Kampar (ANTARA) - Kepala Sekolah Dasar Negeri 05 Desa Baru, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, melaporkan ke pihak kepolisian setempat terkait hilangnya sekitar 30 lembar seng atap di sekolah yang ia pimpin agar pelakunya dapat segera ditangkap.
Kepala SD Negeri 05 Desa Baru Ernita, saat ditemui, Selasa, mengaku mengetahui kejadian tersebut setelah salah seorang guru melaporkan hal itu padanya.
"Setelah itu saya langsung membuat laporan ke Polsek Siak Hulu," ucap Ernita.
Imbas dari kehilangan tersebut, kegiatan belajar mengajar di kelas 1C harus dipindahkan ke ruang kelas lain.
"Memang kemarin saat anak-anak melihat keadaan kelas dan terpaksa pindah ke ruangan lain mereka sempat menangis," ujarnya.
Berdasarkan pantauan, tampak lebih dari setengah atap kelas seluas 7x5 meter tersebut hilang sehingga kini ruangan tersebut beratapkan langit.
Ernita mengungkapkan kejadian kehilangan tak sekali ini terjadi di sekolah tersebut. Sebelumnya sempat hilang pula seng-seng bekas dan juga mesin pompa air milik sekolah tersebut.
"Penjaga sekolah memang ada, namun ia tak tinggal di kawasan sekolah karena rumahnya agak jauh dari sini," sebut Ernita.
Ernita mengaku tidak mau menduga-duga dalang di balik hilangnya puluhan atap kelas tersebut. Namun ia memperkirakan pencuri melancarkan aksinya pada malam hari.
"Melihat dari tingkat kesulitan melepas seng-seng itu, saya rasa yang pelaku tak melakukannya sendiri," duganya.
Atas hilangnya puluhan lembar seng tersebut kerugian diperkirakan mencapai Rp3 juta.
Kepala SD Negeri 05 Desa Baru Ernita, saat ditemui, Selasa, mengaku mengetahui kejadian tersebut setelah salah seorang guru melaporkan hal itu padanya.
"Setelah itu saya langsung membuat laporan ke Polsek Siak Hulu," ucap Ernita.
Imbas dari kehilangan tersebut, kegiatan belajar mengajar di kelas 1C harus dipindahkan ke ruang kelas lain.
"Memang kemarin saat anak-anak melihat keadaan kelas dan terpaksa pindah ke ruangan lain mereka sempat menangis," ujarnya.
Berdasarkan pantauan, tampak lebih dari setengah atap kelas seluas 7x5 meter tersebut hilang sehingga kini ruangan tersebut beratapkan langit.
Ernita mengungkapkan kejadian kehilangan tak sekali ini terjadi di sekolah tersebut. Sebelumnya sempat hilang pula seng-seng bekas dan juga mesin pompa air milik sekolah tersebut.
"Penjaga sekolah memang ada, namun ia tak tinggal di kawasan sekolah karena rumahnya agak jauh dari sini," sebut Ernita.
Ernita mengaku tidak mau menduga-duga dalang di balik hilangnya puluhan atap kelas tersebut. Namun ia memperkirakan pencuri melancarkan aksinya pada malam hari.
"Melihat dari tingkat kesulitan melepas seng-seng itu, saya rasa yang pelaku tak melakukannya sendiri," duganya.
Atas hilangnya puluhan lembar seng tersebut kerugian diperkirakan mencapai Rp3 juta.