Kuala Kurun (ANTARA) - Legislator Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah Evandi meminta masyarakat di wilayah setempat untuk meningkatkan keterampilan di berbagai bidang, agar tidak bergantung pada sumber daya alam (SDA).
“Saat ini sebagian besar masyarakat Gumas masih bergantung pada SDA, tetapi lama-kelamaan SDA akan habis. Jadi dari sekarang kita harus mempersiapkan diri dengan melatih keterampilan kita,” ucap Evandi saat dihubungi dari Kuala Kurun, Kamis.
Wakil rakyat dari daerah pemilihan III yang meliputi Kecamatan Tewah, Kahayan Hulu Utara, Miri Manasa, dan Damang Batu ini menyebut, dengan adanya keterampilan di berbagai bidang, diharap masyarakat tidak lagi bergantung pada SDA.
Menurut politisi Partai Nasional Demokrat (Nasdem) ini, sejumlah masyarakat di kabupaten bermoto Habangkalan Penyang Karuhei Tatau telah memiliki keinginan untuk meningkatkan keterampilan di berbagai bidang.
Baca juga: Calon kades di Gumas dilarang kumpulkan orang banyak saat kampanye
Salah satunya adalah kaum perempuan di Desa Teluk Kanduri, Kecamatan Kahayan Hulu Utara, yang tergabung dalam Kelompok Kapakat Baris Bawi. Kelompok ini memiliki keinginan kuat memiliki keterampilan di bidang menjahit.
“Beberapa waktu lalu saya melakukan reses perorangan di Teluk Kanduri. Dari reses itu, salah satu usulan masyarakat yakni meminta dilakukan pelatihan menjahit,” beber alumni Universitas Palangka Raya ini.
Keinginan tersebut disambut baik oleh Evandi. Menggunakan dana aspirasi, keinginan masyarakat tersebut diwujudkan dengan difasilitasi oleh Dinas Transmigrasi, Tenaga Kerja, Koperasi, dan UKM setempat yang melakukan pelatihan menjahit.
Masih menggunakan dana aspirasi, sambung pria kelahiran Kelurahan Tumbang Miri, Kecamatan Kahayan Hulu Utara ini, Kelompok Kapakat Baris Bawi juga mendapat bantuan tiga mesin jahit.
Baca juga: Disbudpar Gumas daftarkan Kaleka Betang Ngabe Hanjung sebagai objek cagar budaya
Dengan adanya pelatihan dan bantuan tersebut, dia berharap Kelompok Kapakat Baris Bawi dapat meningkatkan perekonomian, serta menghasilkan produk unggulan yang bisa dipasarkan ke luar desa.
Kepala Distransnakerkop dan UKM Gumas Sudin mengatakan pelatihan menjahit yang dilakukan tersebut merupakan pelatihan tingkat dasar yang dilaksanakan di Desa Teluk Kanduri, 29 Juni-3 Juli 2021, dengan mengundang narasumber dari Lembaga Pelatihan Kursus Mandiri Palangka Raya.
“Nantinya hasil pelatihan juga akan kami evaluasi. Jika mereka produktif, kita usulkan mereka mengikuti pelatihan tingkat mahir. Jadi ke depan kami harap mereka produktif, bisa menghasilkan produk sederhana seperti masker dan lainnya,” demikian Sudin.
Baca juga: Kaukus Perempuan Parlemen Gumas akan kenalkan politik ke generasi muda
Baca juga: Ketua Kwarcab Pramuka Gumas minta Kwarran tentukan prioritas kegiatan
Baca juga: Pemkab Gumas susun landasan hukum tentang penyelenggaraan cadangan pangan
“Saat ini sebagian besar masyarakat Gumas masih bergantung pada SDA, tetapi lama-kelamaan SDA akan habis. Jadi dari sekarang kita harus mempersiapkan diri dengan melatih keterampilan kita,” ucap Evandi saat dihubungi dari Kuala Kurun, Kamis.
Wakil rakyat dari daerah pemilihan III yang meliputi Kecamatan Tewah, Kahayan Hulu Utara, Miri Manasa, dan Damang Batu ini menyebut, dengan adanya keterampilan di berbagai bidang, diharap masyarakat tidak lagi bergantung pada SDA.
Menurut politisi Partai Nasional Demokrat (Nasdem) ini, sejumlah masyarakat di kabupaten bermoto Habangkalan Penyang Karuhei Tatau telah memiliki keinginan untuk meningkatkan keterampilan di berbagai bidang.
Baca juga: Calon kades di Gumas dilarang kumpulkan orang banyak saat kampanye
Salah satunya adalah kaum perempuan di Desa Teluk Kanduri, Kecamatan Kahayan Hulu Utara, yang tergabung dalam Kelompok Kapakat Baris Bawi. Kelompok ini memiliki keinginan kuat memiliki keterampilan di bidang menjahit.
“Beberapa waktu lalu saya melakukan reses perorangan di Teluk Kanduri. Dari reses itu, salah satu usulan masyarakat yakni meminta dilakukan pelatihan menjahit,” beber alumni Universitas Palangka Raya ini.
Keinginan tersebut disambut baik oleh Evandi. Menggunakan dana aspirasi, keinginan masyarakat tersebut diwujudkan dengan difasilitasi oleh Dinas Transmigrasi, Tenaga Kerja, Koperasi, dan UKM setempat yang melakukan pelatihan menjahit.
Masih menggunakan dana aspirasi, sambung pria kelahiran Kelurahan Tumbang Miri, Kecamatan Kahayan Hulu Utara ini, Kelompok Kapakat Baris Bawi juga mendapat bantuan tiga mesin jahit.
Baca juga: Disbudpar Gumas daftarkan Kaleka Betang Ngabe Hanjung sebagai objek cagar budaya
Dengan adanya pelatihan dan bantuan tersebut, dia berharap Kelompok Kapakat Baris Bawi dapat meningkatkan perekonomian, serta menghasilkan produk unggulan yang bisa dipasarkan ke luar desa.
Kepala Distransnakerkop dan UKM Gumas Sudin mengatakan pelatihan menjahit yang dilakukan tersebut merupakan pelatihan tingkat dasar yang dilaksanakan di Desa Teluk Kanduri, 29 Juni-3 Juli 2021, dengan mengundang narasumber dari Lembaga Pelatihan Kursus Mandiri Palangka Raya.
“Nantinya hasil pelatihan juga akan kami evaluasi. Jika mereka produktif, kita usulkan mereka mengikuti pelatihan tingkat mahir. Jadi ke depan kami harap mereka produktif, bisa menghasilkan produk sederhana seperti masker dan lainnya,” demikian Sudin.
Baca juga: Kaukus Perempuan Parlemen Gumas akan kenalkan politik ke generasi muda
Baca juga: Ketua Kwarcab Pramuka Gumas minta Kwarran tentukan prioritas kegiatan
Baca juga: Pemkab Gumas susun landasan hukum tentang penyelenggaraan cadangan pangan