Sampit (ANTARA) - Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Tengah Irjen Pol Dedi Prasetyo mendorong seluruh kabupaten dan kota di provinsi ini mengoptimalkan vaksinasi sebagai upaya mempercepat memutus mata rantai penularan COVID-19.

"Gubernur meminta 10 hari vaksinasi secara masif, setiap hari dengan target minimal 70 persen masyarakat Kalimantan Tengah. Kalau ini terwujud maka imunitas diharapkan terbentuk sehingga menjadi salah satu cara untuk memutus mata rantai penularan COVID-19," ujar Dedi di Sampit, Minggu.

Dedi bersama unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah berkunjung ke Kabupaten Kotawaringin Timur. Mereka memantau pelaksanaan vaksinasi untuk lanjut usia atau lansia.

Rombongan meninjau vaksinasi COVID-19 bagi lansia yang dilaksanakan di Puskesmas Baamang II dan Puskesmas Ketapang I. Mereka juga sempat berbincang dengan sejumlah warga yang mengikuti vaksinasi.

Dedi menjelaskan, sesuai arahan pemerintah pusat bahwa vaksinasi harus lebih masif dilakukan di seluruh provinsi, termasuk di Kalimantan Tengah. Hal ini kemudian dipertegas oleh arahan Gubernur Sugianto Sabran yang meminta vaksinasi COVID-19 diintensifkan dalam waktu 10 hari.

Untuk hari ini, sudah sekitar 7.000 vaksin yang disuntikkan kepada warga di 14 kabupaten/kota. Vaksinasi akan terus dilakukan dan ditingkatkan dengan berbagai upaya.

Masyarakat diminta aktif mengikuti vaksinasi sebagai upaya melindungi diri dan orang lain dari penularan COVID-19. Peran serta masyarakat sangat dibutuhkan untuk menyukseskan upaya ini dengan harapan pandemi COVID-19 segera berakhir.

"Pemerintah pusat mendukung penuh upaya ini. Kapan pun Kalimantan Tengah meminta tambahan vaksin maka pemerintah pusat akan langsung menyuplainya," tegas Dedi diiyakan Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Tengah, Fahrizal Fitri.

Baca juga: DPRD Kotim berharap opini WTP tidak membuat pemkab lengah

Sementara itu Kapolres Kotawaringin Timur AKBP Abdoel Harris Jakin mengatakan, tim yang terdiri dari Polres Kotawaringin Timur, Kodim 1015/Spt dan Dinas Kesehatan, menginventarisasi faktor-faktor yang menjadi penghambat laju vaksinasi, khususnya bagi lansia.

Menurutnya, lansia perlu diedukasi lagi karena banyak yang takut dan khawatir kalau divaksin malah berbahaya bagi kesehatan dan nyawa mereka. Untuk itu tim melakukan edukasi kepada masyarakat, khususnya lansia agar mengikuti vaksinasi COVID-19.

Selain itu, ada pula lansia yang terkendala transportasi. Usia yang sudah uzur atau lanjut membuat mereka memerlukan bantuan transportasi yang memadai untuk menuju puskesmas tempat pelayanan vaksinasi COVID-19.

"Kami dari Polres, Kodim, Dinas Kesehatan dan instansi lainnya bahu-membahu dan bersama-sama memberikan bantuan transportasi berupa antar-jemput bagi lansia yang ingin mengikuti vaksinasi. Kami berupaya semaksimal mungkin agar sesepuh atau lansia tidak terkendala dalam mengikuti vaksinasi," demikian Jakin diiyakan Penjabat Sekretaris Daerah Kotawaringin Timur Fajrurrahman.

Baca juga: Tokoh agama diminta saran penanganan abrasi kubah Pantai Ujung Pandaran

Baca juga: Estafet capaian opini WTP Pemkab Kotim berlanjut

Baca juga: Revisi Perda Kawasan Tanpa Rokok dukung peningkatan ekonomi Kotim

Pewarta : Norjani
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024