Jakarta (ANTARA) - Calon pemilik baru Oxford United Anindya Bakrie berencana memindahkan klub League One itu ke stadion baru di lokasi yang masih dirahasiakan di kota di Inggris tersebut.
Menurut laporan BBC, Anindya akan mengakuisisi saham mayoritas dari ketua klub yang berasal dari Thailand itu, yakni Sumrith Thanakarnjanasuth.
Kesepakatan yang harus mendapatkan persetujuan dari Liga Sepakbola Inggris (EFL) itu akan menjadikan Oxford United sebagai klub pertama Inggris Raya yang saham mayoritasnya dimiliki warga negara Indonesia.
Anindya yang berusia 46 tahun itu kini memegang saham minoritas sebagai anggota dewan dalam klub tersebut.
Thanakarnjanasuth yang juga mantan pemilik klub Reading, yang mengakusisi Oxford pada Februari 2018. Dia diperkirakan akan mempertahankan saham minoritas dalam klub ini jika kesepakatan itu rampung.
EFL menolak mengomentari kemungkinan perubahan kendali dalam manajemen Oxford United yang saat ini menduduki urutan keenam di League One dan dilatih Karl Robinson itu.
Anindya menargetkan Oxford promosi ke divisi dua Liga Championship dalam jangak dua tahun.
Dia turut menyaksikan Oxford saat menang 3-1 melawan Morecambe Sabtu pekan lalu bersama sesama anggota dewan Horst Geicke dan pengusaha Barry Winters yang berbasis di Vietnam.
Menurut BBC, mantan pemilik Inter Milan yang juga Menteri BUMN, Erick Thohir, juga terlibat dalam konsorsium Oxford ini.
"Saya senang sekali, tetapi saat bersamaan, sangat tersanjung," kata Anindya kepada BBC South Today ketika ditanya mengenai prospek orang Indonesia pertama yang memiliki sebuah klub sepakbola Inggris.
“Kami sudah terlibat selama tiga tahun terakhir sebagai investor minoritas. Menjadi investor mayoritas artinya bertanggung jawab dan bekerja sama dengan tim manajemen, anggota direksi lainnya dan investor serta tentu saja suporter," kata Anindya seraya mengatakan dia ingin semua orang bangga kepada Oxford United.
Anindya yang ketiga anaknya bersekolah di Inggris itu juga bagian dari delegasi Indonesia dalam KTT Perubahan Iklim PBB yang digelar di Glasgow dan hadir dalam kapasitasnya sebagai wakil ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia.
Keberlanjutan menjadi inti dari tujuannya mengakuisisi Oxford United yang sewa klub ini di tanah sekarang di Stadion Kassam akan berakhir pada 2026.
Setiap lahan baru yang berpotensi menjadi kandang klub ini di kota tersebut harus membatasi dampak terhadap lingkungan.
"Oxford (sebagai kota) memiliki ambisinya sendiri guna menjadi netral karbon sebelum 2050 dan kami harus mendukungnya," pungkas Anindya.
Menurut laporan BBC, Anindya akan mengakuisisi saham mayoritas dari ketua klub yang berasal dari Thailand itu, yakni Sumrith Thanakarnjanasuth.
Kesepakatan yang harus mendapatkan persetujuan dari Liga Sepakbola Inggris (EFL) itu akan menjadikan Oxford United sebagai klub pertama Inggris Raya yang saham mayoritasnya dimiliki warga negara Indonesia.
Anindya yang berusia 46 tahun itu kini memegang saham minoritas sebagai anggota dewan dalam klub tersebut.
Thanakarnjanasuth yang juga mantan pemilik klub Reading, yang mengakusisi Oxford pada Februari 2018. Dia diperkirakan akan mempertahankan saham minoritas dalam klub ini jika kesepakatan itu rampung.
EFL menolak mengomentari kemungkinan perubahan kendali dalam manajemen Oxford United yang saat ini menduduki urutan keenam di League One dan dilatih Karl Robinson itu.
Anindya menargetkan Oxford promosi ke divisi dua Liga Championship dalam jangak dua tahun.
Dia turut menyaksikan Oxford saat menang 3-1 melawan Morecambe Sabtu pekan lalu bersama sesama anggota dewan Horst Geicke dan pengusaha Barry Winters yang berbasis di Vietnam.
Menurut BBC, mantan pemilik Inter Milan yang juga Menteri BUMN, Erick Thohir, juga terlibat dalam konsorsium Oxford ini.
"Saya senang sekali, tetapi saat bersamaan, sangat tersanjung," kata Anindya kepada BBC South Today ketika ditanya mengenai prospek orang Indonesia pertama yang memiliki sebuah klub sepakbola Inggris.
“Kami sudah terlibat selama tiga tahun terakhir sebagai investor minoritas. Menjadi investor mayoritas artinya bertanggung jawab dan bekerja sama dengan tim manajemen, anggota direksi lainnya dan investor serta tentu saja suporter," kata Anindya seraya mengatakan dia ingin semua orang bangga kepada Oxford United.
Anindya yang ketiga anaknya bersekolah di Inggris itu juga bagian dari delegasi Indonesia dalam KTT Perubahan Iklim PBB yang digelar di Glasgow dan hadir dalam kapasitasnya sebagai wakil ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia.
Keberlanjutan menjadi inti dari tujuannya mengakuisisi Oxford United yang sewa klub ini di tanah sekarang di Stadion Kassam akan berakhir pada 2026.
Setiap lahan baru yang berpotensi menjadi kandang klub ini di kota tersebut harus membatasi dampak terhadap lingkungan.
"Oxford (sebagai kota) memiliki ambisinya sendiri guna menjadi netral karbon sebelum 2050 dan kami harus mendukungnya," pungkas Anindya.