Jakarta (ANTARA) - Presiden Bayern Muenchen, Herbert Hainer mengakui mempertanyakan bagaimana Paris Saint-Germain (PSG) bisa menyesuaikan pengeluaran mereka musim ini dengan aturan Financial Fair Play (FFP).
Raksasa Ligue 1 itu dianggap menjalani periode transfer yang sukses pada musim panas ini, dengan mendatangkan nama-nama besar seperti Lionel Messi, Sergio Ramos dan Gianluigi Donnarumma ke Parc des Princes.
Meski PSG berhasil mengamankan sebagian besar dari mereka dengan status bebas transfer, Hainer kini mempertanyakan bagaimana klub Prancis tersebut bisa mengikuti aturan FFP terkait pengeluaran gaji.
“Saya masih mencoba memahami bagaimana hal itu sejalan dengan financial fair play,” kata presiden berusia 67 tahun itu kepada SportBild, Minggu.
“Saat PSG sedang meningkatkan skuad, kami akan melihat dari dekat bagaimana hal itu dapat sejalan dengan aturan UEFA. Kami berpegang teguh pada itu, dan kami berharap klub lain melakukan hal yang sama."
"Saya tidak terlalu cepat menilai Paris, tetapi kebijakan pembeliannya sudah besar. Bukan biaya transfer yang saya permasalahkan, tetapi gaji."
"Ketika saya mendengar bahwa Messi digaji bersih 40 juta euro (sekitar Rp673 miliar), maka kotornya 80 juta euro (sekitar Rp1,34 triliun). Selain itu, (Achraf) Hakimi, Ramos, Donnarumma - banyak yang datang bersamaan."
Bayern sendiri belum belanja pemain pada bursa transfer musim ini, tetapi mereka telah mendatangkan pelatih Julian Nagelsmann untuk menggantikan Hansi Flick.
Mantan pelatih RB Leipzig itu telah mengisi posisi yang ditinggalkan Flick di Allianz Arena dan telah sukses meraih trofi pertamanya yaitu DFL-Supercup awal bulan ini.
Meski meraih hasil imbang pada pekan pembuka Bundesliga lawan Borussia Monchengladbach, tetapi Hainer yakin pelatih berusia 34 tahun itu akan bertahan di Bayern selama bertahun-tahun mendatang.
"Kami memiliki penerus impian kami," kata Hainer. Bayern Muenchen mengontrak Naglesmann dengan durasi lima tahun.
Raksasa Ligue 1 itu dianggap menjalani periode transfer yang sukses pada musim panas ini, dengan mendatangkan nama-nama besar seperti Lionel Messi, Sergio Ramos dan Gianluigi Donnarumma ke Parc des Princes.
Meski PSG berhasil mengamankan sebagian besar dari mereka dengan status bebas transfer, Hainer kini mempertanyakan bagaimana klub Prancis tersebut bisa mengikuti aturan FFP terkait pengeluaran gaji.
“Saya masih mencoba memahami bagaimana hal itu sejalan dengan financial fair play,” kata presiden berusia 67 tahun itu kepada SportBild, Minggu.
“Saat PSG sedang meningkatkan skuad, kami akan melihat dari dekat bagaimana hal itu dapat sejalan dengan aturan UEFA. Kami berpegang teguh pada itu, dan kami berharap klub lain melakukan hal yang sama."
"Saya tidak terlalu cepat menilai Paris, tetapi kebijakan pembeliannya sudah besar. Bukan biaya transfer yang saya permasalahkan, tetapi gaji."
"Ketika saya mendengar bahwa Messi digaji bersih 40 juta euro (sekitar Rp673 miliar), maka kotornya 80 juta euro (sekitar Rp1,34 triliun). Selain itu, (Achraf) Hakimi, Ramos, Donnarumma - banyak yang datang bersamaan."
Bayern sendiri belum belanja pemain pada bursa transfer musim ini, tetapi mereka telah mendatangkan pelatih Julian Nagelsmann untuk menggantikan Hansi Flick.
Mantan pelatih RB Leipzig itu telah mengisi posisi yang ditinggalkan Flick di Allianz Arena dan telah sukses meraih trofi pertamanya yaitu DFL-Supercup awal bulan ini.
Meski meraih hasil imbang pada pekan pembuka Bundesliga lawan Borussia Monchengladbach, tetapi Hainer yakin pelatih berusia 34 tahun itu akan bertahan di Bayern selama bertahun-tahun mendatang.
"Kami memiliki penerus impian kami," kata Hainer. Bayern Muenchen mengontrak Naglesmann dengan durasi lima tahun.