Jakarta (ANTARA) - Mercedes telah memodifikasi 'tombol ajaib' di kemudi mobil Lewis Hamilton untuk mencegah terulangnya kesalahan di Grand Prix Azerbaijan yang menyebabkan juara dunia tujuh kali itu kehilangan peluang memimpin klasemen Formula 1.
Hamilton mengungkapkan setelah balapan 6 Juni di Baku dia secara tak sengaja menekan tombol tersebut di restart balapan, menyebabkan dirinya kehilangan fungsi rem belakang ketika menuju tikungan pertama hingga menerobos ke area runoff, membuatnya kehilangan posisi dari P2 ke P15.
Pemuncak klasemen sementara Max Verstappen dari tim Red Bull telah mengalami kecelakaan dan Hamilton, yang berusaha menyalip rekan satu tim pebalap Belanda itu, Sergio Perez, untuk mememenangi lomba, memiliki peluang untuk mengambil alih pimpinan klasemen sebelum blunder terjadi.
"Kami hanya menyelubungi tombol itu untuk memastikan saya menyentuhnya dengan tidak sengaja," kata Hamilton jelang Grand Prix Prancis seperti dikutip Reuters, Kamis.
"Itu untuk jangka pendeknya. Tentunya kemudi ini tidak mudah diubah atau dipindahkan tombolnya. Kami akan melihat solusi jangka panjang."
Hamilton mengatakan setelah balapan di Baku bahwa apa yang terjadi merupakan kesialan.
"Itu tentunya bukan karena tekanan dari Max dan saya bahkan tidak menganggapnya sebagai kesalahan.
"Saya tidak merasakan tekanan apapun, saya merasa cukup relaks.
"Anda tidak bisa selalu sempurna. Suatu kesalahan adalah ketika Anda membalap keluar trek karena melewatkan titik pengereman atau menabrak tembok.
"Itu seperti unforced error.... sayangnya hal itu cukup merugikan kami tapi Anda belajar dari pengalaman."
Hamilton saat ini terpaut empat poin di belakang Verstappen setelah enam balapan, kendati memenangi tiga di antaranya.
Baku menyaksikan kesalahan kedua yang dilakukan oleh Hamilton musim ini setelah sang pebalap keluar dari trek dan menyenggol pagar pembatas di Imola pada April sebelum balapan dihentikan, yang sedikit memberi waktu bagi Hamilton. Ia pada akhirnya finis runner-up.
Pebalap F1 paling sukses sepanjang masa itu meraih hanya tujuh poin dari dua kunjungan terakhirnya di sirkuit jalan raya Monako dan Baku, akan tetapi ia bisa cukup tenang tiba di Le Castellet akhir pekan ini.
Hamilton telah memenangi dua Grand Prix Prancis terakhir, sebelum dibatalkan karena pandemi pada 2020, dari pole position.
Hamilton mengungkapkan setelah balapan 6 Juni di Baku dia secara tak sengaja menekan tombol tersebut di restart balapan, menyebabkan dirinya kehilangan fungsi rem belakang ketika menuju tikungan pertama hingga menerobos ke area runoff, membuatnya kehilangan posisi dari P2 ke P15.
Pemuncak klasemen sementara Max Verstappen dari tim Red Bull telah mengalami kecelakaan dan Hamilton, yang berusaha menyalip rekan satu tim pebalap Belanda itu, Sergio Perez, untuk mememenangi lomba, memiliki peluang untuk mengambil alih pimpinan klasemen sebelum blunder terjadi.
"Kami hanya menyelubungi tombol itu untuk memastikan saya menyentuhnya dengan tidak sengaja," kata Hamilton jelang Grand Prix Prancis seperti dikutip Reuters, Kamis.
"Itu untuk jangka pendeknya. Tentunya kemudi ini tidak mudah diubah atau dipindahkan tombolnya. Kami akan melihat solusi jangka panjang."
Hamilton mengatakan setelah balapan di Baku bahwa apa yang terjadi merupakan kesialan.
"Itu tentunya bukan karena tekanan dari Max dan saya bahkan tidak menganggapnya sebagai kesalahan.
"Saya tidak merasakan tekanan apapun, saya merasa cukup relaks.
"Anda tidak bisa selalu sempurna. Suatu kesalahan adalah ketika Anda membalap keluar trek karena melewatkan titik pengereman atau menabrak tembok.
"Itu seperti unforced error.... sayangnya hal itu cukup merugikan kami tapi Anda belajar dari pengalaman."
Hamilton saat ini terpaut empat poin di belakang Verstappen setelah enam balapan, kendati memenangi tiga di antaranya.
Baku menyaksikan kesalahan kedua yang dilakukan oleh Hamilton musim ini setelah sang pebalap keluar dari trek dan menyenggol pagar pembatas di Imola pada April sebelum balapan dihentikan, yang sedikit memberi waktu bagi Hamilton. Ia pada akhirnya finis runner-up.
Pebalap F1 paling sukses sepanjang masa itu meraih hanya tujuh poin dari dua kunjungan terakhirnya di sirkuit jalan raya Monako dan Baku, akan tetapi ia bisa cukup tenang tiba di Le Castellet akhir pekan ini.
Hamilton telah memenangi dua Grand Prix Prancis terakhir, sebelum dibatalkan karena pandemi pada 2020, dari pole position.