Palangka Raya (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah melakukan digitalisasi operasional 50 bank sampah, sehingga bank sampah digital resmi berlaku di kota setempat.

"Langkah awal dimulai dengan 50 bank sampah dan nantinya akan terus kita perbanyak bank sampah yang terlibat. Ke depan juga akan kita tunjuk bank sampah induk dan lainnya sebagai pendukung," kata Kepala DLH Kota Palangka Raya, Achmad Zaini Sabtu malam.

Menurut pria yang akrab disapa Zaini itu, keberadaan Bank Sampah Digital ini merupakan suatu langkah maju di tengah semakin berkembangnya era digital seperti sekarang ini.

Masyarakat "Kota Cantik" dapat mengakses layanan bank sampah digital mengunduh aplikasi "Mountrash" di google play store secara gratis yang selanjutnya melakukan pendaftaran peserta sesuai arahan di aplikasi tersebut.

Zaini mengatakan melalui aplikasi tersebut masyarakat menjadi mudah menyetorkan sampahnya dan bisa diambil langsung ke rumah oleh petugas Bank Sampah.

Salah satunya adalah dapat menambah penghasilan karena saat menukarkan sampah akan mendapatkan imbalan berupa uang yang dikumpulkan dalam rekening yang dimiliki.

"Program bank sampah digital ini merupakan salah satu upaya mewujudkan Kota Palangka Raya yang Cantik dan Bersih dan salah satu bagian dari Misi pembangunan Kota Palangka Raya yaitu "Smart Environment"," katanya.

Bank sampah digital yang juga bertujuan mengurangi jumlah sampah yang dikirim ke Tempat Pemrosesan akhir (TPA) secara resmi diluncurkan pada Jumat lalu hasil kerjasama DLH Kota Palangka Raya dan PT Mountras Avatar Indonesia Jakarta. Kerjasama ini merupakan yang kali pertama di Kalimantan Tengah.

Sekretaris Daerah Kota Palangka Raya Hera Nugrahayu meminta penerapan sistem digitalisasi bank sampah itu semakin diperluas.

"Selain bisa mengatasi sampah atau limbah masyarakat, Ini kesempatan yang baik sebagai langkah memperkuat inovasi dalam pengelolaan sampah. Banyak yang bisa kita benahi di Kota Palangka Raya ini, meski di tengah pandemi COVID-19,” katanya.

Sementara itu melalui pernyataan tertulis CEO Mountrash Avatar Indonesia Gideon W Ketaren mengatakan, digitalisasi bank sampah akan semakin mempermudah pengelolaan sampah.

"Tidak mudah mengatasi persoalan sampah tapi ini merupakan langkah revolusi mental yang seharusnya diikuti daerah-daerah lain. Palangka Raya sudah memberikan contoh yang baik kepada daerah-daerah lain," katanya.

Pewarta : Rendhik Andika
Uploader : Ronny
Copyright © ANTARA 2024