Palangka Raya (ANTARA) - Berbagai dukungan diberikan Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Palangka Raya, Kalimantan Tengah agar para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) tetap bertahan dan berkembang di tengah pandemi COVID-19.
Pimpinan BRI Cabang Palangka Raya Setyo Agung Yulianto saat dihubungi, Selasa, mengatakan di tengah pandemi pihaknya memiliki Kredit Usaha Rakyat (KUR) Super Mikro yang disalurkan kepada pelaku UMKM.
"KUR Super Mikro sangat meringankan pelaku UMKM karena ada subsidi dari pemerintah. Selain subsidi bunga, ada yang namanya grace period atau masa tenggang," katanya di Palangka Raya.
Saat pelaku UMKM membutuhkan modal kerja, maka mereka tidak perlu langsung membayar angsuran pokok. Selama tiga bulan kedepan setelah realisasi, para pelaku UMKM diberi keringanan dengan hanya membayar bunganya saja.
"Karena diketahui bersama di tengah kondisi sulit di tengah pandemi ini, mereka membutuhkan modal dan tidak sekaligus akan kembali modal itu. Maka diberikanlah keringanan tersebut," ucapnya.
Setyo menjelaskan penyaluran KUR Super Mikro ini mampu membantu para pelaku UMKM tetap bertahan, terlebih bunga yang dibebankan cukup ringan, yakni sekitar enam persen per tahun atau sekitar 0,4 persen per bulan.
Adapun realisasi selama tiga bulan terakhir pada 2020, BRI Cabang Palangka Raya mampu menyalurkan sekitar Rp35 miliar dan masyarakat atau pelaku usaha yang sudah mencairkan sekitar empat ribu orang.
Sementara itu untuk KUR Mikro telah tersalurkan sekitar Rp235 miliar dengan jumlah pelaku usaha atau masyarakat yang mencairkan mencapai ratusan orang.
"Agar masyarakat bisa mengakses ini, kami juga tidak hanya berpangku tangan. Kami melakukan jemput bola dan intens berkoordinasi bersama pemerintah daerah," tuturnya.
Misalnya dengan berkoordinasi dengan Dinas Koperasi dan UMKM, guna mengetahui para pelaku UMKM binaan, melakukan pemetaan serta menjadikannya sebagai sasaran kegiatan sosialisasi maupun edukasi agar mereka bisa mengakses modal kerja.
Pimpinan BRI Cabang Palangka Raya Setyo Agung Yulianto saat dihubungi, Selasa, mengatakan di tengah pandemi pihaknya memiliki Kredit Usaha Rakyat (KUR) Super Mikro yang disalurkan kepada pelaku UMKM.
"KUR Super Mikro sangat meringankan pelaku UMKM karena ada subsidi dari pemerintah. Selain subsidi bunga, ada yang namanya grace period atau masa tenggang," katanya di Palangka Raya.
Saat pelaku UMKM membutuhkan modal kerja, maka mereka tidak perlu langsung membayar angsuran pokok. Selama tiga bulan kedepan setelah realisasi, para pelaku UMKM diberi keringanan dengan hanya membayar bunganya saja.
"Karena diketahui bersama di tengah kondisi sulit di tengah pandemi ini, mereka membutuhkan modal dan tidak sekaligus akan kembali modal itu. Maka diberikanlah keringanan tersebut," ucapnya.
Setyo menjelaskan penyaluran KUR Super Mikro ini mampu membantu para pelaku UMKM tetap bertahan, terlebih bunga yang dibebankan cukup ringan, yakni sekitar enam persen per tahun atau sekitar 0,4 persen per bulan.
Adapun realisasi selama tiga bulan terakhir pada 2020, BRI Cabang Palangka Raya mampu menyalurkan sekitar Rp35 miliar dan masyarakat atau pelaku usaha yang sudah mencairkan sekitar empat ribu orang.
Sementara itu untuk KUR Mikro telah tersalurkan sekitar Rp235 miliar dengan jumlah pelaku usaha atau masyarakat yang mencairkan mencapai ratusan orang.
"Agar masyarakat bisa mengakses ini, kami juga tidak hanya berpangku tangan. Kami melakukan jemput bola dan intens berkoordinasi bersama pemerintah daerah," tuturnya.
Misalnya dengan berkoordinasi dengan Dinas Koperasi dan UMKM, guna mengetahui para pelaku UMKM binaan, melakukan pemetaan serta menjadikannya sebagai sasaran kegiatan sosialisasi maupun edukasi agar mereka bisa mengakses modal kerja.