Palangka Raya (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah Suyuti Syamsul menyampaikan, pihaknya telah menyiapkan rencana darurat dalam penanganan pasien COVID-19.
Yakni apabila rumah sakit tidak mampu lagi menampung pasien, maka ada rencana pendirian tenda penanganan pasien COVID-19, katanya saat dihubungi di Palangka Raya, Kamis.
"Menyesuaikan kebutuhan lapangan dan hal itu masuk dalam rencana darurat. Kalau rumah sakit tidak sanggup lagi menampung," jelasnya.
Adapun berdasarkan data terbaru yang dirilis Tim Satgas Penanganan COVID-19 Kalteng pada Kamis (1/7) pukul 15.00 WIB, kasus konfirmasi, mengalami penambahan hingga sebanyak 256 orang.
Penambahan tersebut, yakni di Palangka Raya 66 orang, Katingan dua orang, Kotim 77 orang, Kobar 58 orang, Lamandau 12 orang, Sukamara 18 orang, Seruyan satu orang, Pulpis tiga orang, Kapuas 14 orang, Gumas tiga orang, dan Mura dua orang.
Sedangkan sembuh, bertambah sebanyak 82 orang, yaitu di Palangka Raya 14 orang, Katingan 14 orang, Kotim 14 orang, Kobar 21 orang, Lamandau tiga orang, Sukamara sembilan orang, Seruyan satu orang, Pulpis satu orang, dan Barsel lima orang.
Meninggal, ada penambahan sebanyak sembilan orang, yaitu di Palangka Raya tiga orang, Katingan satu orang, Kotim satu orang, Kobar tiga orang dan Lamandau satu orang, sehingga tingkat kematian atau case fatality rate (CFR) menjadi 2,7 persen.
Berdasarkan penambahan tersebut, maka kumulatif positif COVID-19 Kalteng menjadi 25.930 kasus, terdiri dari 23.352 sembuh, 1.885 dalam perawatan, serta 693 meninggal.
Lebih lanjut tim satuan selalu mengingatkan kepada masyarakat, agar selalu mematuhi protokol kesehatan guna memutus mata rantai sebaran COVID-19. Seperti memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, hingga menghindari kerumunan.
Selain itu diharapkan agar masyarakat mendukung suksesnya pelaksanaan vaksinasi di Kalteng, sebagai upaya menciptakan kekebalan kelompok atau herd immunity.
Yakni apabila rumah sakit tidak mampu lagi menampung pasien, maka ada rencana pendirian tenda penanganan pasien COVID-19, katanya saat dihubungi di Palangka Raya, Kamis.
"Menyesuaikan kebutuhan lapangan dan hal itu masuk dalam rencana darurat. Kalau rumah sakit tidak sanggup lagi menampung," jelasnya.
Adapun berdasarkan data terbaru yang dirilis Tim Satgas Penanganan COVID-19 Kalteng pada Kamis (1/7) pukul 15.00 WIB, kasus konfirmasi, mengalami penambahan hingga sebanyak 256 orang.
Penambahan tersebut, yakni di Palangka Raya 66 orang, Katingan dua orang, Kotim 77 orang, Kobar 58 orang, Lamandau 12 orang, Sukamara 18 orang, Seruyan satu orang, Pulpis tiga orang, Kapuas 14 orang, Gumas tiga orang, dan Mura dua orang.
Sedangkan sembuh, bertambah sebanyak 82 orang, yaitu di Palangka Raya 14 orang, Katingan 14 orang, Kotim 14 orang, Kobar 21 orang, Lamandau tiga orang, Sukamara sembilan orang, Seruyan satu orang, Pulpis satu orang, dan Barsel lima orang.
Meninggal, ada penambahan sebanyak sembilan orang, yaitu di Palangka Raya tiga orang, Katingan satu orang, Kotim satu orang, Kobar tiga orang dan Lamandau satu orang, sehingga tingkat kematian atau case fatality rate (CFR) menjadi 2,7 persen.
Berdasarkan penambahan tersebut, maka kumulatif positif COVID-19 Kalteng menjadi 25.930 kasus, terdiri dari 23.352 sembuh, 1.885 dalam perawatan, serta 693 meninggal.
Lebih lanjut tim satuan selalu mengingatkan kepada masyarakat, agar selalu mematuhi protokol kesehatan guna memutus mata rantai sebaran COVID-19. Seperti memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, hingga menghindari kerumunan.
Selain itu diharapkan agar masyarakat mendukung suksesnya pelaksanaan vaksinasi di Kalteng, sebagai upaya menciptakan kekebalan kelompok atau herd immunity.