Buntok (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah mengadakan rapat koordinasi pemutakhiran daftar pemilih berkelanjutan triwulan III.
"Rapat koordinasi triwulan III dilaksanakan untuk memutakhirkan kembali data pemilih yang ada di daerah ini," kata Ketua KPU Barito Selatan, Bahruddin di Buntok, Kamis.
Berdasarkan hasil pemutakhiran antara Juni 2021 hingga akhir Agustus 2021, jumlah pemilih mengalami penambahan sebanyak 607 pemilih dan pengurangan sebanyak 116 pemilih.
Jumlah tersebut mengalami penambahan dari data pemutakhiran triwulan II yang dilaksanakan setelah pemilihan gubernur tahun 2020 lalu yang berjumlah sebanyak 95.421 orang pemilih.
Dengan demikian, jumlah pemilih dari hasil pemutakhiran data pemilih berkelanjutan sampai dengan Akhir Agustus 2021 adalah sebanyak 95.912 orang pemilih.
Ia menjelaskan, penambahan pemilih tersebut didominasi oleh pemilih pemula yang usianya mencapai 17 tahun dalam bulan berjalan, serta beberapa diantaranya merupakan pensiunan TNI-Polri.
Sementara untuk pemilih berkurang adalah penduduk Barito Selatan yang terdaftar dalam daftar pemilih namun telah meninggal secara faktual yang ditemukan di lapangan. Disamping itu, berkurangnya jumlah pemilih dalam daftar pemilih ada yang telah menjadi anggota TNI ataupun Polri.
Ia menjelaskan, sumber data yang digunakan dalam pemutakhiran data pemilih ini berasal dari Disdukcapil Barsel, serta data dari Polres dan Kodim 1012 Buntok bagi pemilih yang menjadi TNI/POLRI maupun yang memasuki purna tugas sebagai anggota TNI/POLRI.
“Data pemilih kita, idealnya terus mengalami penambahan. Namun lebih jauh dari bertambahnya data pemilih tersebut adalah validitas dan akurasi dari data pemilih yang terus membaik,” terangnya.
Ia menyampaikan untuk memperoleh data pemilih yang valid dan akurat, dukungan dan kerja sama dari berbagai pihak sangat diperlukan. KPU Barito Selatan secara berkala juga menginformasikan tentang pemutakhiran data pemilih berkelanjutan melalui akun media sosial, namun disayangkan, belum mendapat respon sesuai harapan dari masyarakat.
“Kami dan kita semua optimistis, proses pemutakhiran data pemilih yang terus dilakukan secara berkelanjutan akan semakin mendapat perhatian dari berbagai pihak,” harap Bahruddin.
Karena pemutakhiran ini dilakukan bertujuan untuk menyusun daftar pemilih dan berdasarkan fakta, selain digunakan dalam penyelenggaraan pemilu, juga untuk kepentingan lainnya.
"Data pemilih juga digunakan dalam berbagai kepentingan, diantaranya data pemilih digunakan sebagai basis data mendukung program vaksinansi nasional COVID-19 oleh Kemenkes," jelasnya.
Kemudian data pemilih digunakan oleh Kementerian Koperasi dan UKM dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional untuk mendukung program Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM).
"Data pemilih ini juga digunakan dalam pelaksanaan pemilihan kepala desa. Bisa jadi kedepannya akan digunakan pula untuk mendukung program-program pemerintah lainnya," tambah dia.
"Rapat koordinasi triwulan III dilaksanakan untuk memutakhirkan kembali data pemilih yang ada di daerah ini," kata Ketua KPU Barito Selatan, Bahruddin di Buntok, Kamis.
Berdasarkan hasil pemutakhiran antara Juni 2021 hingga akhir Agustus 2021, jumlah pemilih mengalami penambahan sebanyak 607 pemilih dan pengurangan sebanyak 116 pemilih.
Jumlah tersebut mengalami penambahan dari data pemutakhiran triwulan II yang dilaksanakan setelah pemilihan gubernur tahun 2020 lalu yang berjumlah sebanyak 95.421 orang pemilih.
Dengan demikian, jumlah pemilih dari hasil pemutakhiran data pemilih berkelanjutan sampai dengan Akhir Agustus 2021 adalah sebanyak 95.912 orang pemilih.
Ia menjelaskan, penambahan pemilih tersebut didominasi oleh pemilih pemula yang usianya mencapai 17 tahun dalam bulan berjalan, serta beberapa diantaranya merupakan pensiunan TNI-Polri.
Sementara untuk pemilih berkurang adalah penduduk Barito Selatan yang terdaftar dalam daftar pemilih namun telah meninggal secara faktual yang ditemukan di lapangan. Disamping itu, berkurangnya jumlah pemilih dalam daftar pemilih ada yang telah menjadi anggota TNI ataupun Polri.
Ia menjelaskan, sumber data yang digunakan dalam pemutakhiran data pemilih ini berasal dari Disdukcapil Barsel, serta data dari Polres dan Kodim 1012 Buntok bagi pemilih yang menjadi TNI/POLRI maupun yang memasuki purna tugas sebagai anggota TNI/POLRI.
“Data pemilih kita, idealnya terus mengalami penambahan. Namun lebih jauh dari bertambahnya data pemilih tersebut adalah validitas dan akurasi dari data pemilih yang terus membaik,” terangnya.
Ia menyampaikan untuk memperoleh data pemilih yang valid dan akurat, dukungan dan kerja sama dari berbagai pihak sangat diperlukan. KPU Barito Selatan secara berkala juga menginformasikan tentang pemutakhiran data pemilih berkelanjutan melalui akun media sosial, namun disayangkan, belum mendapat respon sesuai harapan dari masyarakat.
“Kami dan kita semua optimistis, proses pemutakhiran data pemilih yang terus dilakukan secara berkelanjutan akan semakin mendapat perhatian dari berbagai pihak,” harap Bahruddin.
Karena pemutakhiran ini dilakukan bertujuan untuk menyusun daftar pemilih dan berdasarkan fakta, selain digunakan dalam penyelenggaraan pemilu, juga untuk kepentingan lainnya.
"Data pemilih juga digunakan dalam berbagai kepentingan, diantaranya data pemilih digunakan sebagai basis data mendukung program vaksinansi nasional COVID-19 oleh Kemenkes," jelasnya.
Kemudian data pemilih digunakan oleh Kementerian Koperasi dan UKM dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional untuk mendukung program Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM).
"Data pemilih ini juga digunakan dalam pelaksanaan pemilihan kepala desa. Bisa jadi kedepannya akan digunakan pula untuk mendukung program-program pemerintah lainnya," tambah dia.