Sampit (ANTARA) - Informasi bohong atau hoaks terkait vaksinasi COVID-19 ternyata beredar hingga pelosok Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, sehingga turut mempengaruhi minat masyarakat untuk mengikuti vaksinasi.
"Masyarakat terpengaruh hoaks bahwa katanya setelah divaksin itu ada yang meninggal dan ada yang sakit parah, padahal itu kan tidak benar. Makanya kami tim dari kecamatan juga ikut turun mengawal vaksinasi di desa-desa," kata Pelaksana Tugas Camat Antang Kalang Watmin di Sampit, Senin.
Antang Kalang merupakan kecamatan di kawasan utara Kotawaringin Timur dengan Medan yang rumit dan akses sangat terbatas. Dari 14 desa di kecamatan itu, 11 desa harus ditempuh melalui jalur sungai dengan banyak riam berbahaya.
Banyak tantangan untuk melaksanakan vaksinasi di kawasan pelosok. Selain menempuh perjalanan sungai hingga lebih dari empat jam, tim juga harus bermalam di desa.
Saat hendak dilaksanakan vaksinasi, tidak sedikit warga yang menolak karena selama ini banyak mereka tidak terbiasa disuntik. Kondisi ini diperparah dengan banyaknya hoaks terlanjur beredar sehingga enggan divaksinasi.
Menyadari hal itulah sehingga pemerintah kecamatan bersama Polsek dan Koramil turun mendampingi tim kesehatan yang melakukan vaksinasi. Mereka sekaligus menjadi contoh karena TNI dan Polri sudah divaksinasi dan kondisi mereka tetap sehat.
Saat vaksinasi dimulai, kepala desa dan perangkat desa divaksinasi lebih dulu. Hal itu untuk meyakinkan bahwa vaksinasi COVID-19 tersebut aman dan halal.
Baca juga: Pengadilan Negeri Sampit lakukan 'lockdown' karena banyak pegawai terjangkit COVID-19
Perlu pendekatan untuk memberi pemahaman kepada masyarakat bahwa vaksinasi tersebut sangat penting untuk meningkatkan imunitas tubuh. Tujuannya agar warga tidak mudah tertular COVID-19.
Setelah diberi pemahaman, akhirnya masyarakat yakin dan bersedia mengikuti vaksinasi. Mereka berharap bisa terhindar dari penularan COVID-19.
"Alhamdulillah akhirnya masyarakat mau, bahkan sangat antusias hingga vaksin yang tersedia tidak cukup. Saat ini masih ada empat desa yang belum dilakukan vaksinasi dosis pertama. Ini menjadi target kami," kata Watmin.
Watmin berharap vaksin yang dipasok ke Kecamatan Antang Kalang sesuai kebutuhan. Ini merupakan upaya bersama untuk melindungi lebih dari 8.000 penduduk kecamatan setempat dari penularan COVID-19.
Baca juga: Hadapi riam demi sukseskan vaksinasi COVID-19 di pedalaman Kotim
"Masyarakat terpengaruh hoaks bahwa katanya setelah divaksin itu ada yang meninggal dan ada yang sakit parah, padahal itu kan tidak benar. Makanya kami tim dari kecamatan juga ikut turun mengawal vaksinasi di desa-desa," kata Pelaksana Tugas Camat Antang Kalang Watmin di Sampit, Senin.
Antang Kalang merupakan kecamatan di kawasan utara Kotawaringin Timur dengan Medan yang rumit dan akses sangat terbatas. Dari 14 desa di kecamatan itu, 11 desa harus ditempuh melalui jalur sungai dengan banyak riam berbahaya.
Banyak tantangan untuk melaksanakan vaksinasi di kawasan pelosok. Selain menempuh perjalanan sungai hingga lebih dari empat jam, tim juga harus bermalam di desa.
Saat hendak dilaksanakan vaksinasi, tidak sedikit warga yang menolak karena selama ini banyak mereka tidak terbiasa disuntik. Kondisi ini diperparah dengan banyaknya hoaks terlanjur beredar sehingga enggan divaksinasi.
Menyadari hal itulah sehingga pemerintah kecamatan bersama Polsek dan Koramil turun mendampingi tim kesehatan yang melakukan vaksinasi. Mereka sekaligus menjadi contoh karena TNI dan Polri sudah divaksinasi dan kondisi mereka tetap sehat.
Saat vaksinasi dimulai, kepala desa dan perangkat desa divaksinasi lebih dulu. Hal itu untuk meyakinkan bahwa vaksinasi COVID-19 tersebut aman dan halal.
Baca juga: Pengadilan Negeri Sampit lakukan 'lockdown' karena banyak pegawai terjangkit COVID-19
Perlu pendekatan untuk memberi pemahaman kepada masyarakat bahwa vaksinasi tersebut sangat penting untuk meningkatkan imunitas tubuh. Tujuannya agar warga tidak mudah tertular COVID-19.
Setelah diberi pemahaman, akhirnya masyarakat yakin dan bersedia mengikuti vaksinasi. Mereka berharap bisa terhindar dari penularan COVID-19.
"Alhamdulillah akhirnya masyarakat mau, bahkan sangat antusias hingga vaksin yang tersedia tidak cukup. Saat ini masih ada empat desa yang belum dilakukan vaksinasi dosis pertama. Ini menjadi target kami," kata Watmin.
Watmin berharap vaksin yang dipasok ke Kecamatan Antang Kalang sesuai kebutuhan. Ini merupakan upaya bersama untuk melindungi lebih dari 8.000 penduduk kecamatan setempat dari penularan COVID-19.
Baca juga: Hadapi riam demi sukseskan vaksinasi COVID-19 di pedalaman Kotim