Sampit (ANTARA) - Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah turun ke lokasi banjir di kawasan utara kabupaten tersebut dengan membawa bantuan untuk korban banjir.

"Bantuan sudah kami serahkan Minggu (29/8) kemarin di lokasi. Kami berharap bantuan itu bisa membantu mengurangi beban saudara-saudara kita yang mengalami musibah banjir ini," kata Ketua DPD KNPI Kotawaringin Timur Endra Rosana di Sampit, Senin.

Banjir yang terjadi sejak pekan lalu merendam ratusan rumah di empat kecamatan di wilayah utara yaitu Bukit Santuai, Antang Kalang, Telaga Antang dan Mentaya Hulu. Meski berangsur surut namun masyarakat masih waspada terhadap ancaman banjir susulan karena hujan masih sering terjadi.

KNPI Kotawaringin Timur turun ke lokasi banjir dengan membawa bantuan untuk korban banjir di Kecamatan Mentaya Hulu. Bantuan berupa 80 paket sembako dan sejumlah pakaian itu diserahkan kepada pemerintah kecamatan setempat untuk dibagikan kepada korban banjir.

Endra menyebutkan, bantuan tersebut merupakan sumbangan dari senior-senior kepemudaan di Kotim dan pengurus KNPI. Meski jumlahnya tidak banyak, namun ini merupakan wujud kepedulian generasi mudah, khususnya KNPI terhadap warga yang sedang dilanda musibah banjir.

Baca juga: DPRD Kotim prihatin Perda Pengawasan Minuman Beralkohol tidak dijalankan

Pengurus KNPI sengaja turun langsung ke lokasi banjir karena juga ingin memberi dukungan moril kepada masyarakat yang tertimpa musibah tersebut agar tetap sabar dan semangat menghadapi ujian ini.

"Bantuan ini sebagai bentuk kepedulian kami atas apa yang dirasakan oleh masyarakat korban banjir, diantaranya di Kecamatan Mentaya Hulu. Masyarakat sedang diuji di tengah pandemi COVID-19 ini ditambah lagi bencana musiman banjir yang membuat mereka sulit beraktivitas. Semoga masyarakat sabar menghadapi ini," harap Endra.

Endra mengajak semua pihak membantu masyarakat yang menjadi korban banjir. Perusahaan besar swasta juga diharapkan memberikan bantuan untuk masyarakat korban banjir.

Bantuan sangat dibutuhkan karena selama banjir terjadi maka sebagian besar masyarakat tidak bisa bekerja bertani, menangkap ikan maupun pekerjaan lain karena wilayah mereka terendam banjir.

Endra juga berharap ada upaya atau solusi dari pemerintah terhadap musibah banjir yang terus terulang. Meski ini disebabkan faktor alam, namun diharapkan ada langkah agar keselamatan masyarakat tidak terancam saat banjir seperti sekarang ini, seperti relokasi maupun solusi lainnya.

Baca juga: Pembelajaran tatap muka terbatas di Kotim terapkan protokol kesehatan ketat

Baca juga: Legislator Kotim dukung pemkab gandeng swasta manfaatkan sampah

Baca juga: Kubah Syekh Abu Hamid di Ujung Pandaran disepakati direlokasi

Pewarta : Norjani
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024