Buntok (ANTARA) - Legislator Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah, Bhaskaroga Basuki Dwiatmaja mengatakan, literasi digital harus terus ditanamkan kepada masyarakat terutama kepada generasi muda.
"Penanaman literasi digital ini penting dilakukan kepada masyarakat khususnya kepada generasi muda," katanya di Buntok, Kamis.
Dijelaskannya dengan menanamkan pengetahuan serta kecakapan pengguna dalam memanfaatkan media digital, seperti alat komunikasi, jaringan internet dan lainnya, maka dalam bermedia digital dapat menjunjung etika serta tata krama.
"Dengan demikian, tidak ada hoaks maupun ujaran kebencian yang terjadi," ucap politisi dari Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Barito Selatan itu.
Bhaskaroga menyebut, literasi digital untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat. Mengingat saat ini media sosial menjadi sebuah kebutuhan dan salah satu ruang berinteraksi antar sesama, sehingga juga menyebabkan munculnya hoaks maupun ujaran kebencian dan ini perlu dilawan bersama-sama.
Disampaikannya, cara melawan hoaks dan ujaran kebencian tersebut, yakni para pengguna media sosial harus memahami literasi digital termasuk batasan mana saja yang boleh atau tidak untuk dipublikasikan ke khalayak ramai, serta pentingnya etika atau tata krama dalam ruang digital itu sendiri.
"Untuk bisa melawan hoaks dan ujaran kebencian ini perlu pemahaman. Apa yang boleh dibagikan dan batasan mana yang tidak boleh, ibaratnya saring dulu sebelum sharing," kata Bhaskaroga yang akrab disapa Besbes itu.
Dalam memberikan pemahaman serta penanaman pentingnya literasi digital bagi para pelajar, perlu adanya sosialisasi yang dilakukan instansi terkait maupun dewan guru yang berada di sekolah.
"Penanaman literasi digital ini penting dilakukan kepada masyarakat khususnya kepada generasi muda," katanya di Buntok, Kamis.
Dijelaskannya dengan menanamkan pengetahuan serta kecakapan pengguna dalam memanfaatkan media digital, seperti alat komunikasi, jaringan internet dan lainnya, maka dalam bermedia digital dapat menjunjung etika serta tata krama.
"Dengan demikian, tidak ada hoaks maupun ujaran kebencian yang terjadi," ucap politisi dari Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Barito Selatan itu.
Bhaskaroga menyebut, literasi digital untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat. Mengingat saat ini media sosial menjadi sebuah kebutuhan dan salah satu ruang berinteraksi antar sesama, sehingga juga menyebabkan munculnya hoaks maupun ujaran kebencian dan ini perlu dilawan bersama-sama.
Disampaikannya, cara melawan hoaks dan ujaran kebencian tersebut, yakni para pengguna media sosial harus memahami literasi digital termasuk batasan mana saja yang boleh atau tidak untuk dipublikasikan ke khalayak ramai, serta pentingnya etika atau tata krama dalam ruang digital itu sendiri.
"Untuk bisa melawan hoaks dan ujaran kebencian ini perlu pemahaman. Apa yang boleh dibagikan dan batasan mana yang tidak boleh, ibaratnya saring dulu sebelum sharing," kata Bhaskaroga yang akrab disapa Besbes itu.
Dalam memberikan pemahaman serta penanaman pentingnya literasi digital bagi para pelajar, perlu adanya sosialisasi yang dilakukan instansi terkait maupun dewan guru yang berada di sekolah.