Tamiang Layang (ANTARA) - Pelaksana Tugas (Plt) Camat Benua Lima, Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah, Simon Stevins Oktavianus mengingatkan sekaligus meminta seluruh kepala desa di wilayah setempat, agar membuat perencanaan yang matang dalam pembangunan desa.
"Hati-hati menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes). Matangkan perencanaan dan melaksanakan pembangunan dengan baik," kata Okta di Tamiang Layang, Jumat.
Menurut dia, kepala desa dan jajaran pemerintah desa juga harus membuat laporan pertanggungjawaban dalam setiap pembangunan agar tidak ada masalah hukum di kemudian hari. Untuk itu, Kecamatan Benua Lima dan jajarannya akan melakukan peninjauan lokasi kegiatan pembangunan yang dananya bersumber dari APBDes.
"Peninjauan dilakukan untuk mengetahui dimana lokasinya dan menyandingkan bagaimana perencanaannya dengan kondisi lapangan," kata Okta.
Alumni IPDN itu mengharapkan pembangunan yang dilaksanakan bisa bermanfaat bagi masyarakat desa masing-masing dan pembangunannya berkelanjutan. Untuk itu, Kecamatan Benua Lima itu akan sering melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan di desa yang didanai dari Anggaran Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD).
Dia mengatakan salah satu kegiatan pembangunan yang dicek yakni pembangunan Titian Usaha Tani Baruh Jukung II di Desa Banyu Landas. Sumber dana pembangunan titian usaha tani itu dari DD tahap dua yang sebentar lagi dilaksanakan proses pencairan.
"Sebelum dicairkan kami turun dulu ke lapangan memastikan lokasi tempat pembangunannya ada atau tidak," kata Okta.
Baca juga: DP3AKB Bartim minta orang tua jaga psikis anak di tengah pandemi COVID-19
Pemerintah Kecamatan Benua Lima akan memberikan rekomendasi pencairan dana desa tahap kedua, jika pemerintah desa sudah menyelesaikan surat pertanggungjawaban ADD maupun DD tahap pertama tahun anggaran 2021.
"Jika SPj tahap pertama sudah selesai dan disampaikan ke Kecamatan, barulah kami berikan rekomendasi pencarian tahap berikutnya," demikian Okta.
Baca juga: Bupati Apresiasi Kejari Bartim gelar vaksinasi massal di Kejari Bartim
"Hati-hati menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes). Matangkan perencanaan dan melaksanakan pembangunan dengan baik," kata Okta di Tamiang Layang, Jumat.
Menurut dia, kepala desa dan jajaran pemerintah desa juga harus membuat laporan pertanggungjawaban dalam setiap pembangunan agar tidak ada masalah hukum di kemudian hari. Untuk itu, Kecamatan Benua Lima dan jajarannya akan melakukan peninjauan lokasi kegiatan pembangunan yang dananya bersumber dari APBDes.
"Peninjauan dilakukan untuk mengetahui dimana lokasinya dan menyandingkan bagaimana perencanaannya dengan kondisi lapangan," kata Okta.
Alumni IPDN itu mengharapkan pembangunan yang dilaksanakan bisa bermanfaat bagi masyarakat desa masing-masing dan pembangunannya berkelanjutan. Untuk itu, Kecamatan Benua Lima itu akan sering melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan di desa yang didanai dari Anggaran Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD).
Dia mengatakan salah satu kegiatan pembangunan yang dicek yakni pembangunan Titian Usaha Tani Baruh Jukung II di Desa Banyu Landas. Sumber dana pembangunan titian usaha tani itu dari DD tahap dua yang sebentar lagi dilaksanakan proses pencairan.
"Sebelum dicairkan kami turun dulu ke lapangan memastikan lokasi tempat pembangunannya ada atau tidak," kata Okta.
Baca juga: DP3AKB Bartim minta orang tua jaga psikis anak di tengah pandemi COVID-19
Pemerintah Kecamatan Benua Lima akan memberikan rekomendasi pencairan dana desa tahap kedua, jika pemerintah desa sudah menyelesaikan surat pertanggungjawaban ADD maupun DD tahap pertama tahun anggaran 2021.
"Jika SPj tahap pertama sudah selesai dan disampaikan ke Kecamatan, barulah kami berikan rekomendasi pencarian tahap berikutnya," demikian Okta.
Baca juga: Bupati Apresiasi Kejari Bartim gelar vaksinasi massal di Kejari Bartim