Puruk Cahu (ANTARA) - Dinas Kesehatan Murung Raya, Kalimantan Tengah telah menyediakan fasilitas swab antigen dan PCR di 13 Puskesmas di wilayah setempat.
"Kita telah menyediakan peralatan dan fasilitas swab antigen dan PCR (polymerase chain reaction) pada 13 puskesmas," kata Sekretaris Dinas Kesehatan, dr Suwirman saat rapat koordinasi harian Satgas Penanganan COVID-19 di Puruk Cahu, Jumat.
Dikatakannya, untuk Kabupaten Murung Raya memiliki 15 unit puskesmas yang tersebar di 10 kecamatan yang ada di daerah ini.
"Dari 15 puskesmas itu, baru ada 13 puskesmas yang memiliki fasilitas swab antigen dan PCR, sementara yang belum adalah Puskesmas Barito Tuhup Raya dan Puskesmas Uut Murung," jelasnya.
Sedangkan untuk fasilitas tempat tidur untuk rawat inap warga yang terpapar COVID-19, Suwirman mengatakan baru 8 puskesmas yang menyediakannya.
"Ada 8 Puskesmas yang bisa digunakan untuk rawat inap, dengan catatan fasilitas dan tenaga medis terpenuhi dan hanya untuk pasien yang kondisi ringan sampai sedang. Kalau kondisinya berat akan dirujuk ke RSUD Puruk Cahu," tambahnya.
Tidak hanya itu, Suwirman juga menyampaikan laporan RSUD Puruk Cahu sudah menambah fasilitas tempat tidur untuk mengantisipasi lonjakan pasien COVID-19.
Baca juga: Pemkab Murung Raya optimalkan PPKM tanggulangi pandemi COVID-19
"Pelayanan IGD dan skrining COVID-19 meningkat 200 persen di RSUD Puruk Cahu. Semula melayani 10 tempat tidur, sekarang perluasan menjadi 25 tempat tidur. Rata-rata pasien COVID-19 yang dirawat bergejala sedang, berat atau pneumonia," tambah Suwirman.
Untuk pelayanan tempat isolasi COVID-19 ruang mawar RSUD Puruk Cahu tersedia 42 tempat tidur dengan rincian 22 untuk pasien COVID-19 bergejala berat sampai dengan kritis. Setiap dua hingga enam jam harus ganti oksigen kapasitas besar.
Jumlah pasien yang bergejala berat berpotensi kritis sebanyak 10 orang pasien sehingga harus disiapkan oksigen. Sisanya sebanyak 10 orang dengan gejala sedang dan berat.
Sementara Wakil Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Murung Raya yang juga Wakil Bupati Mura, Rejikinoor menyampaikan, tenaga kesehatan dan instansi terkait menjadi garda terdepan dalam penanganan pandemi.
Rejikinoor meminta kepada seluruh masyarakat untuk bersama-sama mengikuti aturan protokol kesehatan agar pandemi COVID-19 segera berakhir sehingga bisa kembali beraktivitas seperti sediakala.
Baca juga: Vaksinasi massal di Murung Raya diikuti 1.100 orang
"Kita telah menyediakan peralatan dan fasilitas swab antigen dan PCR (polymerase chain reaction) pada 13 puskesmas," kata Sekretaris Dinas Kesehatan, dr Suwirman saat rapat koordinasi harian Satgas Penanganan COVID-19 di Puruk Cahu, Jumat.
Dikatakannya, untuk Kabupaten Murung Raya memiliki 15 unit puskesmas yang tersebar di 10 kecamatan yang ada di daerah ini.
"Dari 15 puskesmas itu, baru ada 13 puskesmas yang memiliki fasilitas swab antigen dan PCR, sementara yang belum adalah Puskesmas Barito Tuhup Raya dan Puskesmas Uut Murung," jelasnya.
Sedangkan untuk fasilitas tempat tidur untuk rawat inap warga yang terpapar COVID-19, Suwirman mengatakan baru 8 puskesmas yang menyediakannya.
"Ada 8 Puskesmas yang bisa digunakan untuk rawat inap, dengan catatan fasilitas dan tenaga medis terpenuhi dan hanya untuk pasien yang kondisi ringan sampai sedang. Kalau kondisinya berat akan dirujuk ke RSUD Puruk Cahu," tambahnya.
Tidak hanya itu, Suwirman juga menyampaikan laporan RSUD Puruk Cahu sudah menambah fasilitas tempat tidur untuk mengantisipasi lonjakan pasien COVID-19.
Baca juga: Pemkab Murung Raya optimalkan PPKM tanggulangi pandemi COVID-19
"Pelayanan IGD dan skrining COVID-19 meningkat 200 persen di RSUD Puruk Cahu. Semula melayani 10 tempat tidur, sekarang perluasan menjadi 25 tempat tidur. Rata-rata pasien COVID-19 yang dirawat bergejala sedang, berat atau pneumonia," tambah Suwirman.
Untuk pelayanan tempat isolasi COVID-19 ruang mawar RSUD Puruk Cahu tersedia 42 tempat tidur dengan rincian 22 untuk pasien COVID-19 bergejala berat sampai dengan kritis. Setiap dua hingga enam jam harus ganti oksigen kapasitas besar.
Jumlah pasien yang bergejala berat berpotensi kritis sebanyak 10 orang pasien sehingga harus disiapkan oksigen. Sisanya sebanyak 10 orang dengan gejala sedang dan berat.
Sementara Wakil Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Murung Raya yang juga Wakil Bupati Mura, Rejikinoor menyampaikan, tenaga kesehatan dan instansi terkait menjadi garda terdepan dalam penanganan pandemi.
Rejikinoor meminta kepada seluruh masyarakat untuk bersama-sama mengikuti aturan protokol kesehatan agar pandemi COVID-19 segera berakhir sehingga bisa kembali beraktivitas seperti sediakala.
Baca juga: Vaksinasi massal di Murung Raya diikuti 1.100 orang