Jakarta (ANTARA) - Produsen otomotif Jepang, Toyota mengumumkan kampanye penarikan kembali (recall) yang dilakukan secara global terhadap crossover Venza karena masalah pada kantung udara.
Dokumen yang diajukan ke Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya AS (NHTSA), terdapat sekitar lebih dari 370.000 kendaraan Venza di seluruh dunia harus dilakukan penarikan kembali.
Dikutip dari CarsCoops, Senin, mobil yang terdampak adalah Venza produksi tahun 2009-2015. Dalam hal ini, jika diakumulasikan terdapat hingga 373.000 unit kendaraan dan 279.040 di antaranya berada di Amerika Serikat.
Toyota menyatakan bahwa model Venza yang dimaksud memiliki sensor airbag yang berada di pintu depan sisi pengemudi. Sensor ini disambungkan ke ECU Supplemental Restraint System (SRS) melalui sepasang kabel yang disambungkan melalui pintu ke bodi kendaraan melalui grommet.
Menurut pembuat mobil, ada perbedaan yang lebih besar antara panjang kabel dan panjang grommet kendaraan yang terkena dampak, menghasilkan radius tekukan yang lebih ketat untuk harness kawat dan berpotensi menyebabkan kabel patah seiring waktu.
Jika ini terjadi, lampu peringatan SRS akan terpicu dan sensor kantung udara di pintu depan sisi pengemudi tidak dapat dioperasikan.
Model Venza yang terkena dampak dibuat antara 13 Mei 2008 dan 8 Juli 2015. Toyota memperkirakan bahwa sekitar 0,5 persen kendaraan mungkin mengalami masalah kantung udara.
Baca juga: Kijang Innova edisi 50 tahun Toyota ludes terjual dalam 1 jam
Baca juga: Toyota GR Yaris WRC hanya tersedia 126 unit di Indonesia
Baca juga: Harga mobil Toyota setelah dapat insentif PPnBM
Dokumen yang diajukan ke Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya AS (NHTSA), terdapat sekitar lebih dari 370.000 kendaraan Venza di seluruh dunia harus dilakukan penarikan kembali.
Dikutip dari CarsCoops, Senin, mobil yang terdampak adalah Venza produksi tahun 2009-2015. Dalam hal ini, jika diakumulasikan terdapat hingga 373.000 unit kendaraan dan 279.040 di antaranya berada di Amerika Serikat.
Toyota menyatakan bahwa model Venza yang dimaksud memiliki sensor airbag yang berada di pintu depan sisi pengemudi. Sensor ini disambungkan ke ECU Supplemental Restraint System (SRS) melalui sepasang kabel yang disambungkan melalui pintu ke bodi kendaraan melalui grommet.
Menurut pembuat mobil, ada perbedaan yang lebih besar antara panjang kabel dan panjang grommet kendaraan yang terkena dampak, menghasilkan radius tekukan yang lebih ketat untuk harness kawat dan berpotensi menyebabkan kabel patah seiring waktu.
Jika ini terjadi, lampu peringatan SRS akan terpicu dan sensor kantung udara di pintu depan sisi pengemudi tidak dapat dioperasikan.
Model Venza yang terkena dampak dibuat antara 13 Mei 2008 dan 8 Juli 2015. Toyota memperkirakan bahwa sekitar 0,5 persen kendaraan mungkin mengalami masalah kantung udara.
Baca juga: Kijang Innova edisi 50 tahun Toyota ludes terjual dalam 1 jam
Baca juga: Toyota GR Yaris WRC hanya tersedia 126 unit di Indonesia
Baca juga: Harga mobil Toyota setelah dapat insentif PPnBM