Kuala Kurun (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, melalui Dinas Kesehatan terus berupaya meningkatkan mutu dari pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) yang ada di kabupaten setempat.
“Salah satu upaya kami adalah dengan melaksanakan workshop pemahaman standar instrumen akreditasi fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) dalam hal ini puskesmas,” kata Pelaksana Tugas Kepala Dinkes Gumas Evelnie saat membuka workshop di Kuala Kurun, Kamis.
Dikatakan olehnya, ada 17 puskesmas yang tersebar di seluruh kecamatan yang ada di Gumas. Seluruh puskesmas tersebut telah terakreditasi dengan rincian tiga puskesmas terakreditasi tingkat madya dan 14 puskesmas tingkat dasar.
Walau 17 puskesmas di kabupaten bermoto ‘Habangkalan Penyang Karuhei Tatau’ telah terakreditasi, tutur dia, tetap akan dilakukan monitoring dan evaluasi untuk memantau apakah terjadi peningkatan mutu atau sebaliknya.
Baca juga: Gunung Mas dorong keberadaan Masyarakat Hukum Adat
Oleh sebab itu, melalui workshop ini diharap dapat memberi pemahaman lebih dalam kepada peserta, tentang berbagai tahapan standar instrumen terkait dengan kriteria akreditasi yang akan ditetapkan mulai tahun 2021.
Terlebih pada standar baru akreditasi puskesmas terdapat satu bab khusus terkait program penurunan stunting, tuberkulosis, angka kematian ibu dan angka kematian neonates, penyakit tidak menular, serta peningkatan cakupan imunisasi.
“Jika beberapa saat lalu kita melihat akreditasi masih menjadi sesuatu yang berat maka dengan adanya workshop ini saya yakin persepsi tersebut akan berubah,” papar dia.
Dia menyebut, akreditasi adalah strategi pelayanan yang diberikan dan jadi bagian yang tidak terpisahkan dengan pelayanan. Di mana ada pelayanan di situ ada mutu, selalu bergerak dan terus menerus meningkat.
Ketua panitia kegiatan, Priesmeilyn mengatakan bahwa kegiatan ini tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman bagi tenaga kesehatan di puskesmas, khususnya tentang standar instrumen akreditasi puskesmas.
“Peserta workshop ini berasal dari 17 puskesmas, dengan total keseluruhan berjumlah 34 orang. Kegiatan dilaksanakan selama dua hari, mulai 21 – 22 Oktober 2021,” demikian Priesmeilyn.
Baca juga: Bupati Gumas: Anak tidak hanya sekedar objek penikmat pembangunan
Baca juga: Mantan Kepala DPMPTSP Gumas maju pilkades di Bereng Malaka
Baca juga: Capaian belum optimal, Teras ajak masyarakat Gumas proaktif divaksin
“Salah satu upaya kami adalah dengan melaksanakan workshop pemahaman standar instrumen akreditasi fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) dalam hal ini puskesmas,” kata Pelaksana Tugas Kepala Dinkes Gumas Evelnie saat membuka workshop di Kuala Kurun, Kamis.
Dikatakan olehnya, ada 17 puskesmas yang tersebar di seluruh kecamatan yang ada di Gumas. Seluruh puskesmas tersebut telah terakreditasi dengan rincian tiga puskesmas terakreditasi tingkat madya dan 14 puskesmas tingkat dasar.
Walau 17 puskesmas di kabupaten bermoto ‘Habangkalan Penyang Karuhei Tatau’ telah terakreditasi, tutur dia, tetap akan dilakukan monitoring dan evaluasi untuk memantau apakah terjadi peningkatan mutu atau sebaliknya.
Baca juga: Gunung Mas dorong keberadaan Masyarakat Hukum Adat
Oleh sebab itu, melalui workshop ini diharap dapat memberi pemahaman lebih dalam kepada peserta, tentang berbagai tahapan standar instrumen terkait dengan kriteria akreditasi yang akan ditetapkan mulai tahun 2021.
Terlebih pada standar baru akreditasi puskesmas terdapat satu bab khusus terkait program penurunan stunting, tuberkulosis, angka kematian ibu dan angka kematian neonates, penyakit tidak menular, serta peningkatan cakupan imunisasi.
“Jika beberapa saat lalu kita melihat akreditasi masih menjadi sesuatu yang berat maka dengan adanya workshop ini saya yakin persepsi tersebut akan berubah,” papar dia.
Dia menyebut, akreditasi adalah strategi pelayanan yang diberikan dan jadi bagian yang tidak terpisahkan dengan pelayanan. Di mana ada pelayanan di situ ada mutu, selalu bergerak dan terus menerus meningkat.
Ketua panitia kegiatan, Priesmeilyn mengatakan bahwa kegiatan ini tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman bagi tenaga kesehatan di puskesmas, khususnya tentang standar instrumen akreditasi puskesmas.
“Peserta workshop ini berasal dari 17 puskesmas, dengan total keseluruhan berjumlah 34 orang. Kegiatan dilaksanakan selama dua hari, mulai 21 – 22 Oktober 2021,” demikian Priesmeilyn.
Baca juga: Bupati Gumas: Anak tidak hanya sekedar objek penikmat pembangunan
Baca juga: Mantan Kepala DPMPTSP Gumas maju pilkades di Bereng Malaka
Baca juga: Capaian belum optimal, Teras ajak masyarakat Gumas proaktif divaksin