Palangka Raya (ANTARA) - Pengurus Kamar Dagang dan Industri Indonesia di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah memfasilitasi pengusaha dan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah mengikuti vaksinasi massal yang diselenggarakan di Kota Palangka Raya.
Ketua Kadin Kalteng Rahmat Nasution Hamka di Palangka Raya, Sabtu, mengatakan, vaksinasi massal yang pihaknya laksanakan bertujuan membantu pemerintah untuk mempercepat vaksinasi kepada masyarakat khususnya pengusaha dan pelaku UMKM.
"Kuota yang disediakan hari ini ada 400 dan dibagi beberapa sesi, sehingga tidak mengalami penumpukan orang di kegiatan vaksinasi massal yang diselenggarakan Kadin Kalteng," kata Rahmat.
Dia menuturkan, melihat antusiasme masyarakat yang beramai-ramai mengikuti vaksinasi tersebut, Kadin setempat berharap pemerintah kedepan bisa menambah kuota vaksin sehingga pengusaha dan pelaku UMKM yang belum tervaksin semuanya bisa terpenuhi.
Peserta vaksinasi yang mengikuti kegiatan hari ini adalah pelaku UMKM yang sama sekali belum terdaftar untuk mendapatkan jatah vaksin.
"Setelah kami sisir banyak pelaku UMKM industri rumahan yang belum divaksin. Maka mereka kami sarankan mengikuti vaksinasi yang diselenggarakan Kadin, bekerja sama dengan pemerintah provinsi," ungkapnya.
Ditegaskan Rahmat yang juga menggelar kegiatan tersebut secara virtual melalui konferensi video dan disaksikan Ketua Umum Kadin Indonesia Arjad Rasjad beserta pengurus lainnya, pihaknya juga membahas semoga di tengah pandemi seperti ini Kadin pusat bisa memberikan stimulus bagi pelaku UMKM terdampak akibat pandemi.
"Misalnya memberikan bantuan kepada mereka serta hal lainnya, sehingga mereka bisa bangkit kembali," bebernya.
Ditambahkannya, selain Kadin pusat, Pemerintah Kota Palangka Raya disarankan juga mampu berperan maksimal dan jangan sampai dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro, tidak ada stimulus yang diberikan kepada mereka yang terdampak.
Karena dampak dari PPKM Mikro saat ini memang sangat mengganggu kinerja dan pendapatan pengusaha dan pelaku UMKM khususnya di Palangka Raya.
"PPKM Mikro yang sifatnya dadakan karena tingginya penyebaran COVID-19, memang pelaku UMKM di Palangka Raya terganggu. Sedangkan untuk daerah lain perlahan kembali normal," tandasnya.
Ketua Kadin Kalteng Rahmat Nasution Hamka di Palangka Raya, Sabtu, mengatakan, vaksinasi massal yang pihaknya laksanakan bertujuan membantu pemerintah untuk mempercepat vaksinasi kepada masyarakat khususnya pengusaha dan pelaku UMKM.
"Kuota yang disediakan hari ini ada 400 dan dibagi beberapa sesi, sehingga tidak mengalami penumpukan orang di kegiatan vaksinasi massal yang diselenggarakan Kadin Kalteng," kata Rahmat.
Dia menuturkan, melihat antusiasme masyarakat yang beramai-ramai mengikuti vaksinasi tersebut, Kadin setempat berharap pemerintah kedepan bisa menambah kuota vaksin sehingga pengusaha dan pelaku UMKM yang belum tervaksin semuanya bisa terpenuhi.
Peserta vaksinasi yang mengikuti kegiatan hari ini adalah pelaku UMKM yang sama sekali belum terdaftar untuk mendapatkan jatah vaksin.
"Setelah kami sisir banyak pelaku UMKM industri rumahan yang belum divaksin. Maka mereka kami sarankan mengikuti vaksinasi yang diselenggarakan Kadin, bekerja sama dengan pemerintah provinsi," ungkapnya.
Ditegaskan Rahmat yang juga menggelar kegiatan tersebut secara virtual melalui konferensi video dan disaksikan Ketua Umum Kadin Indonesia Arjad Rasjad beserta pengurus lainnya, pihaknya juga membahas semoga di tengah pandemi seperti ini Kadin pusat bisa memberikan stimulus bagi pelaku UMKM terdampak akibat pandemi.
"Misalnya memberikan bantuan kepada mereka serta hal lainnya, sehingga mereka bisa bangkit kembali," bebernya.
Ditambahkannya, selain Kadin pusat, Pemerintah Kota Palangka Raya disarankan juga mampu berperan maksimal dan jangan sampai dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro, tidak ada stimulus yang diberikan kepada mereka yang terdampak.
Karena dampak dari PPKM Mikro saat ini memang sangat mengganggu kinerja dan pendapatan pengusaha dan pelaku UMKM khususnya di Palangka Raya.
"PPKM Mikro yang sifatnya dadakan karena tingginya penyebaran COVID-19, memang pelaku UMKM di Palangka Raya terganggu. Sedangkan untuk daerah lain perlahan kembali normal," tandasnya.