Penemuan fosil paus berkaki empat di Mesir

Kamis, 26 Agustus 2021 17:12 WIB

Kairo (ANTARA) - Para ilmuwan pada Rabu mengatakan bahwa mereka telah menemukan di Mesir fosil berusia 43 juta tahun dari spesies paus amfibi berkaki empat yang sebelumnya tidak diketahui.

Penemuan itu membantu para ilmuwan melacak transisi paus dari darat ke laut.

Jenis paus yang baru ditemukan itu termasuk dalam kelompok Protocetidae, yakni sekelompok paus yang punah karena gagal bertahan di masa transisi dari darat ke laut, kata tim peneliti yang dipimpin Mesir dalam sebuah pernyataan.

Fosil paus berkaki empat itu digali dari bebatuan Eosen tengah di Oasis Faiyum di Gurun Barat Mesir, daerah yang dulunya tertutup oleh laut dan telah memberikan banyak penemuan yang menunjukkan evolusi paus.

Kemudian, fosil paus tersebut dipelajari di Pusat Paleontologi Vertebrata Universitas Mansoura (MUVP).

Paus jenis baru yang ditemukan itu diberi nama Phiomicetus anubis dan diperkirakan memiliki panjang tubuh sekitar tiga meter dan massa tubuh sekitar 600 kilogram sehingga paus itu kemungkinan merupakan predator paling atas, kata para peneliti.

Kerangka sebagian dari paus itu mengungkapkan bahwa paus berkaki empat tersebut adalah paus protocetid paling primitif yang diketahui dari Afrika.

"Phiomicetus anubis adalah spesies paus baru yang penting, dan penemuan penting untuk paleontologi Mesir dan Afrika," kata Abdullah Gohar dari MUVP.

Baca juga: Fosil mirip kaki seribu jadi hewan darat tertua dunia

Gohar adalah penulis utama makalah tentang penemuan yang diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the Royal Society B.

Nama genus paus, Phiomicetus, diberikan untuk menghormati tempat paus itu ditemukan, yakni Oasis Fayum. Sementara nama spesiesnya, anubis, mengacu pada Dewa Anubis, yaitu dewa Mesir kuno berkepala anjing yang terkait dengan kegiatan mumifikasi dan kehidupan setelah kematian.

Terlepas dari penemuan fosil baru-baru ini, gambaran besar evolusi paus awal di Afrika sebagian besar tetap menjadi misteri, kata para peneliti.

Pekerjaan di wilayah tersebut berpotensi mengungkap detail baru tentang transisi evolusioner dari paus amfibi ke paus akuatik sepenuhnya.

Dengan bebatuan yang menutupi sekitar 12 juta tahun, penemuan di Oasis Fayum "berkisar dari paus seperti buaya semiakuatik hingga paus air raksasa", kata Mohamed Sameh dari Badan Urusan Lingkungan Mesir.

Penemuan paus baru itu telah menimbulkan pertanyaan tentang ekosistem purba dan mengarahkan penelitian ke pertanyaan-pertanyaan, seperti asal-usul dan kehidupan paus-paus purba di Mesir, kata pendiri MUVP Hesham Sellam.

Sumber: Reuters

Baca juga: Arkeolog temukan fosil manusia purba di gua besar Meksiko

Baca juga: Pencuri Fosil Telur Dinosaurus Berhasil Ditangkap Polisi

Baca juga: Arkeolog Meksiko Gali Fosil Mammoth Era Pleistosen

Pewarta : Yuni Arisandy Sinaga
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Paus Fransiskus desak penyelidikan atas genosida di Jalur Gaza

18 November 2024 8:54 Wib

Paus : Pemboman Israel di Gaza dan Lebanon 'tidak bermoral'

30 September 2024 13:04 Wib

Tim Densus 88 tangkap tujuh penyebar teror saat kedatangan Paus Fransiskus

06 September 2024 17:38 Wib

Menkominfo sebut kunjungan Paus Fransiskus cerminan bangsa jaga kerukunan

06 September 2024 16:13 Wib

Benarkah HMI tolak kedatangan Paus di Indonesia? Ini faktanya

05 September 2024 15:21 Wib
Terpopuler

APBN 2025 terbanyak di Pusat, Teras Narang sebut kepala daerah dituntut inovatif

Kabar Daerah - 14 December 2024 18:23 Wib

Disarpustaka Kapuas sambut siswa SD Islam Azza dalam kegiatan literasi

Kabar Daerah - 17 December 2024 10:52 Wib

Waket DPRD Bartim jadi dewan pakar Pemuda Katolik Pusat

Kabar Daerah - 18 jam lalu

DPUPR Perkim: Proyek peningkatan jalan lingkar timur berlanjut 2025

Kabar Daerah - 15 December 2024 6:52 Wib

DPRD Palangka Raya sepakat bahas raperda Penyelenggaraan Ketenagakerjaan

Kabar Daerah - 17 December 2024 11:56 Wib