Jakarta (ANTARA) - Tahun 2021 merupakan era kebangkitan industri otomotif Indonesia yang sempat anjlok karena pandemi COVID-19. Kendati demikian, tidak semua merek dan model mobil mengalami kebangkitan, ada juga yang terpaksa dihentikan penjualannya.
Sepanjang tahun 2021 terdapat beberapa model yang harus disuntik mati demi menyelamatkan tipe lain, bahkan di lain sisi terdapat merek harus menjadi tumbal dengan hadirnya kendaraan yang lebih ramah lingkungan. Berikut rangkumannya:
1. Mitsubishi Outlander Sport
Ilustrasi: Mitsubishi ASX Outlander Sport 4x4 A/T, jenis mesin bensin yang beredar di Indonesia. (ANTARA/Yudhi Mahatma)
Baca juga: Sekali isi baterai Outlander PHEV hanya Rp20 ribu
Nissan Terra VL 4x2 (ANTARA News/Chairul Rohman)
Kendaraan bongsor dari Nissan ini juga ikut memperpanjang deretan kendaraan yang terpaksa harus dihentikan kegiatan produksinya. Nissan menghentikan produksi untuk kendaraan SUV ini pada Februari 2021.
Baca juga: Mulai akhir tahun 2018 Nissan Terra didistribusikan ke pelanggan
Isuzu Panther (ANTARA/Shutterstock)
Banyak yang tak menyangka bahwa kendaraan yang terkenal dengan jargonnya "Rajanya Diesel" ini harus berakhir eksistensinya di 2021.
Kendaraan itu juga sempat membuat heboh pada banjir yang melanda wilayah Jakarta Timur beberapa waktu yang lalu, dengan tangguhnya kendaraan ini menerobos tingginya genangan air.
New Honda Jazz yang diluncurkan di Jakarta, Rabu (26/7/17) (ANTARA News/Try Reza Essra)
PT Honda Prospect Motor (HPM) juga mengikuti jejak produsen-produsen otomotif lainnya yang harus menghentikan produksi untuk kendaraan mereka. HPM dalam hal ini, menghentikan produksi untuk kendaraan yang sempat menjadi tren bagi anak muda, yakni Jazz.
Sepanjang tahun 2021 terdapat beberapa model yang harus disuntik mati demi menyelamatkan tipe lain, bahkan di lain sisi terdapat merek harus menjadi tumbal dengan hadirnya kendaraan yang lebih ramah lingkungan. Berikut rangkumannya:
PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) selaku agen pemegang merek Mitsubishi tidak lagi meneruskan produksi dari kendaraan Mitsubishi Outlander Sport pada awal tahun 2021, tepatnya pada bulan Februari.
Baca juga: Sekali isi baterai Outlander PHEV hanya Rp20 ribu
Selama enam tahun, Outlander Sport hanya mampu terjual kurang dari 1.000 unit.
2. Nissan Terra
Kendaraan bongsor dari Nissan ini juga ikut memperpanjang deretan kendaraan yang terpaksa harus dihentikan kegiatan produksinya. Nissan menghentikan produksi untuk kendaraan SUV ini pada Februari 2021.
Baca juga: Mulai akhir tahun 2018 Nissan Terra didistribusikan ke pelanggan
Meski tren kendaraan yang cenderung mengarah ke kendaraan SUV, bukan berarti tekanan untuk menghentikan produksi kendaraan ini tidak ada. Pasar yang begitu ketat membuat Nissan harus melambaikan bendera putih untuk kendaraan ini.
3. Isuzu Panther
Banyak yang tak menyangka bahwa kendaraan yang terkenal dengan jargonnya "Rajanya Diesel" ini harus berakhir eksistensinya di 2021.
Kendaraan itu juga sempat membuat heboh pada banjir yang melanda wilayah Jakarta Timur beberapa waktu yang lalu, dengan tangguhnya kendaraan ini menerobos tingginya genangan air.
Pada bulan Maret tahun ini Isuzu menyampaikan selamat tinggal untuk Isuzu Panther.
Baca juga: Kebijakan Euro4 membuat produksi Panther berhenti total
Baca juga: Kebijakan Euro4 membuat produksi Panther berhenti total
4. Honda Jazz
PT Honda Prospect Motor (HPM) juga mengikuti jejak produsen-produsen otomotif lainnya yang harus menghentikan produksi untuk kendaraan mereka. HPM dalam hal ini, menghentikan produksi untuk kendaraan yang sempat menjadi tren bagi anak muda, yakni Jazz.
Bahkan pada ajang balap One Make Race (OMR) yang digelar oleh Honda pun, nantinya kendaraan ini sudah tidak lagi digunakan dan akan digantikan oleh Honda City Hatchback pada musim 2022 nanti.
5. Suzuki Karimun Wagon R
Dua orang "Suzuki Angel" berpose disisi Karimun Wagon GS di booth Suzuki dalam gelaran IIMS 2014 yang berlangsung di JIExpo, Kemayoran, Jakarta (20/9). (FOTO ANTARA News/ Arina Suwant)
5. Suzuki Karimun Wagon R
Suzuki Karimun Wagon R, harus mengalah dan harus berhenti produksi untuk memenuhi pasar domestik yang menginginkan kendaraan yang lebih ramah lingkungan.
PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) beberapa waktu yang lalu telah mengumumkan bahwa kendaraan low cost green car (LCGC) ini tidak akan lagi di produksi untuk pasar lokal demi menghasilkan kendaraan yang lebih ramah lingkungan nantinya.
Baca juga: Suzuki luncurkan Karimun Wagon R limited edition di IMX 2020
Baca juga: Ekspor Mobil Suzuki Meningkat 103 Persen, Karimun Wagon Terbanyak
Baca juga: Suzuki luncurkan Karimun Wagon R limited edition di IMX 2020
Baca juga: Ekspor Mobil Suzuki Meningkat 103 Persen, Karimun Wagon Terbanyak