Kuala Kapuas (ANTARA) - Manggala Agni Daerah Operasi (Daops) Kalimantan II Kapuas-Pulang Pisau, melakukan patroli rutin pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
"Memasuki Ferbuari dan akhir Januari 2022, intensitas curah hujan mulai berkurang dan peningkatan suhu panas matahari sudah mulai kita rasakan," kata Anggota Manggala Agni Daops Kalimantan II Kapuas-Pulang Pisau, Ardiansyah di sela patroli, Senin.
Maka dengan itu, pihaknya yang bertanggung jawab di dua wilayah kabupaten yakni Kapuas dan Pulang Pisau, melakukan patroli rutin ke desa-desa yang dianggap rawan karhutla.
Kegiatan yang dilakukan yaitu, gencar sosialisasi ke masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara dibakar dan memerhatikan wilayah sekitar, serta mengingatkan agar selalu waspada terhadap kebakaran hutan dan lahan.
"Kami senantiasa aktif berpatroli melakukan pencegahan. Deteksi dini sangat penting, untuk mengetahui informasi di lapangan dan melakukan pengecekan langsung," jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga tetap berkoordinasi dengan pihak desa, Koramil, Polsek, Masyarakat Peduli Api (MPA) dan lainnya untuk menjalin komunikasi, saling berbagi informasi terkait kebakaran hutan dan lahan.
Namun selama patroli dan memasuki awal 2022, pihaknya belum ada menemukan titik panas maupun terjadinya karhutla di wilayah setempat. Beberapa lokasi yang dinggap berpotensi rawan karhutla, saat ini masih dalam situasi aman.
"Ayo kita jaga jangan sampai karhutla terulang lagi, mencegah lebih baik dari pada penanganan. Mari sama-sama menjaga lingkungan sekitar," demikian Ardiansyah.
"Memasuki Ferbuari dan akhir Januari 2022, intensitas curah hujan mulai berkurang dan peningkatan suhu panas matahari sudah mulai kita rasakan," kata Anggota Manggala Agni Daops Kalimantan II Kapuas-Pulang Pisau, Ardiansyah di sela patroli, Senin.
Maka dengan itu, pihaknya yang bertanggung jawab di dua wilayah kabupaten yakni Kapuas dan Pulang Pisau, melakukan patroli rutin ke desa-desa yang dianggap rawan karhutla.
Kegiatan yang dilakukan yaitu, gencar sosialisasi ke masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara dibakar dan memerhatikan wilayah sekitar, serta mengingatkan agar selalu waspada terhadap kebakaran hutan dan lahan.
"Kami senantiasa aktif berpatroli melakukan pencegahan. Deteksi dini sangat penting, untuk mengetahui informasi di lapangan dan melakukan pengecekan langsung," jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga tetap berkoordinasi dengan pihak desa, Koramil, Polsek, Masyarakat Peduli Api (MPA) dan lainnya untuk menjalin komunikasi, saling berbagi informasi terkait kebakaran hutan dan lahan.
Namun selama patroli dan memasuki awal 2022, pihaknya belum ada menemukan titik panas maupun terjadinya karhutla di wilayah setempat. Beberapa lokasi yang dinggap berpotensi rawan karhutla, saat ini masih dalam situasi aman.
"Ayo kita jaga jangan sampai karhutla terulang lagi, mencegah lebih baik dari pada penanganan. Mari sama-sama menjaga lingkungan sekitar," demikian Ardiansyah.