Palangka Raya (ANTARA) - Klinik Bisnis (KB) terus mendorong pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Provinsi Kalimantan Tengah untuk meningkatkan pengelolaan keuangan di tengah pandemi COVID-19.
“UMKM butuh dorongan untuk kemajuan usahanya, apalagi di tengah pandemi. Dorongan ini kami terapkan pada bimbingan yang hadir menjawab kebutuhan mereka," kata Sekretaris Klinik Bisnis, Revorlin Telaumbanua melalui pernyataan yang diterima di Palangka Raya, Kamis.
Dia menerangkan salah satu bentuk dorongan itu yakni bimbingan rutin yang dijalankan melalui program Kelas Klinik Bisnis (KKB).
Revor yang juga merupakan dosen FISIP di salah satu universitas negeri di Palangka Raya ini menambahkan kelas klinik bisnis itu juga sebagai wujud konsisten dari upaya Klinik Bisnis merangkul dan memberdayakan UMKM pada segala sektor.
Selaras dengan penyampaian Revor, Iqlima Zainuri Ketua Pelaksana Kegiatan KKB menegaskan strategi pengelolaan keuangan urgen untuk dapat dipahami oleh pegiat UMKM.
“Jika UMKM hendak melebarkan usahanya, beradaptasi di tengah pandemi, pondasi utamanya harus tahu dasar finansial atau cara mengelola keuangan usaha”, kata Iqlima.
Ia menambahkan bimbingan UMKM ini mendatangkan ahli profesional yang telah bergelut lebih dari 19 tahun khususnya pada pemberdayaan SDM.
Narasumber KKB Direktur Lembaga Pelatihan Kerja-ELTIBIZ Palangka Raya & Banjarmasin, Rizky Mahendra menyebut ada lima strategi penting dalam pengelolaan keuangan UMKM antara lain meliputi niat usaha, margin laba kotor, rasio imbal hasil atas total aset, investasi terhadap kas yang berlimpah dan memaksimalkan aset untuk menghasilkan pendapatan.
“Bila lima strategi ini kita terapkan dan pahami dengan baik, saya yakin usaha UMKM yang dijalankan akan maju dan berkembang," tegas sosok yang telah mengabdi selama 10 tahun di bidang Pengembangan UMKM dan Kewirausahaan.
Baca juga: Polisi masih periksa sopir DAMRI terkait kecelakaan tunggal
Rizky Mahendra yang juga Direktur CV Muliarder Training Center ini mengingatkan pegiat sektor UMKM agar berfokus pada upaya kegiatan yang dapat menghasilkan keuntungan kas berlimpah.
Ia menambahkan para pegiat UMKM harus mengontrol keuangan kas setiap harinya seperti kas awal, kas masuk, kas keluar, saldo kas sampai kas akhir.
Selaras dengan pesan ini, CEO Klinik Bisnis Monica Putri Rasyid juga mengingatkan kepada pegiat UMKM agar tidak mencampuradukkan keuangan usaha berupa modal dan keuangan kebutuhan pribadi.
“Sebagai pelaku usaha kita harus membedakan keuangan yang kita miliki, jangan mencampuradukkan sehingga membuat pengelolaan yang kita jalankan menjadi tidak teratur," demikian Monica yang juga merupakan Wakil Direktur Komersial PT SSMS & CBI Group.
Baca juga: Kodim 1016/PLK budidayakan jagung untuk ketahanan pangan prajurit
“UMKM butuh dorongan untuk kemajuan usahanya, apalagi di tengah pandemi. Dorongan ini kami terapkan pada bimbingan yang hadir menjawab kebutuhan mereka," kata Sekretaris Klinik Bisnis, Revorlin Telaumbanua melalui pernyataan yang diterima di Palangka Raya, Kamis.
Dia menerangkan salah satu bentuk dorongan itu yakni bimbingan rutin yang dijalankan melalui program Kelas Klinik Bisnis (KKB).
Revor yang juga merupakan dosen FISIP di salah satu universitas negeri di Palangka Raya ini menambahkan kelas klinik bisnis itu juga sebagai wujud konsisten dari upaya Klinik Bisnis merangkul dan memberdayakan UMKM pada segala sektor.
Selaras dengan penyampaian Revor, Iqlima Zainuri Ketua Pelaksana Kegiatan KKB menegaskan strategi pengelolaan keuangan urgen untuk dapat dipahami oleh pegiat UMKM.
“Jika UMKM hendak melebarkan usahanya, beradaptasi di tengah pandemi, pondasi utamanya harus tahu dasar finansial atau cara mengelola keuangan usaha”, kata Iqlima.
Ia menambahkan bimbingan UMKM ini mendatangkan ahli profesional yang telah bergelut lebih dari 19 tahun khususnya pada pemberdayaan SDM.
Narasumber KKB Direktur Lembaga Pelatihan Kerja-ELTIBIZ Palangka Raya & Banjarmasin, Rizky Mahendra menyebut ada lima strategi penting dalam pengelolaan keuangan UMKM antara lain meliputi niat usaha, margin laba kotor, rasio imbal hasil atas total aset, investasi terhadap kas yang berlimpah dan memaksimalkan aset untuk menghasilkan pendapatan.
“Bila lima strategi ini kita terapkan dan pahami dengan baik, saya yakin usaha UMKM yang dijalankan akan maju dan berkembang," tegas sosok yang telah mengabdi selama 10 tahun di bidang Pengembangan UMKM dan Kewirausahaan.
Baca juga: Polisi masih periksa sopir DAMRI terkait kecelakaan tunggal
Rizky Mahendra yang juga Direktur CV Muliarder Training Center ini mengingatkan pegiat sektor UMKM agar berfokus pada upaya kegiatan yang dapat menghasilkan keuntungan kas berlimpah.
Ia menambahkan para pegiat UMKM harus mengontrol keuangan kas setiap harinya seperti kas awal, kas masuk, kas keluar, saldo kas sampai kas akhir.
Selaras dengan pesan ini, CEO Klinik Bisnis Monica Putri Rasyid juga mengingatkan kepada pegiat UMKM agar tidak mencampuradukkan keuangan usaha berupa modal dan keuangan kebutuhan pribadi.
“Sebagai pelaku usaha kita harus membedakan keuangan yang kita miliki, jangan mencampuradukkan sehingga membuat pengelolaan yang kita jalankan menjadi tidak teratur," demikian Monica yang juga merupakan Wakil Direktur Komersial PT SSMS & CBI Group.
Baca juga: Kodim 1016/PLK budidayakan jagung untuk ketahanan pangan prajurit