Puruk Cahu, Kalteng (ANTARA) - Bupati Murung Raya, Kalimantan Tengah, Perdie M Yoseph menyatakan bahwa pergaulan generasi muda atau remaja di kabupaten setempat sudah dalam tahap mengkhawatirkan.
"Anak-anak SMP dan SMA sekarang ini sudah mulai pacaran. Seharusnya mereka sebagai pelajar fokus menuntut ilmu," kata Perdie di Puruk Cahu, Rabu.
Dia pun mengajak para camat, petugas kesehatan, dokter maupun seluruh lapisan masyarakat di Murung Raya, terlibat aktif dan berkomitmen menekan pergaulan bebas yang semakin mengkhawatirkan.
Selain itu, lanjut dia, Camat bersama petugas kesehatan dan dokter harus lebih gencar mensosialisasikan dampak negatif pergaulan bebas, termasuk pernikahan dini. Dengan begitu, diharapkan tidak ada lagi anak-anak di Murung Raya melakukan pergaulan bebas, yang sekarang ini mulai banyak terjadi.
"Perlu disampaikan juga akibat dari pernikahan dini. Ini bisa merenggut masa depan mereka dan rentan terjadi perceraian karena pola pikir yang masih belum sepenuhnya dewasa," ucap Perdie.
Tidak hanya itu, kata Bupati Murung Raya dua periode ini mengatakan, dampak lain dari pernikahan dini juga akan memunculkan permasalahan sosial maupun ekonomi, termasuk akan menambah warga miskin lantaran tidak adanya lapangan pekerjaan bagi mereka.
Untuk itu, pencegahan terhadap pergaulan bebas harus dimulai dari lingkungan terkecil yakni keluarga. Caranya dengan penanaman akidah dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
"Pengawasan jangan sepenuhnya dibebankan kepada tenaga pendidik atau guru. Setiap orang tua memiliki tugas dan kewajiban sama untuk mengawasi putra-putrinya," pesan perdie.
Sebelumnya, Bupati Murung Raya ini melaksanakan kunjungan kerja ke Kelurahan Tumbang Lahung, Kecamatan Permata Intan bersama dihadiri Wakil Ketua DPRD Murung Raya Rahmanto Muhidin, Kepala BPBD Kariadi, Camat Permata Intan, Mizam Chandrapati, Asisten I Sekretariat Daerah (Setda) Mura Sarampang, dan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Asnawiyah.
Baca juga: Bupati Mura: BPD dan kades harus bersinergi bangun desa
Baca juga: Bupati Murung Raya lantik 44 anggota BPD di delapan desa
"Anak-anak SMP dan SMA sekarang ini sudah mulai pacaran. Seharusnya mereka sebagai pelajar fokus menuntut ilmu," kata Perdie di Puruk Cahu, Rabu.
Dia pun mengajak para camat, petugas kesehatan, dokter maupun seluruh lapisan masyarakat di Murung Raya, terlibat aktif dan berkomitmen menekan pergaulan bebas yang semakin mengkhawatirkan.
Selain itu, lanjut dia, Camat bersama petugas kesehatan dan dokter harus lebih gencar mensosialisasikan dampak negatif pergaulan bebas, termasuk pernikahan dini. Dengan begitu, diharapkan tidak ada lagi anak-anak di Murung Raya melakukan pergaulan bebas, yang sekarang ini mulai banyak terjadi.
"Perlu disampaikan juga akibat dari pernikahan dini. Ini bisa merenggut masa depan mereka dan rentan terjadi perceraian karena pola pikir yang masih belum sepenuhnya dewasa," ucap Perdie.
Tidak hanya itu, kata Bupati Murung Raya dua periode ini mengatakan, dampak lain dari pernikahan dini juga akan memunculkan permasalahan sosial maupun ekonomi, termasuk akan menambah warga miskin lantaran tidak adanya lapangan pekerjaan bagi mereka.
Untuk itu, pencegahan terhadap pergaulan bebas harus dimulai dari lingkungan terkecil yakni keluarga. Caranya dengan penanaman akidah dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
"Pengawasan jangan sepenuhnya dibebankan kepada tenaga pendidik atau guru. Setiap orang tua memiliki tugas dan kewajiban sama untuk mengawasi putra-putrinya," pesan perdie.
Sebelumnya, Bupati Murung Raya ini melaksanakan kunjungan kerja ke Kelurahan Tumbang Lahung, Kecamatan Permata Intan bersama dihadiri Wakil Ketua DPRD Murung Raya Rahmanto Muhidin, Kepala BPBD Kariadi, Camat Permata Intan, Mizam Chandrapati, Asisten I Sekretariat Daerah (Setda) Mura Sarampang, dan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Asnawiyah.
Baca juga: Bupati Mura: BPD dan kades harus bersinergi bangun desa
Baca juga: Bupati Murung Raya lantik 44 anggota BPD di delapan desa