Kapuas (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran menyampaikan total tanaman padi yang sudah tertanam mencapai 29.032,5 hektare di kawasan pengembangan food estate.
"Luasan tersebut mencapai 98,8 persen dari total target 30 ribu hektare dan yang sudah terpanen seluas 15.862 hektate atau 52,9 persen," katanya di Desa Bentuk Jaya, Kecamatan Dadahup, Kapuas, Selasa.
Hal itu ia sampaikan saat mendampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan bersama Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri PUPR Basuki Hadimoeljono, serta Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko meninjau food estate di wilayah Dadahup.
Dijelaskannya masih tersisa sedikit luasan wilayah yang belum selesai tertanam, yakni seluas 967,5 hektare tepatnya di Desa Bentuk Jaya, Kecamatan Dadahup.
Hal ini disebabkan sejumlah faktor, diantaranya kawasan tersebut sempat ditinggalkan para petani selama bertahun-tahun dan seiring berjalannya waktu sejumlah sarana prasarana pendukung mengalami kerusakan.
Selain itu juga adanya fenomena iklim Lanina cukup basah, serta intensitas curah hujan sangat tinggi menjelang akhir 2020 hingga saat ini. Kondisi tersebut menyebabkan kendala di lapangan dalam pengolahan lahan maupun penanaman.
"Kendati demikian melalui upaya maksimal dari semua pihak terkait, kami yakin dan optimistis food estate yang dipercayakan presiden di Kalteng akan berhasil," tegasnya.
Saat ini sinergi antar instansi, baik di kementerian maupun ke tingkatan bawah terus dioptimalkan guna menangani berbagai kendala di lapangan, termasuk di wilayah Dadahup tersebut.
Pihaknya terus mendorong optimalnya perbaikan maupun peningkatan infrastruktur, irigasi seperti pengerukan saluran primer dan sekunder, pintu air, tanggul dan lainnya yang merupakan faktor utama dalam mengendalikan kebutuhan air bagi pertanaman.
"Luasan tersebut mencapai 98,8 persen dari total target 30 ribu hektare dan yang sudah terpanen seluas 15.862 hektate atau 52,9 persen," katanya di Desa Bentuk Jaya, Kecamatan Dadahup, Kapuas, Selasa.
Hal itu ia sampaikan saat mendampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan bersama Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri PUPR Basuki Hadimoeljono, serta Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko meninjau food estate di wilayah Dadahup.
Dijelaskannya masih tersisa sedikit luasan wilayah yang belum selesai tertanam, yakni seluas 967,5 hektare tepatnya di Desa Bentuk Jaya, Kecamatan Dadahup.
Hal ini disebabkan sejumlah faktor, diantaranya kawasan tersebut sempat ditinggalkan para petani selama bertahun-tahun dan seiring berjalannya waktu sejumlah sarana prasarana pendukung mengalami kerusakan.
Selain itu juga adanya fenomena iklim Lanina cukup basah, serta intensitas curah hujan sangat tinggi menjelang akhir 2020 hingga saat ini. Kondisi tersebut menyebabkan kendala di lapangan dalam pengolahan lahan maupun penanaman.
"Kendati demikian melalui upaya maksimal dari semua pihak terkait, kami yakin dan optimistis food estate yang dipercayakan presiden di Kalteng akan berhasil," tegasnya.
Saat ini sinergi antar instansi, baik di kementerian maupun ke tingkatan bawah terus dioptimalkan guna menangani berbagai kendala di lapangan, termasuk di wilayah Dadahup tersebut.
Pihaknya terus mendorong optimalnya perbaikan maupun peningkatan infrastruktur, irigasi seperti pengerukan saluran primer dan sekunder, pintu air, tanggul dan lainnya yang merupakan faktor utama dalam mengendalikan kebutuhan air bagi pertanaman.