Tokyo (ANTARA) - Saham-saham Jepang tergelincir pada perdagangan sesi pagi Senin, terseret oleh penurunan tajam SoftBank Group, sementara investor tetap menghindari risiko karena kekhawatiran atas varian baru virus corona Omicron yang terus bermunculan di banyak negara.

Indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) merosot 0,6 persen menjadi diperdagangkan di 27.870.05 poin pada pukul 02.15 GMT, setelah dibuka 0,18 persen lebih tinggi. Sementara indeks Topix yang lebih luas terpangkas 0,48 persen, menjadi diperdagangkan di 1.948,43 poin.

"Pasar telah bergejolak dan akan begitu selama investor mencari rincian tentang varian Omicron," kata Ikuo Mitsui, fund manager di Aizawa Securities, dikutip dari Reuters.

"Tetapi untuk pasar Jepang hari ini, penurunan dipimpin oleh saham individu, khususnya SoftBank Group, yang menghadapi banyak faktor negatif."

SoftBank Group anjlok 7,11 persen, kehilangan setengah dari nilainya dari level tertinggi tahun ini pada pertengahan Maret, di tengah kekhawatiran atas penilaian portofolio di mana investor start-up teknologi global itu dan Vision Fund-nya telah berinvestasi.

Didi Global, yang 21,5 persen dimiliki oleh Vision Fund, terjungkal lebih dari 22 persen pada Jumat (3/12/2021) setelah raksasa ride-hailing itu mengatakan akan menarik diri dari New York Stock Exchange dan mengejar listing di Hong Kong.

Juga, Komisi Perdagangan Federal AS menggugat untuk memblokir perusahaan chip AS Nvidia Corp lebih dari 80 miliar dolar AS yang direncanakan untuk mengakuisisi penyedia teknologi chip Inggris Arm, yang dimiliki oleh SoftBank.

Perusahaan telepon seluler SoftBank, SoftBank Corp berbalik arah menjadi naik tipis 0,2 persen, sementara Z Holdings, bisnis internet SoftBank Corp, turun 2,81 persen.

Mothers Index yang melacak saham-saham perusahaan rintisan di Bursa Efek Tokyo merosot 3,66 persen.

Saham teknologi utama lainnya naik, membatasi kerugian di Nikkei, dengan perusahaan telepon KDDI terangkat 1,18 persen, pembuat robot Fanuc menguat 0,3 persen dan pembuat AC Daikin Industries naik tipis 0,08 persen.

Penerjemah: Apep Suhendar
 

Pewarta : -
Uploader : Ronny
Copyright © ANTARA 2024