Jakarta (ANTARA) - Pemerintah bergerak cepat mengantisipasi masuknya virus COVID-19 varian Mu ke Tanah Air dengan meningkatkan pengawasan di seluruh area pintu masuk ke Indonesia dari luar negeri.
“Pemerintah bergerak cepat dan tepat untuk mengantisipasi masuknya COVID-19 Varian Mu atau B.1.621. Semua ini dilakukan agar Indonesia tidak mengalami gelombang ketiga COVID-19,” ujar Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate dalam siaran pers dikutip Selasa.
Johnny memastikan bahwa pengawasan dilakukan di seluruh pintu masuk, seperti bandara dan pelabuhan.
Pemeriksaan dilakukan secara "whole genome sequencing" kepada seluruh WNI atau WNA yang memiliki riwayat perjalanan ke negara dengan tingkat penyebaran Varian Mu tinggi, seperti Kolombia, Jepang, India, Hongkong, Ekuador.
"Whole genome sequencing" merupakan upaya untuk mengetahui penyebaran mutasi virus SARS-Cov2 atau COVID-19.
Meskipun per Senin (6/9), Varian Mu telah ditemukan di 46 negara, namun varian ini belum ditemukan di negara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Hingga kini, lanjut Johnny, WHO mengategorikan Varian Mu sebagai Variant of Interest (Vol) atau varian yang perlu kajian lebih lanjut terkait dampak dalam penularan dan tingkat laju penularannya.
Menkominfo juga menyebutkan bahwa pemerintah mendorong seluruh pemangku kebijakan di daerah untuk mendukung pemeriksaan "whole genome sequencing" dengan mengirimkan sampel. Hal ini dilakukan untuk mempercepat proses analisis dan pemeriksaan.
“Pemerintah minta masyarakat untuk tak terjebak euforia penurunan kasus harian COVID-19 dan pembukaan di beberapa sektor secara gradual, karena potensi masuknya varian baru tetap ada," kata dia.
Seluruh masyarakat juga diminta tetap waspada dan disiplin memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan serta menyegerakan vaksinasi.
“Pemerintah bergerak cepat dan tepat untuk mengantisipasi masuknya COVID-19 Varian Mu atau B.1.621. Semua ini dilakukan agar Indonesia tidak mengalami gelombang ketiga COVID-19,” ujar Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate dalam siaran pers dikutip Selasa.
Johnny memastikan bahwa pengawasan dilakukan di seluruh pintu masuk, seperti bandara dan pelabuhan.
Pemeriksaan dilakukan secara "whole genome sequencing" kepada seluruh WNI atau WNA yang memiliki riwayat perjalanan ke negara dengan tingkat penyebaran Varian Mu tinggi, seperti Kolombia, Jepang, India, Hongkong, Ekuador.
"Whole genome sequencing" merupakan upaya untuk mengetahui penyebaran mutasi virus SARS-Cov2 atau COVID-19.
Meskipun per Senin (6/9), Varian Mu telah ditemukan di 46 negara, namun varian ini belum ditemukan di negara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Hingga kini, lanjut Johnny, WHO mengategorikan Varian Mu sebagai Variant of Interest (Vol) atau varian yang perlu kajian lebih lanjut terkait dampak dalam penularan dan tingkat laju penularannya.
Menkominfo juga menyebutkan bahwa pemerintah mendorong seluruh pemangku kebijakan di daerah untuk mendukung pemeriksaan "whole genome sequencing" dengan mengirimkan sampel. Hal ini dilakukan untuk mempercepat proses analisis dan pemeriksaan.
“Pemerintah minta masyarakat untuk tak terjebak euforia penurunan kasus harian COVID-19 dan pembukaan di beberapa sektor secara gradual, karena potensi masuknya varian baru tetap ada," kata dia.
Seluruh masyarakat juga diminta tetap waspada dan disiplin memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan serta menyegerakan vaksinasi.