Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah mengembangkan Kampung Budi Daya Ikan sebagai salah satu terobosan dan inovasi dalam rangka pemulihan ekonomi di tengah pandemi COVID-19.
"Gubernur Kalteng Sugianto Sabran meyakini, pembangunan Kampung Budi Daya Ikan ini dapat memberikan dampak positif berupa peningkatan produksi perikanan," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kalteng Darliansjah saat dihubungi di Palangka Raya, Jumat.
Kampung Budi Daya Ikan ini akan dibangun diantaranya di Kabupaten Pulang Pisau dengan komoditas ikan papuyu atau betok, Kotawaringin Timur dengan komoditas ikan jelawat, Kotawaringin Barat dengan komoditas ikan gabus, Kapuas dengan komoditas ikan patin, serta Kota Palangka Raya dengan komoditas ikan baung.
Dijelaskannya, Kampung Budi Daya Ikan ini sebagai sarana pengembangan dari berbagai jenis komoditas tertentu pada suatu desa atau daerah yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Pada dasarnya kampung ini adalah pengembangan dari komoditas yang sudah ada di daerah masing-masing yang menjadi komoditas unggulan dan menjadi ciri khas tersendiri dari daerah tersebut," terangnya.
Melalui pembangunan Kampung Budi Daya Ikan diharapkan daerah menjadi lebih fokus dalam meningkatkan kinerja, khususnya sektor kelautan dan perikanan yakni dalam hal peningkatan produksi.
Darliansjah menyampaikan, gubernur sangat berkomitmen dan mendukung pengembangan sektor kelautan dan perikanan di Kalimantan Tengah, termasuk dalam upaya peningkatan produksi perikanan.
"Salah satunya dengan peningkatan produksi ikan lokal yang memiliki keunggulan, nilai tambah dan daya saing yang pasarnya semakin luas hingga menjangkau pasar global atau ekspor,” ungkapnya.
Diharapkan melalui inovasi ini dapat semakin mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya yang dimiliki, guna memacu pertumbuhan ekonomi daerah maupun peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Kepala Dinas Perikanan Pulang Pisau Riduan Syahrani mengatakan, terdapat 54 Rumah Tangga Perikanan (RTP) Budi Daya Ikan dan 169 kolam, serta memiliki empat Kelompok Pembudi Daya Ikan (Pokdakan) di Desa Mantaren II.
Oleh karenanya, Pemkab Pulang Pisau mendukung adanya Program Kampung Budi Daya Ikan Papuyu di Desa Mantaren II dan telah menganggarkan dana untuk pembangunan tersebut.
"Harapannya dengan adanya dukungan dari semua pihak maka pembangunan Kampung Budi Daya Ikan Papuyu ini dapat segera terealisasi,” ucapnya.
"Gubernur Kalteng Sugianto Sabran meyakini, pembangunan Kampung Budi Daya Ikan ini dapat memberikan dampak positif berupa peningkatan produksi perikanan," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kalteng Darliansjah saat dihubungi di Palangka Raya, Jumat.
Kampung Budi Daya Ikan ini akan dibangun diantaranya di Kabupaten Pulang Pisau dengan komoditas ikan papuyu atau betok, Kotawaringin Timur dengan komoditas ikan jelawat, Kotawaringin Barat dengan komoditas ikan gabus, Kapuas dengan komoditas ikan patin, serta Kota Palangka Raya dengan komoditas ikan baung.
Dijelaskannya, Kampung Budi Daya Ikan ini sebagai sarana pengembangan dari berbagai jenis komoditas tertentu pada suatu desa atau daerah yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Pada dasarnya kampung ini adalah pengembangan dari komoditas yang sudah ada di daerah masing-masing yang menjadi komoditas unggulan dan menjadi ciri khas tersendiri dari daerah tersebut," terangnya.
Melalui pembangunan Kampung Budi Daya Ikan diharapkan daerah menjadi lebih fokus dalam meningkatkan kinerja, khususnya sektor kelautan dan perikanan yakni dalam hal peningkatan produksi.
Darliansjah menyampaikan, gubernur sangat berkomitmen dan mendukung pengembangan sektor kelautan dan perikanan di Kalimantan Tengah, termasuk dalam upaya peningkatan produksi perikanan.
"Salah satunya dengan peningkatan produksi ikan lokal yang memiliki keunggulan, nilai tambah dan daya saing yang pasarnya semakin luas hingga menjangkau pasar global atau ekspor,” ungkapnya.
Diharapkan melalui inovasi ini dapat semakin mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya yang dimiliki, guna memacu pertumbuhan ekonomi daerah maupun peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Kepala Dinas Perikanan Pulang Pisau Riduan Syahrani mengatakan, terdapat 54 Rumah Tangga Perikanan (RTP) Budi Daya Ikan dan 169 kolam, serta memiliki empat Kelompok Pembudi Daya Ikan (Pokdakan) di Desa Mantaren II.
Oleh karenanya, Pemkab Pulang Pisau mendukung adanya Program Kampung Budi Daya Ikan Papuyu di Desa Mantaren II dan telah menganggarkan dana untuk pembangunan tersebut.
"Harapannya dengan adanya dukungan dari semua pihak maka pembangunan Kampung Budi Daya Ikan Papuyu ini dapat segera terealisasi,” ucapnya.