Jakarta (ANTARA) - Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan bahwa pemimpin adalah tonggak penting bagi korporasi BUMN, sehingga dalam menempatkan seseorang sebagai pimpinan tidak sekedar mendorong individu tetapi harus merupakan sosok yang memiliki kapasitas dan kapabilitas yang baik.

"Memilih seorang pemimpin adalah tonggak yang penting untuk sebuah korporasi, karena kalau sampai salah memilih akhirnya akan menjadi efek bola salju yang menuju ke arah tidak baik. Ini salah satu tantangan yang harus dihadapi," ujar Erick Thohir dalam peluncuran BUMN Muda Mentorship Program di Jakarta, Rabu.

Ia menjelaskan, dalam korporasi BUMN setiap tahun memiliki target-target yang sangat berat. Bahkan hingga tahun 2023 Kementerian BUMN harus mencapai 88 target yang harus dilakukan.

Belum lagi bagaimana terkait  adanya perubahan corporate social responsibility atau CSR yang signifikan, bahwa keberpihakan pada sektor pendidikan menjadi hal yang utama yakni scholarship baik di perusahaan maupun di Kementerian BUMN, kemudian soal penghijauan atau masalah lingkungan hidup.

"Bagaimana kita memastikan keberpihakan BUMN kepada UMKM dapat terimplementawii. Ini semua bukan lip service serta bukan sesuatu yang baru, namun kita sebagai pemimpin ingin memastikan hal tersebut terimplementasi," kata Erick Thohir.

Apalagi sekarang dengan kondisi yang sangat berat akibat pandemi COVID-19, sangat berbeda ketika krisis 1998 di mana UMKM menjadi tulang punggung ekonomi nasional. Namun, sekarang tulang punggungnya yaitu UMKM terdampak. Data-data sudah terlihat di mana tabungan atau saving semakin tinggi, artinya yang besar makin besar sedangkan yang kecil semakin kecil.

Ia menambahkan, posisi BUMN sebagai lokomotif pembangunan ekonomi Indonesia menjadi beban besar yang ditanggung oleh BUMN sehingga penting sebagai korporasi harus menjadi pelopor ketika pendapatan negara sangat berkurang.

"Kita harus pastikan perusahaan BUMN berkelanjutan. Pembayaran pajak, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), deviden sangat diperlukan oleh negara saat ini. Kita juga percaya program-program yang dilakukan oleh negara saat ini terlihat hasilnya di lapangan, maksimal harus kita perbaiki," kata Erick.

Menteri BUMN ingin kepemimpinan dan transformasi di BUMN harus terjadi karena inilah saat yang tepat juga untuk melakukan hal tersebut.

Di sisi lain yang tidak kalah beratnya adalah public services BUMN harus tetap jalan dengan segala tekanan korporasi akibat pasar yang menyusut atau terjadi perubahan model bisnis yang luar biasa.

"Tidak mudah, tapi saya meyakini kalau memiliki kepemimpinan apalagi yang menjalankan dan memegang nilai inti AKHLAK menjadi landasan harusnya bisa. Inilah kenapa saya berharap agar ini benar-benar terjadi, bukan hanya lip services," katanya.

Pewarta : Aji Cakti
Uploader : Ronny
Copyright © ANTARA 2024