Kupang (ANTARA) - Kantor Pencarian dan Pertolongan Maumere, Provinsi Nusa Tenggara Timur, menyatakan 69 korban meninggal pada peristiwa banjir bandang di Adonara, Kabupaten Flores Timur.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Maumere, I Putu Sudayana dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Kupang, Senin, mengatakan 69 korban meninggal itu ditemukan dalam operasi pencarian yang dilakukan tim SAR gabungan selama dua hari sejak Ahad-Senin (4-5/4).

"Jumlah ini masih bersifat sementara karena proses pencarian dilakukan tim SAR masih terus dilakukan di lokasi bencana," kata I Putu Sudayana.

Tim SAR gabungan terdiri dari Basarnas, TNI/Polri, BPBD, masyarakat Adonara dan Pemda Kabupaten Flores Timur terus melakukan operasi SAR di tiga kecamatan yang terdampak banjir bandang.
  Warga mengevakuasi korban akibat banjir bandang di Adonara Timur, Flores Timur, NTT, Senin (5/4/2021). Berdasarkan data BNPB hingga senin siang, korban meninggal dunia akibat banjir bandang di Flores Timur mencapai 68 jiwa. ANTARA FOTO/Pion Ratuloli/wpa/wsj. (ANTARA FOTO/PION RATULOLI)
Menurut dia, tiga kecamatan yang dilanda bencana banjir bandang, yaitu Kecamatan Ile Boleng, Kecamatan Adonara Timur dan Kecamatan Wotan Ulumando.

Menurut dia, korban yang ditemukan meninggal itu berasal dari Kecamatan Ile Boleng 57 orang, Kecamatan Adonara sembilan orang dan Kecamatan Ulumando tiga orang.

"Masih ada 19 orang korban di Adonara yang masih dinyatakan hilang dan masih dalam pencarian tim SAR gabungan yang saat ini berada di Adonara," kata I Putu Sudayana.

I Putu Sudayana menambahkan ada 50 korban bencana banjir bandara di Adonara, Kabupaten Flores Timur ditemukan dalam kondisi selamat oleh tim SAR gabungan.

Pewarta : Benediktus Sridin Sulu Jahang
Uploader : Ronny
Copyright © ANTARA 2024