Kuala Kurun (ANTARA) - Bupati Gunung Mas, Kalimantan Tengah Jaya S Monong bersama Wakil Bupati Efrensia L.P Umbing dan lainnya melakukan panen raya jagung hibrida, pada demonstrasi plot (demplot) jagung hibrida milik Kelompok Tani Sejahtera Kecamatan Kurun, Senin.
Demplot jagung hibrida milik Poktan Sejahtera mulai ditanam pada 16 April 2021 lalu, yang artinya dalam waktu sekitar 100 hari sudah bisa dipanen, kata Jaya.
“Ini gambaran bagi kita semua, jika perlakukan penanganan petani seperti pada tanaman demplot ini maka saya yakin nantinya akan meningkatkan produktivitas panen jagung di Gumas,” ucapnya.
Dia berharap pembangunan dan pengelolaan demplot tersebut ke depan dapat menjadi rekomendasi teknis budidaya jagung hibrida, dan dijadikan rujukan dalam arah perencanaan serta penganggaran pengembangan jagung hibrida di Gumas.
Kepada seluruh poktan penerima bantuan pengembangan jagung hibrida diharap agar lebih giat dan serius untuk membudidayakan jagung hibrida, dengan harapan produktivitas jagung akan meningkat.
Baca juga: Pemkab Gumas akan survei sejumlah jembatan
“Syukur jika produktivitas bisa mencapai lebih dari enam ton jagung pipilan per hektare, sesuai gambaran produksi demplot ini,” papar orang nomor satu di kabupaten bermoto Habangkalan Penyang Karuhei Tatau ini.
Kepala Dinas Pertanian Gumas Rody Aristo mengatakan, pada tahun 2021 ini pemkab melakukan pengembangan jagung hibrida seluas 300 hektare dengan sasaran delapan kecamatan, 19 desa, lima kelurahan, dan 32 poktan.
Pemerintah melakukan beberapa strategi pengembangan untuk pelaksanaan jagung hibrida, diantaranya penyediaan benih yang berkualitas varietas NK-212 dan Pertiwi-3, pengalokasian bantuan dana olah lahan, penyediaan sarana produksi, dan lainnya.
Total bantuan pengembangan tanaman tahun 2021 melalui sumber pendanaan APBD II Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran (DPPA) Dinas Pertanian Gumas sebesar Rp3.140.000/hektare, dengan rincian olah tanah Rp1.300.000 dan penyediaan sarprodi Rp1.840.000.
“Kami optimis pengembangan jagung hibrida tahun 2021 di area 300 hektare akan berhasil, dengan mengoptimalkan pengawalan dan pendampingan oleh penyuluh, perubahan pola pikir, keseriusan petani, serta penerapan adopsi teknologi,” demikian Rody Aristo.
Baca juga: Lebihi tonase, Jalan Palangka Raya - Kuala Kurun dipasang portal pembatas
Baca juga: Fraksi Partai Golkar DPRD Gumas sarankan anggaran beberapa sektor ditingkatkan
Baca juga: PKK Gunung Mas beri bantuan bola bocce ke SLBN Kuala Kurun
Demplot jagung hibrida milik Poktan Sejahtera mulai ditanam pada 16 April 2021 lalu, yang artinya dalam waktu sekitar 100 hari sudah bisa dipanen, kata Jaya.
“Ini gambaran bagi kita semua, jika perlakukan penanganan petani seperti pada tanaman demplot ini maka saya yakin nantinya akan meningkatkan produktivitas panen jagung di Gumas,” ucapnya.
Dia berharap pembangunan dan pengelolaan demplot tersebut ke depan dapat menjadi rekomendasi teknis budidaya jagung hibrida, dan dijadikan rujukan dalam arah perencanaan serta penganggaran pengembangan jagung hibrida di Gumas.
Kepada seluruh poktan penerima bantuan pengembangan jagung hibrida diharap agar lebih giat dan serius untuk membudidayakan jagung hibrida, dengan harapan produktivitas jagung akan meningkat.
Baca juga: Pemkab Gumas akan survei sejumlah jembatan
“Syukur jika produktivitas bisa mencapai lebih dari enam ton jagung pipilan per hektare, sesuai gambaran produksi demplot ini,” papar orang nomor satu di kabupaten bermoto Habangkalan Penyang Karuhei Tatau ini.
Kepala Dinas Pertanian Gumas Rody Aristo mengatakan, pada tahun 2021 ini pemkab melakukan pengembangan jagung hibrida seluas 300 hektare dengan sasaran delapan kecamatan, 19 desa, lima kelurahan, dan 32 poktan.
Pemerintah melakukan beberapa strategi pengembangan untuk pelaksanaan jagung hibrida, diantaranya penyediaan benih yang berkualitas varietas NK-212 dan Pertiwi-3, pengalokasian bantuan dana olah lahan, penyediaan sarana produksi, dan lainnya.
Total bantuan pengembangan tanaman tahun 2021 melalui sumber pendanaan APBD II Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran (DPPA) Dinas Pertanian Gumas sebesar Rp3.140.000/hektare, dengan rincian olah tanah Rp1.300.000 dan penyediaan sarprodi Rp1.840.000.
“Kami optimis pengembangan jagung hibrida tahun 2021 di area 300 hektare akan berhasil, dengan mengoptimalkan pengawalan dan pendampingan oleh penyuluh, perubahan pola pikir, keseriusan petani, serta penerapan adopsi teknologi,” demikian Rody Aristo.
Baca juga: Lebihi tonase, Jalan Palangka Raya - Kuala Kurun dipasang portal pembatas
Baca juga: Fraksi Partai Golkar DPRD Gumas sarankan anggaran beberapa sektor ditingkatkan
Baca juga: PKK Gunung Mas beri bantuan bola bocce ke SLBN Kuala Kurun