Jakarta (ANTARA) - Menteri BUMN Erick Thohir melakukan kunjungan ke Tiongkok dalam rangka salah satunya membahas keberlanjutan kemitraan pembangunan baterai kendaraan listrik atau electric vehicles (EV) battery dengan produsen EV battery Tiongkok.
"Yang ingin dipastikan adalah keberlanjutan daripada kemitraan ini memang bisa berjalan tepat waktu, bahkan bisa dipercepat," ujar Erick dalam konferensi pers bersama Menteri Luar Negeri dan Menteri Perdagangan Indonesia di Wuyi, Fujian, Republik Rakyat Tiongkok pada Jumat.
Erick mengatakan bahwa pertemuan tersebut berkaitan dengan pembangunan EV Battery antara konsorsium Indonesia Battery Corporation yang terdiri dari PLN, Pertamina, MIND ID dan ANTAM dengan perusahaan Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL) dan CBL asal Tiongkok di mana total investasinya kurang lebih 5 miliar dolar AS.
Baca juga: Indonesia usulkan jadi pusat vaksin di Asia Tenggara
Menteri BUMN tersebut juga memastikan bahwa pihaknya dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) siap bekerjasama dalam menyelesaikan semua kendala yang dapat menghambat masuknya investasi terkait pembangunan EV battery di Indonesia.
"Kami sebagai Kementerian BUMN ingin memastikan juga bahwa bila terdapat kesulitan atau kendala apapun di lapangan, tentunya kami bekerjasama dengan BKPM untuk memastikan bisa menyelesaikan segala halangan yang dapat menghambat masuknya investasi tersebut," kata Erick Thohir.
Baca juga: Target Erick Thohir BSI masuk 10 besar bank syariah dunia
Sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan pendirian Indonesia Battery Corporation atau IBC merupakan langkah berani untuk menjadikan Indonesia (Republik Indonesia) sebagai pemain global dalam bisnis baterai kendaraan listrik atau EV Battery.
Berkaitan dengan kemitraan dengan produsen luar negeri, Menteri BUMN tersebut mengatakan bahwa tentu saja kemitraannya saling menguntungkan di mana pihak tidak menutup mata akan kekurangan yang dimiliki Indonesia, tetapi dengan sinergisitas beberapa perusahaan yang juga menjadi partner tentunya menjadi hal yang positif.
Di samping itu, Kementerian BUMN juga ditantang pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terus membaik, jumlah penduduk Indonesia yang sangat muda, sehingga ini penting sekali bagi Kementerian melakukan transformasi yakni pembukaan lapangan kerja bagi generasi baru Indonesia.
Baca juga: Erick Thohir nilai banyak pengusaha tumbuh bukan karena keberpihakan
Baca juga: Erick Thohir akui saat pertama menjabat 53 pegawai BUMN jadi tersangka
Baca juga: 27 BUMN-KPK teken kerja sama soal efektivitas pengaduan korupsi
"Yang ingin dipastikan adalah keberlanjutan daripada kemitraan ini memang bisa berjalan tepat waktu, bahkan bisa dipercepat," ujar Erick dalam konferensi pers bersama Menteri Luar Negeri dan Menteri Perdagangan Indonesia di Wuyi, Fujian, Republik Rakyat Tiongkok pada Jumat.
Erick mengatakan bahwa pertemuan tersebut berkaitan dengan pembangunan EV Battery antara konsorsium Indonesia Battery Corporation yang terdiri dari PLN, Pertamina, MIND ID dan ANTAM dengan perusahaan Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL) dan CBL asal Tiongkok di mana total investasinya kurang lebih 5 miliar dolar AS.
Baca juga: Indonesia usulkan jadi pusat vaksin di Asia Tenggara
Menteri BUMN tersebut juga memastikan bahwa pihaknya dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) siap bekerjasama dalam menyelesaikan semua kendala yang dapat menghambat masuknya investasi terkait pembangunan EV battery di Indonesia.
"Kami sebagai Kementerian BUMN ingin memastikan juga bahwa bila terdapat kesulitan atau kendala apapun di lapangan, tentunya kami bekerjasama dengan BKPM untuk memastikan bisa menyelesaikan segala halangan yang dapat menghambat masuknya investasi tersebut," kata Erick Thohir.
Baca juga: Target Erick Thohir BSI masuk 10 besar bank syariah dunia
Sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan pendirian Indonesia Battery Corporation atau IBC merupakan langkah berani untuk menjadikan Indonesia (Republik Indonesia) sebagai pemain global dalam bisnis baterai kendaraan listrik atau EV Battery.
Berkaitan dengan kemitraan dengan produsen luar negeri, Menteri BUMN tersebut mengatakan bahwa tentu saja kemitraannya saling menguntungkan di mana pihak tidak menutup mata akan kekurangan yang dimiliki Indonesia, tetapi dengan sinergisitas beberapa perusahaan yang juga menjadi partner tentunya menjadi hal yang positif.
Di samping itu, Kementerian BUMN juga ditantang pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terus membaik, jumlah penduduk Indonesia yang sangat muda, sehingga ini penting sekali bagi Kementerian melakukan transformasi yakni pembukaan lapangan kerja bagi generasi baru Indonesia.
Baca juga: Erick Thohir nilai banyak pengusaha tumbuh bukan karena keberpihakan
Baca juga: Erick Thohir akui saat pertama menjabat 53 pegawai BUMN jadi tersangka
Baca juga: 27 BUMN-KPK teken kerja sama soal efektivitas pengaduan korupsi