Palangka Raya (ANTARA) - Legislator Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah Noorkhalis Ridha mengimbau masyarakat agar tidak memberikan uang terhadap gelandangan dan pengemis (gepeng) meski di bulan suci Ramadhan.

"Saya mengajak masyarakat untuk tidak iba terhadap gepeng yang mengemis di rumah-rumah atau pertokoan warga, karena hal tersebut dijadikan mata pencaharian mereka," katanya di Palangka Raya, Jumat.

Ia menuturkan, dengan tidak memberi uang serta benda kepada gepeng tentunya masyarakat akan terlatih dan tidak iba melihat kondisi mereka.

Sebab selama ini mereka berpenampilan lusuh serta compang-camping, diduga agar warga kasihan melihat kondisi mereka dan akhirnya memberi uang maupun benda.

"Memang itu trik dari gepeng yang menjadikan hal tersebut sebagai mata pencaharian. Stop memberi uang kepada gepeng, agar mereka tidak bisa berkembang di daerah kita," bebernya.

Legislator yang tergabung di Komisi A DPRD Palangka Raya itu meminta kepada dinas terkait, agar segera menertibkan keberadaan gepeng yang selama ini dinilai meresahkan warga.

Apalagi di tengah pandemi COVID-19 seperti ini, para gepeng banyak menjamur di sejumlah tempat. Dirinya juga mendapat informasi, diduga mereka itu bukan penduduk Palangka Raya, melainkan dari luar daerah.

Selain itu, tambah politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini, ada juga aksi minta-minta yang mengatasnamakan rumah ibadah. Orang tersebut membawa surat atau celengan meminta-minta sumbangan untuk rumah ibadah ke rumah-rumah.

Namun lokasi rumah ibadah yang ada dalam surat atau gambarnya tersebut berada di luar Palangka Raya, bahkan parahnya berlokasi di Provinsi Kalimantan Selatan.

"Hal-hal seperti itu diduga kuat adalah penipuan terhadap warga, uang hasil mengatasnamakan rumah ibadah diduga dipergunakannya untuk kebutuhan hidup sehari-hari," tandasnya.

Pewarta : Adi Wibowo
Uploader : Admin 4
Copyright © ANTARA 2024