Jakarta (ANTARA) - Kabar buruk dialami pecatur Indonesia IM Mohamad Ervan (2356) yang harus terhenti di babak pertama Piala Dunia Catur 2021 di Sochi Rusia, setelah tidak diijinkan bertanding karena tak lolos tes covid-19 yang dilakukan panitia sebelum pertandingan kedua di babak pertama menghadapi GM Nodirbek Abdusattorov (2634), Selasa.
Ervan dinyatakan kalah agregat 0-2 setelah pada pertandingan pertama menyerah dari pecatur remaja Uzbekistan tersebut.
Menurut Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi PB. Percasi, Kristianus Liem, yang mendampingi para pecatur Indonesia di Sochi, panitia pelaksana Piala Dunia Catur FIDE 2021 memang menerapkan peraturan yang sangat ketat untuk mencegah penularan virus Covid-19.
"Panitia world cup kali ini memang ketat sekali. Yang boleh masuk ke ruang tanding hanya atlet, wasit dan panitia yang bertugas. Saya gagal dalam tes covid pada tanggal 10. Besoknya, Tim Indonesia dites lagi dan kali ini giliran Ervan yg gagal. Ervan tidak diijinkan bertanding, bahkan dia dibawa ambulan untuk tes lebih lanjut," kata Kristianus.
Ervan sendiri, kata Kristianus, sempat terpukul saat dinyatakan tidak lolos tes covid-19 karena ia sangat ingin berjuang untuk membalas kekalahan di partai pertama.
"Stress saya kemarin. Tapi sekarang saya bisa terima," kata Ervan seperti disampaikan Kristianus liem melalui pesan singkat.
Kehadiran Ervan di Sochi adalah debut pertama pecatur kelahiran Probolinggo, 5 Mei 1992 ini di ajang Piala Dunia Catur FIDE.
Ervan bersama pecatur terbaik Indonesia GM Susanto Megaranto (2550) menjadi dua pecatur Indonesia yang lolos ke Piala Dunia 2021.
Susanto lolos ke Sochi melalui fasilitas wildcard, sedangkan Ervan menjadi salah satu wakil Zona Asia berkat keberhasilannya menempati posisi keenam dalam turnamen Asian Individual Hybrid Chess Championships 2021 yang diselenggarakan oleh Asian Chess Federation bekerjasama dengan federasi catur Uni Emirat Arab (UAE).
Dengan tersingkirnya Ervan, maka harapan Indonesia tinggal di pundak Susanto yang hingga berita ini ditulis tengah bertanding di partai kedua dengan juara nasional 13 kali Iran GM Ehsan Ghaem Maghami (2547). Pada partai pertama, Susanto dan Ehsan bermain remis.
Ervan dinyatakan kalah agregat 0-2 setelah pada pertandingan pertama menyerah dari pecatur remaja Uzbekistan tersebut.
Menurut Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi PB. Percasi, Kristianus Liem, yang mendampingi para pecatur Indonesia di Sochi, panitia pelaksana Piala Dunia Catur FIDE 2021 memang menerapkan peraturan yang sangat ketat untuk mencegah penularan virus Covid-19.
"Panitia world cup kali ini memang ketat sekali. Yang boleh masuk ke ruang tanding hanya atlet, wasit dan panitia yang bertugas. Saya gagal dalam tes covid pada tanggal 10. Besoknya, Tim Indonesia dites lagi dan kali ini giliran Ervan yg gagal. Ervan tidak diijinkan bertanding, bahkan dia dibawa ambulan untuk tes lebih lanjut," kata Kristianus.
Ervan sendiri, kata Kristianus, sempat terpukul saat dinyatakan tidak lolos tes covid-19 karena ia sangat ingin berjuang untuk membalas kekalahan di partai pertama.
"Stress saya kemarin. Tapi sekarang saya bisa terima," kata Ervan seperti disampaikan Kristianus liem melalui pesan singkat.
Kehadiran Ervan di Sochi adalah debut pertama pecatur kelahiran Probolinggo, 5 Mei 1992 ini di ajang Piala Dunia Catur FIDE.
Ervan bersama pecatur terbaik Indonesia GM Susanto Megaranto (2550) menjadi dua pecatur Indonesia yang lolos ke Piala Dunia 2021.
Susanto lolos ke Sochi melalui fasilitas wildcard, sedangkan Ervan menjadi salah satu wakil Zona Asia berkat keberhasilannya menempati posisi keenam dalam turnamen Asian Individual Hybrid Chess Championships 2021 yang diselenggarakan oleh Asian Chess Federation bekerjasama dengan federasi catur Uni Emirat Arab (UAE).
Dengan tersingkirnya Ervan, maka harapan Indonesia tinggal di pundak Susanto yang hingga berita ini ditulis tengah bertanding di partai kedua dengan juara nasional 13 kali Iran GM Ehsan Ghaem Maghami (2547). Pada partai pertama, Susanto dan Ehsan bermain remis.