Nanga Bulik (ANTARA) - Bupati Lamandau, Kalimantan Tengah Hendra Lesmana masuk dalam nominasi 10 kepala daerah di Indonesia yang dinilai layak mendapat Anugerah Kebudayaan dari Persatuan Wartawan Indonesia.
Hal itu disampaikan melalui siaran pers panitia Anugerah Kebudayaan PWI-Hari Pers Nasional (HPN) 2022 yang diterbitkan pada Sabtu, (4/12).
"Saya bersyukur atas apresiasi yang diberikan. Apresiasi yang didapat ini merupakan penghargaan untuk seluruh lapisan masyarakat Lamandau yang menjaga warisan nenek moyang berupa kearifan lokal yang bernilai luhur," katanya di Nanga Bulik, Senin.
Hingga pada akhirnya, dirinya hanyalah terus berusaha dan mencoba berinovasi, memberikan yang terbaik termasuk mengolaborasikan kearifan lokal dalam setiap kebijakan yang diambil.
"Apresiasiasi (Anugerah Kebudayaan) ini sepenuhnya menjadi milik masyarakat Lamandau," tegasnya.
Dirinya hanya sebagai kepala daerah yang memiliki peran untuk terus berikhtiar membuat "pubic policy" yang tepat untuk kebaikan masyarakat dan secara kebetulan komponen pendukungnya ada di tengah-tengah kehidupan masyarakat yang memegang teguh nilai-nalai budaya.
Sementara itu Anugerah Kebudayaan periode ini fokus terhadap penilaian atas upaya kepala daerah yang serius memenangkan kesehatan, berbasis informasi dan kebudayaan, guna mewujudkan perilaku baru.
"Kepala daerah yang masuk nominasi tersebut berhasil dengan baik menarasikan dan memvisualkan pergulatan memenangkan kesehatan, berbasis informasi dan kebudayaan, guna mewujudkan perilaku baru," jelas Ketua Pelaksana Anugerah Kebudayaan PWI Yusuf Susilo Hartono.
Hal itu disampaikan melalui siaran pers panitia Anugerah Kebudayaan PWI-Hari Pers Nasional (HPN) 2022 yang diterbitkan pada Sabtu, (4/12).
"Saya bersyukur atas apresiasi yang diberikan. Apresiasi yang didapat ini merupakan penghargaan untuk seluruh lapisan masyarakat Lamandau yang menjaga warisan nenek moyang berupa kearifan lokal yang bernilai luhur," katanya di Nanga Bulik, Senin.
Hingga pada akhirnya, dirinya hanyalah terus berusaha dan mencoba berinovasi, memberikan yang terbaik termasuk mengolaborasikan kearifan lokal dalam setiap kebijakan yang diambil.
"Apresiasiasi (Anugerah Kebudayaan) ini sepenuhnya menjadi milik masyarakat Lamandau," tegasnya.
Dirinya hanya sebagai kepala daerah yang memiliki peran untuk terus berikhtiar membuat "pubic policy" yang tepat untuk kebaikan masyarakat dan secara kebetulan komponen pendukungnya ada di tengah-tengah kehidupan masyarakat yang memegang teguh nilai-nalai budaya.
Sementara itu Anugerah Kebudayaan periode ini fokus terhadap penilaian atas upaya kepala daerah yang serius memenangkan kesehatan, berbasis informasi dan kebudayaan, guna mewujudkan perilaku baru.
"Kepala daerah yang masuk nominasi tersebut berhasil dengan baik menarasikan dan memvisualkan pergulatan memenangkan kesehatan, berbasis informasi dan kebudayaan, guna mewujudkan perilaku baru," jelas Ketua Pelaksana Anugerah Kebudayaan PWI Yusuf Susilo Hartono.