Palangka Raya (ANTARA) - Legislator Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah Sigit Widodo meminta kepada masyarakat agar tetap mewaspadai cuaca ekstrem yang melanda daerah itu.
"Yang harus diwaspadai seperti munculnya wabah Demam Berdarah Dengue (DBD), sambaran petir dan banjir akibat hujan deras, sebab debit air sungai di daerah kita mulai naik," kata Sigit di Palangka Raya, Jumat.
Dia menuturkan, dengan tetap waspada, maka masyarakat tidak akan terkejut lagi apabila terjadi di lingkup pemukimannya masing-masing.
Baca juga: Agustiar Sabran dorong kreativitas masyarakat Kalteng melalui lomba video
Karena masyarakat sudah mengantisipasi terlebih dahulu, sehingga apa yang dikhawatirkan sudah dapat ditanggulangi sebelum kejadian.
"Lebih baik dilakukan sebelum terjadi dari pada setelah kejadian," katanya.
Politisi yang tergabung di Komisi C yang membidangi Pendidikan, Pariwisata dan Kesehatan itu, mengingatkan kepada masyarakat di tengah cuaca ekstrem seperti ini, masyarakat harus melakukan gotong royong membersihkan drainase dan pemukiman warga dari sampah yang dapat menjadi sumber penyakit.
Baca juga: Warga Palangka Raya diminta melapor ke kelurahan jika lakukan isoman
Terutama wabah DBD sangat berpotensi muncul di permukiman apabila masyarakat tidak membiasakan pola hidup sehat. Karena berkaca pada tahun-tahun lalu, wabah DBD ada merenggut nyawa warga Kota Palangka Raya.
"Maka dari itu, mari gencar melakukan kerja bakti di lokasi komplek perumahan masing-masing, karena bertujuan selain komplek bersih juga menghindari munculnya DBD," ucapnya.
Selain itu, Kader PDIP Kota Palangka Raya tersebut juga menegaskan, sambaran petir yang juga dapat membahayakan warga harus diantisipasi. Salah satunya masyarakat untuk tidak berkeliaran ketika hujan mengguyur wajah 'Kota Cantik' julukan Palangka Raya.
Baca juga: Tim Agustiar Sabran terus bergerak bantu masyarakat di masa pandemi
Karena sambaran petir mengenai warga pernah terjadi juga di Kota Palangka Raya dan mengakibatkan korbannya meninggal dunia. Hal tersebut juga jangan sampai terjadi kembali.
"Yang menjadi tahunan yakni bencana banjir akibat luapan air Sungai Kahayan, karena air tersebut bisa merendam pemukiman warga. Antisipasinya yang utama yakni apabila masih ada kabel listrik yang menjuntai bisa diperbaiki dan bahaya buat anak-anak," ungkap Sigit.
Baca juga: Pemkot diminta segera kucurkan bansos untuk masyarakat
Baca juga: HUT Palangka Raya ke-64 penambah semangat memajukan pembangunan
"Yang harus diwaspadai seperti munculnya wabah Demam Berdarah Dengue (DBD), sambaran petir dan banjir akibat hujan deras, sebab debit air sungai di daerah kita mulai naik," kata Sigit di Palangka Raya, Jumat.
Dia menuturkan, dengan tetap waspada, maka masyarakat tidak akan terkejut lagi apabila terjadi di lingkup pemukimannya masing-masing.
Baca juga: Agustiar Sabran dorong kreativitas masyarakat Kalteng melalui lomba video
Karena masyarakat sudah mengantisipasi terlebih dahulu, sehingga apa yang dikhawatirkan sudah dapat ditanggulangi sebelum kejadian.
"Lebih baik dilakukan sebelum terjadi dari pada setelah kejadian," katanya.
Politisi yang tergabung di Komisi C yang membidangi Pendidikan, Pariwisata dan Kesehatan itu, mengingatkan kepada masyarakat di tengah cuaca ekstrem seperti ini, masyarakat harus melakukan gotong royong membersihkan drainase dan pemukiman warga dari sampah yang dapat menjadi sumber penyakit.
Baca juga: Warga Palangka Raya diminta melapor ke kelurahan jika lakukan isoman
Terutama wabah DBD sangat berpotensi muncul di permukiman apabila masyarakat tidak membiasakan pola hidup sehat. Karena berkaca pada tahun-tahun lalu, wabah DBD ada merenggut nyawa warga Kota Palangka Raya.
"Maka dari itu, mari gencar melakukan kerja bakti di lokasi komplek perumahan masing-masing, karena bertujuan selain komplek bersih juga menghindari munculnya DBD," ucapnya.
Selain itu, Kader PDIP Kota Palangka Raya tersebut juga menegaskan, sambaran petir yang juga dapat membahayakan warga harus diantisipasi. Salah satunya masyarakat untuk tidak berkeliaran ketika hujan mengguyur wajah 'Kota Cantik' julukan Palangka Raya.
Baca juga: Tim Agustiar Sabran terus bergerak bantu masyarakat di masa pandemi
Karena sambaran petir mengenai warga pernah terjadi juga di Kota Palangka Raya dan mengakibatkan korbannya meninggal dunia. Hal tersebut juga jangan sampai terjadi kembali.
"Yang menjadi tahunan yakni bencana banjir akibat luapan air Sungai Kahayan, karena air tersebut bisa merendam pemukiman warga. Antisipasinya yang utama yakni apabila masih ada kabel listrik yang menjuntai bisa diperbaiki dan bahaya buat anak-anak," ungkap Sigit.
Baca juga: Pemkot diminta segera kucurkan bansos untuk masyarakat
Baca juga: HUT Palangka Raya ke-64 penambah semangat memajukan pembangunan