Palangka Raya (ANTARA) - Anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan Provinsi Kalimantan Tengah Agustiar Sabran, menayatakan bahwa dirinya mendukung penuh Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro yang dilaksanakan sejak 8 sampai 20 Juli 2021.
Sekarang ini yang perlu diperhatikan adalah pendekatan humanis dari petugas yang melaksanakan kegiatan PPKM di kabupaten atau kota, kata Agustiar kepada ANTARA di Palangka Raya, Kamis.
"Saya yakin, jika pendekatan humanis dilakukan, masyarakat akan mendukung terkait upaya penekanan penyebaran COVID-19 yang saat ini cukup tinggi," tambahnya.
Politisi PDIP Kalteng itu mengakui sulit dalam menjalankan PPKM Mikro, maka dari itu jauh lebih baik dan arif menggunakan pendekatan humanis. Di mana prinsip humanis secara garis besar adalah memanusiakan manusia dalam berbagai permasalahan.
Dia mengatakan apalagi di tengah pandemi COVID-19 yang kondisinya sudah cukup membahayakan kesehatan manusia. Maka dari tidak perlu melakukan dengan hal-hal yang sifatnya bisa merugikan masyarakat.
"Teori humanis sendiri adalah suatu teori dalam penanganan masalah, mengedepankan bagaimana memanusiakan manusia dan menjaga subyek dan obyek permasalahan," katanya.
Agustiar yang juga Ketua Umum Dewan Adat Dayak (DAD) Kalteng itu menambahkan, dengan apa yang telah ia sampaikan tentunya akan mampu menyelesaikan masalah sesuai potensi masing-masing.
Baca juga: Agustiar Sabran bantu masyarakat dan mahasiswa Kalteng divaksin massal
Kendatipun teori tersebut sangat menekankan pentingnya isi dari proses permasalahan. Dalam kenyataan teori itu juga lebih banyak berbicara tentang mendidik dan proses belajar dari pengalaman dalam bentuknya yang paling ideal.
"Saya berharap permasalahan memutus mata rantai COVID-19 serta membangkitkan dan memulihkan ekonomi dapat tercapai. Terutama menjaga semangat masyarakat jauh lebih elok selama ada PPKM Mikro dan tetap mengedepankan pendekatan dengan memanusiakan manusia," pintanya.
Kemudian itu, sambungnya, hal penting yang menjadi perhatian adalah kebijakan yang seragam dilakukan dari pusat hingga daerah, sehingga tujuan menekan penyebaran virus Corona dapat berjalan maksimal.
"Evaluasi penerapan PPKM Mikro juga harus dilakukan sesuai dengan budaya orang timur. Dilakukan dengan humanis. Jangan ada kekerasan. Masyarakat diberi penjelasan dengan baik," demikian Agustiar.
Baca juga: Anggota DPR RI sumbangkan sebagain besar gaji ke masyarakat Kalteng
Sekarang ini yang perlu diperhatikan adalah pendekatan humanis dari petugas yang melaksanakan kegiatan PPKM di kabupaten atau kota, kata Agustiar kepada ANTARA di Palangka Raya, Kamis.
"Saya yakin, jika pendekatan humanis dilakukan, masyarakat akan mendukung terkait upaya penekanan penyebaran COVID-19 yang saat ini cukup tinggi," tambahnya.
Politisi PDIP Kalteng itu mengakui sulit dalam menjalankan PPKM Mikro, maka dari itu jauh lebih baik dan arif menggunakan pendekatan humanis. Di mana prinsip humanis secara garis besar adalah memanusiakan manusia dalam berbagai permasalahan.
Dia mengatakan apalagi di tengah pandemi COVID-19 yang kondisinya sudah cukup membahayakan kesehatan manusia. Maka dari tidak perlu melakukan dengan hal-hal yang sifatnya bisa merugikan masyarakat.
"Teori humanis sendiri adalah suatu teori dalam penanganan masalah, mengedepankan bagaimana memanusiakan manusia dan menjaga subyek dan obyek permasalahan," katanya.
Agustiar yang juga Ketua Umum Dewan Adat Dayak (DAD) Kalteng itu menambahkan, dengan apa yang telah ia sampaikan tentunya akan mampu menyelesaikan masalah sesuai potensi masing-masing.
Baca juga: Agustiar Sabran bantu masyarakat dan mahasiswa Kalteng divaksin massal
Kendatipun teori tersebut sangat menekankan pentingnya isi dari proses permasalahan. Dalam kenyataan teori itu juga lebih banyak berbicara tentang mendidik dan proses belajar dari pengalaman dalam bentuknya yang paling ideal.
"Saya berharap permasalahan memutus mata rantai COVID-19 serta membangkitkan dan memulihkan ekonomi dapat tercapai. Terutama menjaga semangat masyarakat jauh lebih elok selama ada PPKM Mikro dan tetap mengedepankan pendekatan dengan memanusiakan manusia," pintanya.
Kemudian itu, sambungnya, hal penting yang menjadi perhatian adalah kebijakan yang seragam dilakukan dari pusat hingga daerah, sehingga tujuan menekan penyebaran virus Corona dapat berjalan maksimal.
"Evaluasi penerapan PPKM Mikro juga harus dilakukan sesuai dengan budaya orang timur. Dilakukan dengan humanis. Jangan ada kekerasan. Masyarakat diberi penjelasan dengan baik," demikian Agustiar.
Baca juga: Anggota DPR RI sumbangkan sebagain besar gaji ke masyarakat Kalteng