Kuala Kurun (ANTARA) - Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah Lily Rusnikasi mengapresiasi pihak puskesmas di wilayah setempat yang melaksanakan vaksinasi COVID-19 terhadap penyandang disabilitas dan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) secara 'ketuk pintu' atau dari rumah ke rumah.
Vaksinasi COVID-19 terhadap penyandang disabilitas dan ODGJ secara ketuk pintu tentu sangat membantu pasien maupun keluarga pasien, kata Lily saat dihubungi dari Kuala Kurun, Sabtu.
“Penyandang disabilitas dan ODGJ memerlukan perlakuan khusus, kalau mereka harus ke puskesmas untuk divaksin tentu akan menyulitkan,” ucapnya.
Dia berharap puskesmas yang ada di kabupaten bermoto Habangkalan Penyang Karuhei Tatau gencar melakukan vaksinasi COVID-19 secara ketuk pintu kepada masyarakat, baik itu lansia, penyandang disabilitas dan ODGJ, demi memudahkan mereka mengikuti vaksinasi.
Perempuan kelahiran Desa Tewang Pajangan, Kecamatan Kurun ini menyampaikan, akan sangat baik jika puskesmas juga melakukan vaksinasi COVID-19 secara ketuk pintu hingga ke desa-desa.
Selain itu, wakil rakyat yang berasal dari daerah pemilihan I meliputi Kecamatan Sepang, Mihing Raya dan Kurun ini juga mengajak masyarakat, bersama-sama mendukung vaksinasi COVID-19.
“Masyarakat saya imbau agar jangan takut mengikuti vaksinasi COVID-19, karena vaksin sudah dinyatakan aman dan halal,” tutur politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) ini.
Untuk diketahui, salah satu puskesmas yang melakukan vaksinasi COVID-19 terhadap penyandang disabilitas mental dan ODGJ secara ketuk pintu adalah Unit Pelayanan Teknis Puskesmas Kurun.
Puskesmas itu melayani vaksinasi COVID-19 terhadap penyandang disabilitas mental dan ODGJ di wilayah Kelurahan Kuala Kurun, Kecamatan Kurun pada Rabu (23/6) lalu.
Kepala UPT Puskesmas Kurun Vera Crista mengatakan, pihaknya menargetkan 21 orang penyandang disabilitas mental dan ODGJ di wilayah Kelurahan Kuala Kurun, untuk mengikuti vaksinasi COVID-19.
Hanya saja, dari 21 target sasaran penyandang disabilitas mental dan ODGJ di wilayah Kelurahan Kuala Kurun, ternyata hanya 12 pasien yang bisa menjalani vaksinasi COVID-19 pada saat itu. Selanjutnya ada tiga pasien yang tidak bisa menjalani vaksinasi karena tidak lolos skrining, tiga orang tidak ada di tempat dan tiga lagi menolak divaksin.
“Nantinya petugas Puskesmas Kurun akan kembali mencoba melakukan vaksinasi COVID-19 kepada pasien yang tidak lolos skrining dan tidak ada di tempat. Sedangkan kepada yang menolak akan diberi penjelasan agar mau divaksin,” demikian Vera.
Vaksinasi COVID-19 terhadap penyandang disabilitas dan ODGJ secara ketuk pintu tentu sangat membantu pasien maupun keluarga pasien, kata Lily saat dihubungi dari Kuala Kurun, Sabtu.
“Penyandang disabilitas dan ODGJ memerlukan perlakuan khusus, kalau mereka harus ke puskesmas untuk divaksin tentu akan menyulitkan,” ucapnya.
Dia berharap puskesmas yang ada di kabupaten bermoto Habangkalan Penyang Karuhei Tatau gencar melakukan vaksinasi COVID-19 secara ketuk pintu kepada masyarakat, baik itu lansia, penyandang disabilitas dan ODGJ, demi memudahkan mereka mengikuti vaksinasi.
Perempuan kelahiran Desa Tewang Pajangan, Kecamatan Kurun ini menyampaikan, akan sangat baik jika puskesmas juga melakukan vaksinasi COVID-19 secara ketuk pintu hingga ke desa-desa.
Selain itu, wakil rakyat yang berasal dari daerah pemilihan I meliputi Kecamatan Sepang, Mihing Raya dan Kurun ini juga mengajak masyarakat, bersama-sama mendukung vaksinasi COVID-19.
“Masyarakat saya imbau agar jangan takut mengikuti vaksinasi COVID-19, karena vaksin sudah dinyatakan aman dan halal,” tutur politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) ini.
Untuk diketahui, salah satu puskesmas yang melakukan vaksinasi COVID-19 terhadap penyandang disabilitas mental dan ODGJ secara ketuk pintu adalah Unit Pelayanan Teknis Puskesmas Kurun.
Puskesmas itu melayani vaksinasi COVID-19 terhadap penyandang disabilitas mental dan ODGJ di wilayah Kelurahan Kuala Kurun, Kecamatan Kurun pada Rabu (23/6) lalu.
Kepala UPT Puskesmas Kurun Vera Crista mengatakan, pihaknya menargetkan 21 orang penyandang disabilitas mental dan ODGJ di wilayah Kelurahan Kuala Kurun, untuk mengikuti vaksinasi COVID-19.
Hanya saja, dari 21 target sasaran penyandang disabilitas mental dan ODGJ di wilayah Kelurahan Kuala Kurun, ternyata hanya 12 pasien yang bisa menjalani vaksinasi COVID-19 pada saat itu. Selanjutnya ada tiga pasien yang tidak bisa menjalani vaksinasi karena tidak lolos skrining, tiga orang tidak ada di tempat dan tiga lagi menolak divaksin.
“Nantinya petugas Puskesmas Kurun akan kembali mencoba melakukan vaksinasi COVID-19 kepada pasien yang tidak lolos skrining dan tidak ada di tempat. Sedangkan kepada yang menolak akan diberi penjelasan agar mau divaksin,” demikian Vera.