Tamiang Layang (ANTARA) - Bupati Barito Timur, Kalimantan Tengah, Ampera AY Mebas mewacanakan pelibatan karang taruna setempat dalam mengelola alat dan mesin pertanian (alsintan) sebagai upaya untuk menciptakan usaha di bidang pertanian.
“Selain itu, untuk mendorong dan mengubah pola pikir pemuda untuk ikut terlibat sebagai pelaku pertanian,” kata Ampera di Tamiang Layang, Senin.
Menurutnya, alsintan bisa dipergunakan untuk mengakomodasi kepentingan pertanian seperti membuka lahan maupun penanaman benih. Penggunaan alsintan sangat membantu petani, terutama menghemat waktu sehingga lebih efektif dan efisien.
Untuk itu, kata dia, pemuda pada Karang Taruna Bartim perlu kecakapan dalam menggunakan atau mengoperasionalkan alsintan yang dimiliki Pemkab Bartim saat ini.
“Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distan Hankep) Bartim yang akan mengatur teknisnya,” jelasnya.
Karang Taruna yang dilibatkan akan menjadi operator alsintan sehingga bisa mendapatkan penghasilan atau upah, yang menjadi kesatuan biaya dalam sewa alsintan.
“Ini akan mempermudah petani dan mengkaryakan pemuda, untuk sama-sama disejahterakan,” tutur Ampera.
Menurut orang nomor satu di Pemkab Bartim itu, keterlibatan para pemuda dari Karang Taruna akan diuji coba di empat kawasan lumbung padi, yakni Kecamatan Dusun Tengah, Pematang Karau, Paku, dan Raren Batuah.
Ditambahkan Ampera, saat ini Pemkab Bartim juga merancang adanya koperasi pertanian yang besar dan bisa menaungi bidang-bidang usaha di sektor pertanian seperti produksi beras, penjualan sarana dan prasarana pertanian, penjualan bibit dan benih, serta lainnya.
“Jadi, satu koperasi saja tapi bidang usahanya banyak dengan harapan bisa dikembangkan dan menyejahterakan petani selaku anggotanya,” ungkapnya.
Kata dia, koperasi dimaksud mencakup pertanian dalam arti luas, seperti di bidang peternakan yakni usaha jual pakan hewan, jual hewan atau bibitnya, maupun jual telur ayam atau itik.
“Kami konsisten untuk membangun sektor pertanian dalam konsep ekonomi kerakyatan yang tujuan akhirnya untuk menyejahterakan masyarakat Bartim,” demikian Ampera.
“Selain itu, untuk mendorong dan mengubah pola pikir pemuda untuk ikut terlibat sebagai pelaku pertanian,” kata Ampera di Tamiang Layang, Senin.
Menurutnya, alsintan bisa dipergunakan untuk mengakomodasi kepentingan pertanian seperti membuka lahan maupun penanaman benih. Penggunaan alsintan sangat membantu petani, terutama menghemat waktu sehingga lebih efektif dan efisien.
Untuk itu, kata dia, pemuda pada Karang Taruna Bartim perlu kecakapan dalam menggunakan atau mengoperasionalkan alsintan yang dimiliki Pemkab Bartim saat ini.
“Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distan Hankep) Bartim yang akan mengatur teknisnya,” jelasnya.
Karang Taruna yang dilibatkan akan menjadi operator alsintan sehingga bisa mendapatkan penghasilan atau upah, yang menjadi kesatuan biaya dalam sewa alsintan.
“Ini akan mempermudah petani dan mengkaryakan pemuda, untuk sama-sama disejahterakan,” tutur Ampera.
Menurut orang nomor satu di Pemkab Bartim itu, keterlibatan para pemuda dari Karang Taruna akan diuji coba di empat kawasan lumbung padi, yakni Kecamatan Dusun Tengah, Pematang Karau, Paku, dan Raren Batuah.
Ditambahkan Ampera, saat ini Pemkab Bartim juga merancang adanya koperasi pertanian yang besar dan bisa menaungi bidang-bidang usaha di sektor pertanian seperti produksi beras, penjualan sarana dan prasarana pertanian, penjualan bibit dan benih, serta lainnya.
“Jadi, satu koperasi saja tapi bidang usahanya banyak dengan harapan bisa dikembangkan dan menyejahterakan petani selaku anggotanya,” ungkapnya.
Kata dia, koperasi dimaksud mencakup pertanian dalam arti luas, seperti di bidang peternakan yakni usaha jual pakan hewan, jual hewan atau bibitnya, maupun jual telur ayam atau itik.
“Kami konsisten untuk membangun sektor pertanian dalam konsep ekonomi kerakyatan yang tujuan akhirnya untuk menyejahterakan masyarakat Bartim,” demikian Ampera.