Sampit (ANTARA) - Dewan Pengurus Daerah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah turun ke lokasi banjir yang terjadi di wilayah utara kabupaten ini seraya meminta pemerintah merelokasi puskesmas yang terendam banjir.
"Kami berharap kepada pemerintah daerah, khususnya Pemkab Kotawaringin Timur dan wakil rakyat, supaya bangunan ini direlokasi. Jangan sampai kejadian ini terus menerus setiap tahun mengganggu pelayanan di Puskesmas Tumbang Penyahuan," kata Ketua DPD PPNI Kotawaringin Timur Andriansyah di Bukit Santuai, Kamis.
Saat ini banjir melanda empat kecamatan di wilayah utara yaitu Bukit Santuai, Antang Kalang, Telaga Antang dan Mentaya Hulu. Andriansyah bersama enam pengurus DPD PPNI lainnya turun berkunjung ke lokasi banjir.
Secara khusus mereka mendatangi Puskesmas Tumbang Penyahuan di Kecamatan Bukit Santuai. Puskesmas ini terendam cukup parah karena berada di dataran rendah.
Andriansyah bersama rekan-rekannya bahkan bercebur melihat kondisi ruangan puskesmas yang terendam banjir. Ketinggian air yang merendam kawasan itu hingga hampir dada orang dewasa.
Bangunan pelayanan kesehatan itu termasuk lokasi cukup parah dilanda banjir di kawasan itu. Banjir membuat kegiatan di puskesmas tersebut terpaksa dialihkan.
DPD PPNI sangat prihatin dengan kondisi ini karena pelayanan kesehatan kepada masyarakat menjadi kurang maksimal. Apalagi kejadian ini terjadi hampir setiap tahun ketika sungai meluap saat musim hujan.
Baca juga: Peserta seleksi CASN Pemkab Kotim wajib tes antigen
"Kami datang melihat secara langsung kondisi Puskesmas Tumbang Penyahuan. Keadaan fasilitas kesehatan memang tenggelam oleh banjir. Pelayanan sementara dialihkan ke aula kantor kecamatan," katanya.
Kedatangan pengurus DPD PPNI Kotawaringin Timur ke lokasi banjir juga membawa bantuan, khususnya untuk rekan-rekan mereka sesama tenaga kesehatan. Kedatangan mereka serta bantuan yang diberikan merupakan bentuk kepedulian sekaligus dukungan semangat agar tenaga kesehatan tetap mempunyai motivasi tinggi dalam menjalankan tugas serta tanggung jawab melayani masyarakat.
Sementara itu di Sampit, Bupati Halikinnor yang dimintai komentar terkait puskesmas terendam banjir mengatakan, pihaknya sudah merencanakan merelokasi puskesmas tersebut ke lokasi yang aman dari banjir.
"Puskesmas Tumbang Penyahuan di Kecamatan Bukit Santuai itu nanti kita relokasi ke atas bukit supaya tidak lagi terendam saat banjir seperti sekarang," demikian Halikinnor saat memantau vaksinasi COVID-19 untuk ibu hamil di atrium sebuah mal di Sampit.
Baca juga: DPRD Kotim dukung BNNP bongkar bandar besar narkoba
"Kami berharap kepada pemerintah daerah, khususnya Pemkab Kotawaringin Timur dan wakil rakyat, supaya bangunan ini direlokasi. Jangan sampai kejadian ini terus menerus setiap tahun mengganggu pelayanan di Puskesmas Tumbang Penyahuan," kata Ketua DPD PPNI Kotawaringin Timur Andriansyah di Bukit Santuai, Kamis.
Saat ini banjir melanda empat kecamatan di wilayah utara yaitu Bukit Santuai, Antang Kalang, Telaga Antang dan Mentaya Hulu. Andriansyah bersama enam pengurus DPD PPNI lainnya turun berkunjung ke lokasi banjir.
Secara khusus mereka mendatangi Puskesmas Tumbang Penyahuan di Kecamatan Bukit Santuai. Puskesmas ini terendam cukup parah karena berada di dataran rendah.
Andriansyah bersama rekan-rekannya bahkan bercebur melihat kondisi ruangan puskesmas yang terendam banjir. Ketinggian air yang merendam kawasan itu hingga hampir dada orang dewasa.
Bangunan pelayanan kesehatan itu termasuk lokasi cukup parah dilanda banjir di kawasan itu. Banjir membuat kegiatan di puskesmas tersebut terpaksa dialihkan.
DPD PPNI sangat prihatin dengan kondisi ini karena pelayanan kesehatan kepada masyarakat menjadi kurang maksimal. Apalagi kejadian ini terjadi hampir setiap tahun ketika sungai meluap saat musim hujan.
Baca juga: Peserta seleksi CASN Pemkab Kotim wajib tes antigen
"Kami datang melihat secara langsung kondisi Puskesmas Tumbang Penyahuan. Keadaan fasilitas kesehatan memang tenggelam oleh banjir. Pelayanan sementara dialihkan ke aula kantor kecamatan," katanya.
Kedatangan pengurus DPD PPNI Kotawaringin Timur ke lokasi banjir juga membawa bantuan, khususnya untuk rekan-rekan mereka sesama tenaga kesehatan. Kedatangan mereka serta bantuan yang diberikan merupakan bentuk kepedulian sekaligus dukungan semangat agar tenaga kesehatan tetap mempunyai motivasi tinggi dalam menjalankan tugas serta tanggung jawab melayani masyarakat.
Sementara itu di Sampit, Bupati Halikinnor yang dimintai komentar terkait puskesmas terendam banjir mengatakan, pihaknya sudah merencanakan merelokasi puskesmas tersebut ke lokasi yang aman dari banjir.
"Puskesmas Tumbang Penyahuan di Kecamatan Bukit Santuai itu nanti kita relokasi ke atas bukit supaya tidak lagi terendam saat banjir seperti sekarang," demikian Halikinnor saat memantau vaksinasi COVID-19 untuk ibu hamil di atrium sebuah mal di Sampit.
Baca juga: DPRD Kotim dukung BNNP bongkar bandar besar narkoba