Kudus (ANTARA) - Ambulans yang terlibat kecelakaan dengan sepeda motor di Kudus tengah membawa pasien COVID-19 kritis dan perlu penanganan segera, kata Kanit Laka Satlantas Polres Kudus Ipda Firman Abid Prasetya.
Setelah kejadian, kata Ipda Firman Abid Prasetya di Kudus, Senin, sopir mobil ambulans meninggalkan tempat kejadian perkara (TKP) untuk segera membawa pasien COVID-19 ke rumah sakit.
Setelah melaksanakan tugasnya, lanjut dia, yang bersangkutan menyerahkan diri dengan membawa kendaraan ke Unit Laka Lantas tanpa ada perlawanan.
Adapun kronologis kecelakaan yang melibatkan ambulans di perempatan Baagil di Desa Demaan, Kecamatan Kota Kudus, kata Kanit Laka, berawal ketika ambulans Innova bernopol K-8916-K pada hari Minggu (18/7) sekitar pukul 06.30 WIB berjalan dari arah barat ke timur dengan sirene menyala.
Ia menjelaskan bahwa ambulans tersebut menerobos traffic light yang menyala merah dengan menyalakan sirene karena kendaraan insidental dan membawa pasien corona yang kritis.
Pada saat bersamaan, sebuah sepeda motor Honda Vario bernopol K-4675-KR yang dikendarai Jumanto (37) asal Desa Kaliputu, Kecamatan Kota Kudus berboncengan dengan istri dan anaknya berjalan dari arah utara ke selatan sehingga terjadilah benturan.
Akibat kecelakaan tersebut, pembonceng bernama Ratna mengalami luka pelipis kanan lecet dan menjalani rawat jalan di RSUD Kudus, sementara anaknya mengalami luka lecet dan menjalani rawat jalan di rumah sakit yang sama.
Ia menegaskan kembali bahwa sopir ambulans tersebut tidak serta-merta beniat lari dan meninggalkan tempat kejadian. Namun, saat itu tengah membawa pasien kritis yang harus ditolong.
Sementara itu, Manajer Lazismu Kudus Abdul Latif Muhtadin mengatakan bahwa sopir ambulans tidak berniat melarikan diri karena saat kejadian tengah membawa pasien kritis untuk segera diantar ke Rumah Sakit Aisyiyah Kudus agar cepat tertangani karena satuasi oksigennya menurun.
"Selesai mengantarkan pasien dari Mlonggo, Kabupaten Jepara di rumah sakit di Kudus itu, langsung menyerahkan diri ke Unit Laka Lantas. Kami juga berdamai dan sudah bersilaturahmi ke rumah korban. Keluarga korban juga diberi tali asih untuk biaya pengobatan," ujarnya.
Sopir ambulans tersebut, kata Abdul Latif Muhtadin, juga sempat berupaya membanting stir ke kanan untuk menghindari tabrakan. Akan tetapi, tetap terjadi kecelakaan.
Sementara itu, pasien yang diangkut ambulans, pada hari Senin (19/7) meninggal dunia.
Setelah kejadian, kata Ipda Firman Abid Prasetya di Kudus, Senin, sopir mobil ambulans meninggalkan tempat kejadian perkara (TKP) untuk segera membawa pasien COVID-19 ke rumah sakit.
Setelah melaksanakan tugasnya, lanjut dia, yang bersangkutan menyerahkan diri dengan membawa kendaraan ke Unit Laka Lantas tanpa ada perlawanan.
Adapun kronologis kecelakaan yang melibatkan ambulans di perempatan Baagil di Desa Demaan, Kecamatan Kota Kudus, kata Kanit Laka, berawal ketika ambulans Innova bernopol K-8916-K pada hari Minggu (18/7) sekitar pukul 06.30 WIB berjalan dari arah barat ke timur dengan sirene menyala.
Ia menjelaskan bahwa ambulans tersebut menerobos traffic light yang menyala merah dengan menyalakan sirene karena kendaraan insidental dan membawa pasien corona yang kritis.
Pada saat bersamaan, sebuah sepeda motor Honda Vario bernopol K-4675-KR yang dikendarai Jumanto (37) asal Desa Kaliputu, Kecamatan Kota Kudus berboncengan dengan istri dan anaknya berjalan dari arah utara ke selatan sehingga terjadilah benturan.
Akibat kecelakaan tersebut, pembonceng bernama Ratna mengalami luka pelipis kanan lecet dan menjalani rawat jalan di RSUD Kudus, sementara anaknya mengalami luka lecet dan menjalani rawat jalan di rumah sakit yang sama.
Ia menegaskan kembali bahwa sopir ambulans tersebut tidak serta-merta beniat lari dan meninggalkan tempat kejadian. Namun, saat itu tengah membawa pasien kritis yang harus ditolong.
Sementara itu, Manajer Lazismu Kudus Abdul Latif Muhtadin mengatakan bahwa sopir ambulans tidak berniat melarikan diri karena saat kejadian tengah membawa pasien kritis untuk segera diantar ke Rumah Sakit Aisyiyah Kudus agar cepat tertangani karena satuasi oksigennya menurun.
"Selesai mengantarkan pasien dari Mlonggo, Kabupaten Jepara di rumah sakit di Kudus itu, langsung menyerahkan diri ke Unit Laka Lantas. Kami juga berdamai dan sudah bersilaturahmi ke rumah korban. Keluarga korban juga diberi tali asih untuk biaya pengobatan," ujarnya.
Sopir ambulans tersebut, kata Abdul Latif Muhtadin, juga sempat berupaya membanting stir ke kanan untuk menghindari tabrakan. Akan tetapi, tetap terjadi kecelakaan.
Sementara itu, pasien yang diangkut ambulans, pada hari Senin (19/7) meninggal dunia.