Kuala Kurun (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah menerima penghargaan dari dua kementerian yakni Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
“Penghargaan pertama dari Kemendikbudristek yang diberikan karena Gumas telah berkontribusi dalam rangka kegiatan Pekan Kebudayaan Daerah (PKD) dan Pekan Kebudayaan Nasional pada tahun 2021 lalu,” ucap Bupati Gumas Jaya S Monong melalui Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Gumas Eigh Manto di Kuala Kurun, Rabu.
Dikatakan olehnya, saat itu PKD Gumas menampilkan tradisi ‘Harubuh Manugal’ dan sudah ditayangkan di website resmi PKN serta kanal YouTube kanal YouTube ‘Budaya Saya’. Atas kontribusi tersebut, Kemendikbudristek memberi penghargaan kepada Pemkab Gumas.
Harubuh manugal adalah penanaman padi yang dilakukan secara bergotong royong. Tradisi ini, populer dilakukan sekitar tahun 1960 hingga tahun 1990-an, di mana saat itu suku Dayak hanya mengenal sistem ladang berpindah yang diolah secara tradisional.
Baca juga: Dinsos Gumas telah salurkan bantuan alat sekolah kepada pelajar
Sedangkan penghargaan kedua berasal dari Kemenparekraf terkait Desa Wisata Hurung Bunut Kecamatan Kurun. Hurung Bunut mendapatkan penghargaan pada Anugerah Desa Wisata melalui jaringan aplikasi Jejaring Desa Wisata (Jadesta), dan menjadi desa binaan Kemenparekraf.
Pemkab Gumas, tutur dia, sudah menetapkan Hurung Bunut menjadi desa wisata sejak tahun 2016 yang lalu. Bupati dan Wakil Bupati Gumas, Jaya S Monong dan Efrensia L.P Umbing memiliki beberapa program unggulan, salah satunya Smart Tourism atau pariwisata yang unggul.
Disbudpar Gumas selaku perangkat daerah yang bersentuhan langsung dengan Smart Tourism berusaha mewujudkan program tersebut, salah satunya dengan meningkatkan Desa Wisata Hurung Bunut.
“Kemenparekraf memberikan penghargaan tersebut karena melihat keseriusan Pemkab Gumas dalam meningkatkan Desa Wisata Hurung Bunut,” bebernya.
Pemkab melalui Disbudpar Gumas akan terus berupaya meningkatkan Desa Wisata Hurung Bunut ke tahap berikutnya, supaya mendapat perhatian penuh dari Kemenparekraf beserta bantuan-bantuannya.
“Selain Desa Wisata Hurung Bunut, kita juga mempunyai Desa Wisata Upon Batu di Kecamatan Tewah. Pada tahun 2022 ini kami juga akan meningkatkan Desa Wisata Upon Batu,” demikian Eigh Manto.
Baca juga: DPKP Gumas optimis target PAD 2022 tercapai
Baca juga: Legislator apresiasi usaha Pemda Gumas majukan Tahura Lapak Jaru
Baca juga: Legislator Gumas sambut baik terbentuknya Relawan PMI di sejumlah kecamatan
“Penghargaan pertama dari Kemendikbudristek yang diberikan karena Gumas telah berkontribusi dalam rangka kegiatan Pekan Kebudayaan Daerah (PKD) dan Pekan Kebudayaan Nasional pada tahun 2021 lalu,” ucap Bupati Gumas Jaya S Monong melalui Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Gumas Eigh Manto di Kuala Kurun, Rabu.
Dikatakan olehnya, saat itu PKD Gumas menampilkan tradisi ‘Harubuh Manugal’ dan sudah ditayangkan di website resmi PKN serta kanal YouTube kanal YouTube ‘Budaya Saya’. Atas kontribusi tersebut, Kemendikbudristek memberi penghargaan kepada Pemkab Gumas.
Harubuh manugal adalah penanaman padi yang dilakukan secara bergotong royong. Tradisi ini, populer dilakukan sekitar tahun 1960 hingga tahun 1990-an, di mana saat itu suku Dayak hanya mengenal sistem ladang berpindah yang diolah secara tradisional.
Baca juga: Dinsos Gumas telah salurkan bantuan alat sekolah kepada pelajar
Sedangkan penghargaan kedua berasal dari Kemenparekraf terkait Desa Wisata Hurung Bunut Kecamatan Kurun. Hurung Bunut mendapatkan penghargaan pada Anugerah Desa Wisata melalui jaringan aplikasi Jejaring Desa Wisata (Jadesta), dan menjadi desa binaan Kemenparekraf.
Pemkab Gumas, tutur dia, sudah menetapkan Hurung Bunut menjadi desa wisata sejak tahun 2016 yang lalu. Bupati dan Wakil Bupati Gumas, Jaya S Monong dan Efrensia L.P Umbing memiliki beberapa program unggulan, salah satunya Smart Tourism atau pariwisata yang unggul.
Disbudpar Gumas selaku perangkat daerah yang bersentuhan langsung dengan Smart Tourism berusaha mewujudkan program tersebut, salah satunya dengan meningkatkan Desa Wisata Hurung Bunut.
“Kemenparekraf memberikan penghargaan tersebut karena melihat keseriusan Pemkab Gumas dalam meningkatkan Desa Wisata Hurung Bunut,” bebernya.
Pemkab melalui Disbudpar Gumas akan terus berupaya meningkatkan Desa Wisata Hurung Bunut ke tahap berikutnya, supaya mendapat perhatian penuh dari Kemenparekraf beserta bantuan-bantuannya.
“Selain Desa Wisata Hurung Bunut, kita juga mempunyai Desa Wisata Upon Batu di Kecamatan Tewah. Pada tahun 2022 ini kami juga akan meningkatkan Desa Wisata Upon Batu,” demikian Eigh Manto.
Baca juga: DPKP Gumas optimis target PAD 2022 tercapai
Baca juga: Legislator apresiasi usaha Pemda Gumas majukan Tahura Lapak Jaru
Baca juga: Legislator Gumas sambut baik terbentuknya Relawan PMI di sejumlah kecamatan